Survei BI: Penjualan Eceran Agustus Diproyeksikan Tumbuh 1,3%
Senin, 11 September 2023 - 11:23 WIB
JAKARTA - Survei Bank Indonesia (BI) menunjukkan bahwa kinerja penjualan eceran secara tahunan diproyeksikan tetap kuat pada Agustus 2023. Hal tersebut tercermin dari Indeks Penjualan Riil (IPR) Agustus 2023 sebesar 204,4, atau tumbuh positif sebesar 1,3% secara tahunan (year on year/yoy).
"Tetap kuatnya kinerja penjualan eceran tersebut didorong oleh subkelompok sandang yang meningkat, serta perbaikan kelompok bahan bakar kendaraan bermotor, perlengkapan rumah angga lainnya, barang lainnya, serta suku cadang dan aksesori," ujar Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, Erwin Haryono di Jakarta, Senin (11/9/2023).
Secara bulanan, penjualan eceran diperkirakan tumbuh positif sebesar 0,5% secar bulanan (month to month/mtm), lebih baik dibandingkan dengan bulan sebelumnya yang terkontraksi sebesar 8,8% (mtm).
"Perkembangan ini terutama didorong oleh kelompok makanan, minuman, dan tembakau serta suku cadang dan aksesori yang meningkat, serta perlengkapan rumah tangga lainnya yang tetap kuat sejalan dengan kenaikan permintaan berkenaan dengan acara tahunan HUT RI," papar Erwin.
Pada Juli 2023, dia menambahkan bahwa IPR tercatat sebesar 203,3 atau secara tahunan tumbuh positif sebesar 1,6% (yoy). Perkembangan ini didukung oleh kelompok makanan, minuman, dan tembakau, serta subkelompok sandang yang tetap tumbuh positif.
"Secara bulanan, penjualan eceran mengalami kontraksi pertumbuhan sebesar 8,8% (mtm), terutama dari kelompok makanan, minuman, dan tembakau yang mengalami kontraksi, serta kelompok bahan bakar kendaraan bermotor yang tumbuh melambat sejalan dengan normalisasi aktivitas masyarakat setelah periode liburan sekolah dan cuti bersama Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Iduladha 1444 H," jelas Erwin.
Dari sisi harga, Erwin menyebut bahwa responden memperkirakan tekanan inflasi pada Oktober 2023 dan Januari 2024 meningkat.
"Indeks Ekspektasi Harga Umum (IEH) Oktober 2023 dan Januari 2024 sesuai pola musiman, masing-masing tercatat sebesar 118,7 dan 134,0, lebih tinggi dari periode sebelumnya yang sebesar 115,9 dan 130,0," pungkas Erwin.
"Tetap kuatnya kinerja penjualan eceran tersebut didorong oleh subkelompok sandang yang meningkat, serta perbaikan kelompok bahan bakar kendaraan bermotor, perlengkapan rumah angga lainnya, barang lainnya, serta suku cadang dan aksesori," ujar Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, Erwin Haryono di Jakarta, Senin (11/9/2023).
Secara bulanan, penjualan eceran diperkirakan tumbuh positif sebesar 0,5% secar bulanan (month to month/mtm), lebih baik dibandingkan dengan bulan sebelumnya yang terkontraksi sebesar 8,8% (mtm).
"Perkembangan ini terutama didorong oleh kelompok makanan, minuman, dan tembakau serta suku cadang dan aksesori yang meningkat, serta perlengkapan rumah tangga lainnya yang tetap kuat sejalan dengan kenaikan permintaan berkenaan dengan acara tahunan HUT RI," papar Erwin.
Pada Juli 2023, dia menambahkan bahwa IPR tercatat sebesar 203,3 atau secara tahunan tumbuh positif sebesar 1,6% (yoy). Perkembangan ini didukung oleh kelompok makanan, minuman, dan tembakau, serta subkelompok sandang yang tetap tumbuh positif.
"Secara bulanan, penjualan eceran mengalami kontraksi pertumbuhan sebesar 8,8% (mtm), terutama dari kelompok makanan, minuman, dan tembakau yang mengalami kontraksi, serta kelompok bahan bakar kendaraan bermotor yang tumbuh melambat sejalan dengan normalisasi aktivitas masyarakat setelah periode liburan sekolah dan cuti bersama Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Iduladha 1444 H," jelas Erwin.
Dari sisi harga, Erwin menyebut bahwa responden memperkirakan tekanan inflasi pada Oktober 2023 dan Januari 2024 meningkat.
"Indeks Ekspektasi Harga Umum (IEH) Oktober 2023 dan Januari 2024 sesuai pola musiman, masing-masing tercatat sebesar 118,7 dan 134,0, lebih tinggi dari periode sebelumnya yang sebesar 115,9 dan 130,0," pungkas Erwin.
(nng)
tulis komentar anda