Dongkrak Investasi di ASEAN, Bahlil Gunakan Pepatah Papua soal Sapu Lidi
Minggu, 03 September 2023 - 13:15 WIB
JAKARTA - Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menghadirkan forum diskusi tingkat tinggi dalam gelaran Association of Southeast Asian Nations ( ASEAN ) Investment Forum (AIF) Tahun 2023 di Hotel Sultan, Jakarta, pada Sabtu (2/9/2023). AIF ditujukan menjadi wadah diskusi dalam mencapai investasi ASEAN yang lebih inklusif, kuat, dan berkelanjutan.
Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia mengatakan, di tengah ketidakpastian ekonomi global, ASEAN berhasil membuktikan bahwa rata-rata pertumbuhan ekonominya konsisten meningkat dan menjadi penerima investasi asing langsung (foreign direct investment/FDI) terbesar ke-2 di dunia. FDI ke ASEAN meningkat 5% sehingga mencapai USD224,2 miliar, tertinggi sepanjang sejarah ASEAN.
Namun Bahlil mengungkapkan bahwa capaian yang cukup signifikan tersebut belum sepenuhnya dapat dinikmati penduduk ASEAN. Bahlil menggarisbawahi bahwa 60% FDI yang masuk ke ASEAN pada tahun 2022, hanya dinikmati oleh kurang dari 1% penduduk kawasan.
"Ke depan, ASEAN perlu lebih memupuk kolaborasi secara konkret dalam upaya promosi dan fasilitas investasi agar ASEAN betul-betul dapat menjadi satu komunitas yang kuat. Dalam pepatah Papua, sebatang lidi tidak mampu membersihkan kotoran, tetapi dengan seikat lidi jangankan daun, batu pun dapat digeserkan. Kita boleh berkompetisi tapi kita juga harus berkolaborasi,” ungkap Bahlil dikutip Minggu (3/9/2023).
Sekretaris Jenderal ASEAN Kao Kim Hourn menambahkan, kemajuan ASEAN terwujud karena adanya kolaborasi yang aktif terjalin antar-negara-negara anggota. Dia berharap agar forum investasi bisa menjadi wadah untuk para pemangku kepentingan bertukar pikiran mendorong pembangunan berkelanjutan di ASEAN.
“ASEAN merupakan salah satu penerima FDI terbesar di dunia, 17% FDI global mengalir ke ASEAN tahun lalu. Prospek ASEAN untuk jangka menengah tetap positif karena adanya gerakan diversifikasi rantai pasok global. Untuk memanfaatkan peluang tersebut, perlu mendorong rezim perdagangan yang terbuka,” jelas Kao.
Baca Juga
Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia mengatakan, di tengah ketidakpastian ekonomi global, ASEAN berhasil membuktikan bahwa rata-rata pertumbuhan ekonominya konsisten meningkat dan menjadi penerima investasi asing langsung (foreign direct investment/FDI) terbesar ke-2 di dunia. FDI ke ASEAN meningkat 5% sehingga mencapai USD224,2 miliar, tertinggi sepanjang sejarah ASEAN.
Namun Bahlil mengungkapkan bahwa capaian yang cukup signifikan tersebut belum sepenuhnya dapat dinikmati penduduk ASEAN. Bahlil menggarisbawahi bahwa 60% FDI yang masuk ke ASEAN pada tahun 2022, hanya dinikmati oleh kurang dari 1% penduduk kawasan.
"Ke depan, ASEAN perlu lebih memupuk kolaborasi secara konkret dalam upaya promosi dan fasilitas investasi agar ASEAN betul-betul dapat menjadi satu komunitas yang kuat. Dalam pepatah Papua, sebatang lidi tidak mampu membersihkan kotoran, tetapi dengan seikat lidi jangankan daun, batu pun dapat digeserkan. Kita boleh berkompetisi tapi kita juga harus berkolaborasi,” ungkap Bahlil dikutip Minggu (3/9/2023).
Sekretaris Jenderal ASEAN Kao Kim Hourn menambahkan, kemajuan ASEAN terwujud karena adanya kolaborasi yang aktif terjalin antar-negara-negara anggota. Dia berharap agar forum investasi bisa menjadi wadah untuk para pemangku kepentingan bertukar pikiran mendorong pembangunan berkelanjutan di ASEAN.
“ASEAN merupakan salah satu penerima FDI terbesar di dunia, 17% FDI global mengalir ke ASEAN tahun lalu. Prospek ASEAN untuk jangka menengah tetap positif karena adanya gerakan diversifikasi rantai pasok global. Untuk memanfaatkan peluang tersebut, perlu mendorong rezim perdagangan yang terbuka,” jelas Kao.
(uka)
tulis komentar anda