Pulau Semambu Sulap Pertanian Menjadi Lebih Ramah Lingkungan dengan Energi Surya dari Pertamina
Sabtu, 26 Agustus 2023 - 20:13 WIB
OGAN ILIR - Desa Pulau Semambu, terletak di Kecamatan Indralaya Utara, Kabupaten Ogan Ilir, mengalami pencapaian luar biasa dalam mengembangkan pertanian yang ramah lingkungan berkat dukungan program Desa Energi Berdikari (DEB) dari Pertamina Patra Niaga Regional Sumatera Bagian Selatan.
Dengan pemanfaatan energi surya yang terbarukan, program ini telah memberikan dampak positif yang signifikan bagi masyarakat dan lingkungan. DEB merupakan inisiatif utama Pertamina Patra Niaga Regional Sumatera Bagian Selatan yang bertujuan untuk memberdayakan masyarakat setempat melalui pemanfaatan energi surya.
Program ini melibatkan aspek lingkungan, ekonomi, dan pendidikan. Salah satu prestasi nyata dari program ini adalah penggunaan panel surya yang berhasil mengatasi tantangan dalam pengairan pertanian di desa ini.
Tjahyo Nikho Indrawan, Manajer Area Communication, Relation & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Sumatera Bagian Selatan, mengungkapkan bahwa program Desa Energi Berdikari merupakan bukti nyata komitmen Pertamina dalam memberi dukungan dan memberdayakan masyarakat melalui energi terbarukan.
"Kami telah menyediakan bantuan berupa panel surya, bukan hanya untuk memecahkan isu pengairan di pertanian, tetapi juga untuk mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat," ucapnya.
Dengan panel surya berkapasitas 6,54 kWp dan teknologi penyimpanan energi baterai lithium sebesar 10 kWh, program ini mampu menghasilkan 8.442 kWh energi per tahun. Ini membawa potensi penghematan biaya listrik sekitar Rp13 juta per tahun.
“Penerapan energi surya tidak hanya memberikan manfaat ekonomi, tetapi juga mendukung pertanian yang lebih berkelanjutan dan ramah lingkungan dengan mengurangi emisi karbon sebanyak 8.502 kg CO2eq per tahun,” kata Nikho.
Dia juga menambahkan bahwa dampak positif dari program ini sangat terasa. Lebih dari 140 petani telah merasakan manfaat langsung dari praktik pertanian terpadu yang didukung oleh program DEB. Berdirinya Kelompok Home Industry yang terdiri dari 10 anggota juga terasa berdampak, dengan peningkatan pendapatan petani sebesar 30% dan omset mencapai Rp1,5 juta per bulan per petani serta Rp1 juta per bulan per kelompok.
Dengan pemanfaatan energi surya yang terbarukan, program ini telah memberikan dampak positif yang signifikan bagi masyarakat dan lingkungan. DEB merupakan inisiatif utama Pertamina Patra Niaga Regional Sumatera Bagian Selatan yang bertujuan untuk memberdayakan masyarakat setempat melalui pemanfaatan energi surya.
Program ini melibatkan aspek lingkungan, ekonomi, dan pendidikan. Salah satu prestasi nyata dari program ini adalah penggunaan panel surya yang berhasil mengatasi tantangan dalam pengairan pertanian di desa ini.
Tjahyo Nikho Indrawan, Manajer Area Communication, Relation & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Sumatera Bagian Selatan, mengungkapkan bahwa program Desa Energi Berdikari merupakan bukti nyata komitmen Pertamina dalam memberi dukungan dan memberdayakan masyarakat melalui energi terbarukan.
"Kami telah menyediakan bantuan berupa panel surya, bukan hanya untuk memecahkan isu pengairan di pertanian, tetapi juga untuk mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat," ucapnya.
Dengan panel surya berkapasitas 6,54 kWp dan teknologi penyimpanan energi baterai lithium sebesar 10 kWh, program ini mampu menghasilkan 8.442 kWh energi per tahun. Ini membawa potensi penghematan biaya listrik sekitar Rp13 juta per tahun.
“Penerapan energi surya tidak hanya memberikan manfaat ekonomi, tetapi juga mendukung pertanian yang lebih berkelanjutan dan ramah lingkungan dengan mengurangi emisi karbon sebanyak 8.502 kg CO2eq per tahun,” kata Nikho.
Dia juga menambahkan bahwa dampak positif dari program ini sangat terasa. Lebih dari 140 petani telah merasakan manfaat langsung dari praktik pertanian terpadu yang didukung oleh program DEB. Berdirinya Kelompok Home Industry yang terdiri dari 10 anggota juga terasa berdampak, dengan peningkatan pendapatan petani sebesar 30% dan omset mencapai Rp1,5 juta per bulan per petani serta Rp1 juta per bulan per kelompok.
Lihat Juga :
tulis komentar anda