Manfaatkan Hidroponik hingga Panel Surya, Desa Wisata Danau Shuji Lebih Mandiri
Sabtu, 26 Agustus 2023 - 20:21 WIB
MUARA ENIM - Pertamina Hulu Energi (PHE) Subholding Upstream melalui Pertamina EP Prabumulih Field memberdayakan masyarakat di Desa Wisata Danau Shuji Lembak, Kecamatan Lembak, Kabupaten Muara Enim, Sumatera Selatan, melalui program Desa Energi Berdikari (DEB).
Sebagai bagian dari program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL), program ini menghadirkan pemanfaatan hidroponik serta sistem kelistrikan wisata Danau Shuji guna mendukung peningkatan perekonomian masyarakat setempat.
Tuti Dwi Patmayanti, Head of Comrel & CID Pertamina Hulu Rokan Zona 4, mengatakan, program DEB ini diharapkan dapat memberikan dukungan dalam pemulihan ekonomi dan peningkatan akses energi bersih bagi masyarakat, terutama bagi 271 kepala keluarga (KK) di Desa Lembak yang terdampak pandemi.
Selain itu, program ini juga ditujukan untuk mengatasi permasalahan lingkungan seperti adanya 572 Ton sampah yang menumpuk di area Danau Shuji serta 200 hektare insiden kebakaran hutan dan lahan yang menghanguskan kebun karet dan menyebabkan kabut asap di wilayah pemukiman warga dan desa wisata.
“Pandemi telah memberikan dampak yang cukup signifikan bagi sejumlah warga di Desa Lembak terutama dari segi ekonomi dan kelestarian lingkungan. Melalui program ini, Pertamina berharap dapat mendukung masyarakat sekitar untuk kembali berdaya dan mencapai kemandirian energi dan ekonomi melalui upaya-upaya yang ramah lingkungan,” tutur Tuti.
Selain pemanfaatan hidroponik dan sistem kelistrikan wisata Danau Shuji, Pertamina juga melakukan pemasangan panel surya berkapasitas 8,72 watt peak (Wp) yang dapat menghasilkan energi sebesar 11.232 watt hour (Wh) per tahun.
Melalui pemanfaatan energi surya ini, diharapkan dapat mengurangi emisi karbon hingga 11.336 kgCO2eq/tahun dan memberikan penghematan biaya listrik hingga Rp16 juta per tahun.
Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero) Fadjar Djoko Santoso mengungkapkan bahwa Program Desa Energi Berdikari telah dilaksanakan sejak 2019. Hingga saat ini telah ada di 52 desa di seluruh Indonesia dan menerima manfaat dengan menghasilkan 143.250 Wp energi Pembangkit Listrik Tenaga Surya, 605.000 m3/tahun energi Gas Metana & Biogas, 16.500 Wp energi Hybrid Surya dan Angin, 8.000 Watt energi microhydro dan 6.500 liter/tahun biodiesel, serta pengurangan dampak emisi sebesar 565.896 tonCo2eq/tahun.
“Dari sisi perekonomian, program ini secara nasional memberikan dampak bagi 3.061 Kepala Keluarga dengan total multiplier effect sebesar manfaat Rp1,8 milliar per tahun,” ujar Fadjar.
Program DEB Pertamina ini sejalan dengan Sustainable Development Goals (SDGs) poin #7 (Energi Bersih dan Terjangkau, poin #8 (Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi, serta poin #13 (Penanganan Perubahan Iklim). Selain itu, melalui program ini, Pertamina juga turut mendukung target Pemerintah dalam mencapai Net Zero Emission pada 2060.
Sebagai bagian dari program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL), program ini menghadirkan pemanfaatan hidroponik serta sistem kelistrikan wisata Danau Shuji guna mendukung peningkatan perekonomian masyarakat setempat.
Tuti Dwi Patmayanti, Head of Comrel & CID Pertamina Hulu Rokan Zona 4, mengatakan, program DEB ini diharapkan dapat memberikan dukungan dalam pemulihan ekonomi dan peningkatan akses energi bersih bagi masyarakat, terutama bagi 271 kepala keluarga (KK) di Desa Lembak yang terdampak pandemi.
Selain itu, program ini juga ditujukan untuk mengatasi permasalahan lingkungan seperti adanya 572 Ton sampah yang menumpuk di area Danau Shuji serta 200 hektare insiden kebakaran hutan dan lahan yang menghanguskan kebun karet dan menyebabkan kabut asap di wilayah pemukiman warga dan desa wisata.
“Pandemi telah memberikan dampak yang cukup signifikan bagi sejumlah warga di Desa Lembak terutama dari segi ekonomi dan kelestarian lingkungan. Melalui program ini, Pertamina berharap dapat mendukung masyarakat sekitar untuk kembali berdaya dan mencapai kemandirian energi dan ekonomi melalui upaya-upaya yang ramah lingkungan,” tutur Tuti.
Selain pemanfaatan hidroponik dan sistem kelistrikan wisata Danau Shuji, Pertamina juga melakukan pemasangan panel surya berkapasitas 8,72 watt peak (Wp) yang dapat menghasilkan energi sebesar 11.232 watt hour (Wh) per tahun.
Melalui pemanfaatan energi surya ini, diharapkan dapat mengurangi emisi karbon hingga 11.336 kgCO2eq/tahun dan memberikan penghematan biaya listrik hingga Rp16 juta per tahun.
Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero) Fadjar Djoko Santoso mengungkapkan bahwa Program Desa Energi Berdikari telah dilaksanakan sejak 2019. Hingga saat ini telah ada di 52 desa di seluruh Indonesia dan menerima manfaat dengan menghasilkan 143.250 Wp energi Pembangkit Listrik Tenaga Surya, 605.000 m3/tahun energi Gas Metana & Biogas, 16.500 Wp energi Hybrid Surya dan Angin, 8.000 Watt energi microhydro dan 6.500 liter/tahun biodiesel, serta pengurangan dampak emisi sebesar 565.896 tonCo2eq/tahun.
“Dari sisi perekonomian, program ini secara nasional memberikan dampak bagi 3.061 Kepala Keluarga dengan total multiplier effect sebesar manfaat Rp1,8 milliar per tahun,” ujar Fadjar.
Program DEB Pertamina ini sejalan dengan Sustainable Development Goals (SDGs) poin #7 (Energi Bersih dan Terjangkau, poin #8 (Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi, serta poin #13 (Penanganan Perubahan Iklim). Selain itu, melalui program ini, Pertamina juga turut mendukung target Pemerintah dalam mencapai Net Zero Emission pada 2060.
(ars)
tulis komentar anda