Wall Street Dibuka Menguat Usai Rilis Inflasi Tingkat Produsen
Rabu, 11 Oktober 2023 - 21:49 WIB
Indeks utama Wall Street dibuka menguat pada Rabu (11/10) setelah rilis data inflasi di tingkat produsen. FOTO/dok.SINDOnews
JAKARTA - Indeks utama Wall Street dibuka menguat pada Rabu (11/10) setelah rilis data inflasi di tingkat produsen yang melebih ekspektasi. Dow Jones Industrial Average menguat 0,27% menjadi 33.829,52, S&P 500 menanjak 0,32% di 4.372,03, sedangkan Nasdaq Composite tumbuh 0,46% di level 13.625,31.
Laporan Departemen Tenaga Kerja menunjukkan indeks harga produsen (PPI) untuk periode September meningkat 0,5% MtM. Angka inflasi di tingkat produsen ini lebih tinggi dari ekspektasi sebesar 0,3 persen MtM, tetapi masih lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya yang mencapai 0,7 persen MtM.
PPI inti yang tidak termasuk komponen pangan dan energi naik 0,3% MtM dibandingkan ekspektasi 0,2% MtM. Analis melihat pelaku pasar telah mengantisipasi kenaikan ini sebelumnya di tengah peningkatan harga energi dunia.
“Pasar merespons seolah-olah hal ini bukan peristiwa, sesuatu yang telah diantisipasi dan bukan sesuatu yang akan menyebabkan The Fed mengubah arah inflasinya,” kata Sam Stovall, kepala strategi investasi CFRA Research, dilansir Reuters, Rabu (11/10/2023).
Malam ini investor menantikann risalah pertemuan bank sentral Amerika Serikat atau Federal Reserve. The Fed sebelumnya mengeluarkan kebijakan untuk mempertahankan suku bunga. Hasil rapat The Fed akan sangat penting bagi pelaku pasar modal negeri Paman Sam untuk mengukur prospek kebijakan suku bunga di masa depan.
Sejumlah pejabat The Fed juga bakal menyampaikan pidatonya kepada publik. Setiap pernyataan para pembuat kebijakan ini menjadi fokus investor untuk melihat bagaimana upaya otoritas dalam membawa inflasi sesuai target.
Pejabat The Fed seperti Christopher Waller, Presiden Fed wilayah Atlanta Raphael Bostic dan Presiden Fed wilayah Boston Susan Collins dijadwalkan pidatonya hari ini.
Laporan Departemen Tenaga Kerja menunjukkan indeks harga produsen (PPI) untuk periode September meningkat 0,5% MtM. Angka inflasi di tingkat produsen ini lebih tinggi dari ekspektasi sebesar 0,3 persen MtM, tetapi masih lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya yang mencapai 0,7 persen MtM.
PPI inti yang tidak termasuk komponen pangan dan energi naik 0,3% MtM dibandingkan ekspektasi 0,2% MtM. Analis melihat pelaku pasar telah mengantisipasi kenaikan ini sebelumnya di tengah peningkatan harga energi dunia.
“Pasar merespons seolah-olah hal ini bukan peristiwa, sesuatu yang telah diantisipasi dan bukan sesuatu yang akan menyebabkan The Fed mengubah arah inflasinya,” kata Sam Stovall, kepala strategi investasi CFRA Research, dilansir Reuters, Rabu (11/10/2023).
Malam ini investor menantikann risalah pertemuan bank sentral Amerika Serikat atau Federal Reserve. The Fed sebelumnya mengeluarkan kebijakan untuk mempertahankan suku bunga. Hasil rapat The Fed akan sangat penting bagi pelaku pasar modal negeri Paman Sam untuk mengukur prospek kebijakan suku bunga di masa depan.
Sejumlah pejabat The Fed juga bakal menyampaikan pidatonya kepada publik. Setiap pernyataan para pembuat kebijakan ini menjadi fokus investor untuk melihat bagaimana upaya otoritas dalam membawa inflasi sesuai target.
Pejabat The Fed seperti Christopher Waller, Presiden Fed wilayah Atlanta Raphael Bostic dan Presiden Fed wilayah Boston Susan Collins dijadwalkan pidatonya hari ini.
(nng)
tulis komentar anda