BKPM Catat Investasi Singapura Melesat 141%
Kamis, 30 April 2020 - 11:10 WIB
JAKARTA - Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat realisasi investasi pada kuartal I (Januari-Maret 2020) mencapai Rp201,7 triliun atau 23,8% dai target investasi tahun 2020 sebesar Rp886 triliun. Dari jumlah tersebut, investasi asing mencapai Rp98 triliun dan investasi dalam negeri sebesar Rp112,7 triliun.
Untuk investasi asing, Singapura kembali mendominasi, dengan total investasi USD2,7 miliar atau 40% dari total investasi asing.
Investasi Singapura pada kuartal I 2020 ini melesat 141% dibanding kuartal IV 2020 yang nilainya USD1,13 miliar. Investasi tersebut juga meningkat 58% dibanding kuartal I 2019 sebesar USD1,72 miliar.
Selain Singapura, ada Republik Rakyat China dengan investasi USD1,3 miliar, Hong Kong USD600 juta, Jepang USD600 juta, Malaysia USD500 juta.
Plt. Deputi Bidang Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal BKPM Farah Indriani mengatakan dengan posisi tersebut, maka ada 2 negara ASEAN yang aktif berinvestasi di Indonesia. "Hanya saja untuk Malaysia, nilainya masih dinamis dalam 5 tahun belakangan," terang Farah, Kamis (30/4/2020).
Dan yang selalu teratas adalah Singapura, dimana dalam 3 tahun terakhir (2017-kuartal I 2020), investasi negeri Singa Merlion mencapai USD26,87 miliar.
Hanya saja, Farah menjelaskan bahwa investasi asal Singapura ini tidaklah murni dari negara Singapura saja. Banyak investasi dari negara-negara lain seperti Korea Selatan, China, Amerika Serikat, maupun Eropa melakukan investasinya ke Indonesia melalui Singapura.
"Jadi negara-negara tersebut membangun hub-nya di Singapura, kemudian berinvestasi di Indonesia. Dalam sistem kita, tercatat asal negara investasi dari Singapura. Maka tidak aneh jika Singapura selalu berada di peringkat teratas investasi di Indonesia. Ke depan, kita ajak negara-negara tersebut untuk langsung berinvestasi di Indonesia," ungkap Farah.
Berdasarkan data yang ada di Pusat Komando Operasi dan Pengawalan Investasi (Pusat KOPI) BKPM, investasi dari Singapura pada periode kuartal I 2020 didominasi oleh sektor Transportasi, Gudang, dan Telekomunikasi (USD431,9 juta; 16%); Listrik, Gas, dan Air (USD373,1 juta; 14%); Tanaman Pangan, Perkebunan, dan Peternakan (USD338,6 juta; 12%); Perumahan, Kawasan Industri, dan Perkantoran (USD286,1 juta; 11%); dan Industri Logam Dasar, Barang Logam, Bukan Mesin, dan Peralatannya (USD285,9 juta; 10%).
Berdasarkan lokasi, investasi Singapura mayoritas berada di Provinsi DKI Jakarta (USD596.5 juta dengan kenaikan 22%). Kemudian Kepulauan Riau (USD368,1 juta dengan peningkatan 13%), Sumatra Utara (USD356,8 juta atau naik13%), Lampung (USD323,5 juta atau naik 12%), dan Jawa Barat (USD266 juta; 10%).
Untuk investasi asing, Singapura kembali mendominasi, dengan total investasi USD2,7 miliar atau 40% dari total investasi asing.
Investasi Singapura pada kuartal I 2020 ini melesat 141% dibanding kuartal IV 2020 yang nilainya USD1,13 miliar. Investasi tersebut juga meningkat 58% dibanding kuartal I 2019 sebesar USD1,72 miliar.
Selain Singapura, ada Republik Rakyat China dengan investasi USD1,3 miliar, Hong Kong USD600 juta, Jepang USD600 juta, Malaysia USD500 juta.
Plt. Deputi Bidang Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal BKPM Farah Indriani mengatakan dengan posisi tersebut, maka ada 2 negara ASEAN yang aktif berinvestasi di Indonesia. "Hanya saja untuk Malaysia, nilainya masih dinamis dalam 5 tahun belakangan," terang Farah, Kamis (30/4/2020).
Dan yang selalu teratas adalah Singapura, dimana dalam 3 tahun terakhir (2017-kuartal I 2020), investasi negeri Singa Merlion mencapai USD26,87 miliar.
Hanya saja, Farah menjelaskan bahwa investasi asal Singapura ini tidaklah murni dari negara Singapura saja. Banyak investasi dari negara-negara lain seperti Korea Selatan, China, Amerika Serikat, maupun Eropa melakukan investasinya ke Indonesia melalui Singapura.
"Jadi negara-negara tersebut membangun hub-nya di Singapura, kemudian berinvestasi di Indonesia. Dalam sistem kita, tercatat asal negara investasi dari Singapura. Maka tidak aneh jika Singapura selalu berada di peringkat teratas investasi di Indonesia. Ke depan, kita ajak negara-negara tersebut untuk langsung berinvestasi di Indonesia," ungkap Farah.
Berdasarkan data yang ada di Pusat Komando Operasi dan Pengawalan Investasi (Pusat KOPI) BKPM, investasi dari Singapura pada periode kuartal I 2020 didominasi oleh sektor Transportasi, Gudang, dan Telekomunikasi (USD431,9 juta; 16%); Listrik, Gas, dan Air (USD373,1 juta; 14%); Tanaman Pangan, Perkebunan, dan Peternakan (USD338,6 juta; 12%); Perumahan, Kawasan Industri, dan Perkantoran (USD286,1 juta; 11%); dan Industri Logam Dasar, Barang Logam, Bukan Mesin, dan Peralatannya (USD285,9 juta; 10%).
Berdasarkan lokasi, investasi Singapura mayoritas berada di Provinsi DKI Jakarta (USD596.5 juta dengan kenaikan 22%). Kemudian Kepulauan Riau (USD368,1 juta dengan peningkatan 13%), Sumatra Utara (USD356,8 juta atau naik13%), Lampung (USD323,5 juta atau naik 12%), dan Jawa Barat (USD266 juta; 10%).
(bon)
tulis komentar anda