The Fed Tahan Suku Bunga di Level Tertinggi 22 Tahun, Ini Pertimbangannya
Kamis, 02 November 2023 - 06:53 WIB
NEW YORK - Federal Reserve atau bank sentral Amerika Serikat (AS) alias The Fed mempertahankan suku bunga utamanya pada level tertinggi 22 tahun. Langkah ini diambil sebagai upaya untuk menstabilkan kenaikan harga, yang baru-baru ini hampir mendekati rekor.
Target suku bunga Federal Reserve tetap di 5,25%-5,5%. Bank telah menaikkan biaya pinjaman dengan harapan mendinginkan ekonomi dan memperlambat inflasi, dimana harga-harga terpantau naik.
Sebelumnya data terbaru menunjukkan ekonomi AS tumbuh lebih cepat dari yang diharapkan, untuk menjadi pegangan The Fed. Menaikkan suku bunga adalah salah satu mekanisme yang dapat digunakan bank sentral untuk mengatasi inflasi.
Teorinya adalah dengan menaikkan suku bunga dan membuatnya lebih mahal untuk pinjaman, konsumen akan menghabiskan lebih sedikit dan itu akan menyebabkan kenaikan harga yang lebih lambat.
Bank sentral telah menghadapi kritik, dengan beberapa menyarankan bahwa mempertahankan suku bunga pada tingkat yang lebih tinggi dapat menempatkan ekonomi AS pada risiko memasuki resesi.
Tetapi ekonomi tumbuh lebih baik dari perkiraan yakni mencapai 4,9% dari Juli hingga September 2023. Angka tersebut merupakan lompatan besar dari tiga bulan sebelumnya dan didukung oleh pasar pekerjaan yang ketat dan peningkatan belanja konsumen.
Dalam sebuah pernyataan pada hari Rabu, Federal Reserve mengatakan, bahwa pemungutan suara mendukung mempertahankan suku bunga dengan suara bulat. The Fed juga menambahkan bahwa pihaknya siap untuk menyesuaikan kebijakannya "sebagaimana mestinya" jika risiko muncul.
Target suku bunga Federal Reserve tetap di 5,25%-5,5%. Bank telah menaikkan biaya pinjaman dengan harapan mendinginkan ekonomi dan memperlambat inflasi, dimana harga-harga terpantau naik.
Sebelumnya data terbaru menunjukkan ekonomi AS tumbuh lebih cepat dari yang diharapkan, untuk menjadi pegangan The Fed. Menaikkan suku bunga adalah salah satu mekanisme yang dapat digunakan bank sentral untuk mengatasi inflasi.
Teorinya adalah dengan menaikkan suku bunga dan membuatnya lebih mahal untuk pinjaman, konsumen akan menghabiskan lebih sedikit dan itu akan menyebabkan kenaikan harga yang lebih lambat.
Bank sentral telah menghadapi kritik, dengan beberapa menyarankan bahwa mempertahankan suku bunga pada tingkat yang lebih tinggi dapat menempatkan ekonomi AS pada risiko memasuki resesi.
Tetapi ekonomi tumbuh lebih baik dari perkiraan yakni mencapai 4,9% dari Juli hingga September 2023. Angka tersebut merupakan lompatan besar dari tiga bulan sebelumnya dan didukung oleh pasar pekerjaan yang ketat dan peningkatan belanja konsumen.
Dalam sebuah pernyataan pada hari Rabu, Federal Reserve mengatakan, bahwa pemungutan suara mendukung mempertahankan suku bunga dengan suara bulat. The Fed juga menambahkan bahwa pihaknya siap untuk menyesuaikan kebijakannya "sebagaimana mestinya" jika risiko muncul.
tulis komentar anda