Hadapi Dampak El Nino, Mentan Pastikan Stok Beras Nasional Aman
Selasa, 08 Agustus 2023 - 11:15 WIB
JAKARTA - Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo ( SYL ) memastikan kebutuhan beras dalam menghadapi cuaca buruk El Nino dalam kondisi aman. Kepastian ini disampaikan SYL usai menerima laporan langsung terkait kesanggupan Pemprov Sumatra Selatan (Sumsel) dalam memenuhi cadangan beras nasional sebanyak 200 ribu ton.
SYL mengatakan, selain beras, Sumsel juga akan mempersiapkan lahan tetap atau lahan eksisting yang masih memiliki air kurang lebih sekitar 150 ribu hektare. Selanjutnya lahan tersebut diproyeksikan menjadi lumbung pangan bagi Sumsel.
"Lahan itu akan kita sentuh dengan teknologi untuk selanjutnya bisa menjadi lumbung bagi Sumatra Selatan," ujar Mentan SYL dikutip Selasa (8/8/2033).
Secara nasional, kata SYL, kondisi pangan Indonesia berdasarkan neraca yang ada, berada pada posisi aman. Sebagai contoh, Agustus ini masih memiliki lahan panen sekitar 850 ribu hektare. Bahkan lahan tersebut masih akan bertambah pada September selanjutnya.
"Neraca pangan kita baik, tetapi ini ekstrem cuaca yang tidak boleh kita spelekan. Berdasarkan neraca yang ada pada Agustus ini kita masih punya 850 ribu hektare siap panen," sambungnya.
Di tempat yang sama, Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementan Suwandi mengatakan bahwa El Nino sejauh ini telah menyebabkan dampak langsung terhadap sektor pertanian, di antaranya kekeringan, perubahan musim tanam, serangan OPT serta risiko produksi produktivitas.
"Karena itu, kami telah menyiapkan sejumlah strategi mulai dari gerakan percepatan tanam dan gerakan pengendalian organisne pengganggu tumbuhan (OPT) sebagai upaya pengendalian hama dan penyakit tanaman, hingga gerakan penanganan dampak perubahan iklim (DPI)," kaya Suwandi.
Gubernur Sumsel Herman Deru menyampaikan terima kasih atas perhatian jajaran Kementan terhadap gerakan nasional tanam padi El Nino. Sumsel sebut Herman bahkan diberi bantuan kredit usaha rakyat (KUR) untuk menambah perluasan tanam dan lahan.
"Di sini produktivitasnya sudah 2,9 juta ton dan sekarang sudah sanggup dengan peningkatan luas tanam dan panen jadi 3 juta ton. Kita juga berhasil menjalankan KUR dengan serapan hampir 100%," pungkas Herman.
SYL mengatakan, selain beras, Sumsel juga akan mempersiapkan lahan tetap atau lahan eksisting yang masih memiliki air kurang lebih sekitar 150 ribu hektare. Selanjutnya lahan tersebut diproyeksikan menjadi lumbung pangan bagi Sumsel.
"Lahan itu akan kita sentuh dengan teknologi untuk selanjutnya bisa menjadi lumbung bagi Sumatra Selatan," ujar Mentan SYL dikutip Selasa (8/8/2033).
Secara nasional, kata SYL, kondisi pangan Indonesia berdasarkan neraca yang ada, berada pada posisi aman. Sebagai contoh, Agustus ini masih memiliki lahan panen sekitar 850 ribu hektare. Bahkan lahan tersebut masih akan bertambah pada September selanjutnya.
"Neraca pangan kita baik, tetapi ini ekstrem cuaca yang tidak boleh kita spelekan. Berdasarkan neraca yang ada pada Agustus ini kita masih punya 850 ribu hektare siap panen," sambungnya.
Di tempat yang sama, Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementan Suwandi mengatakan bahwa El Nino sejauh ini telah menyebabkan dampak langsung terhadap sektor pertanian, di antaranya kekeringan, perubahan musim tanam, serangan OPT serta risiko produksi produktivitas.
"Karena itu, kami telah menyiapkan sejumlah strategi mulai dari gerakan percepatan tanam dan gerakan pengendalian organisne pengganggu tumbuhan (OPT) sebagai upaya pengendalian hama dan penyakit tanaman, hingga gerakan penanganan dampak perubahan iklim (DPI)," kaya Suwandi.
Gubernur Sumsel Herman Deru menyampaikan terima kasih atas perhatian jajaran Kementan terhadap gerakan nasional tanam padi El Nino. Sumsel sebut Herman bahkan diberi bantuan kredit usaha rakyat (KUR) untuk menambah perluasan tanam dan lahan.
"Di sini produktivitasnya sudah 2,9 juta ton dan sekarang sudah sanggup dengan peningkatan luas tanam dan panen jadi 3 juta ton. Kita juga berhasil menjalankan KUR dengan serapan hampir 100%," pungkas Herman.
(uka)
Lihat Juga :
tulis komentar anda