Aset BUMN Tembus Rp10.000 Triliun, Wamen: Lebih Besar dari Temasek
Senin, 06 November 2023 - 20:25 WIB
JAKARTA - Kementerian Badan Usaha Milik Negara ( BUMN ) mencatat total aset perusahaan pelat merah mencapai USD652 miliar dolar atau setara Rp10.000 triliun. Jumlah itu naik signifikan dari posisi aset BUMN pada 2020 yang berada di angka Rp8.978 triliun.
Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo atau Tiko mengatakan, jumlah aset bernilai jumbo itu membuat perseroan negara lebih besar dari Temasek Holdings Limited. Temasek adalah BUMN Singapura yang menjadi portofolio terbesar di Asia.
"Saat ini Kementerian BUMN mempunyai aset USD652 miliar. Jadi kita ini sudah lebih besar dari Temasek, dan mungkin salah satu portofolio terbesar di Asia," ujar Tiko saat ditemui di kawasan Jakarta Selatan, Senin (6/10/2023).
Tak hanya itu, hingga 2022 BUMN juga berhasil membukukan profit sebesar USD20,6 miliar atau setara Rp318,9 triliun. Tiko memastikan nilainya akan naik hingga akhir tahun ini.
"Tapi yang menarik, profitnya. Profitnya tahun lalu sudah mencapai 20,6 billion dollar dan tahun ini insya Allah akan meningkat lagi," bebernya.
Dari aset hingga profit yang dibukukan BUMN, lanjut Tiko, membuat BUMN menjadi perusahaan raksasa di level Asia. "Artinya apa? Kita ini sudah menjadi portofolio besar dengan skala usaha yang raksasa. Dan ini return-nya juga sudah baik," pungkasnya.
Return on equity (ROE) dan return on assets (ROA) juga membaik. ROE mencapai 10% secara average, sedangkan ROA 3,2%.
Karena itu, Kementerian BUMN berharap dalam waktu 5 tahun ke depan, ROE BUMN bisa mencapai ke 14-15% dan ROA-nya ke-4%.
Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo atau Tiko mengatakan, jumlah aset bernilai jumbo itu membuat perseroan negara lebih besar dari Temasek Holdings Limited. Temasek adalah BUMN Singapura yang menjadi portofolio terbesar di Asia.
"Saat ini Kementerian BUMN mempunyai aset USD652 miliar. Jadi kita ini sudah lebih besar dari Temasek, dan mungkin salah satu portofolio terbesar di Asia," ujar Tiko saat ditemui di kawasan Jakarta Selatan, Senin (6/10/2023).
Tak hanya itu, hingga 2022 BUMN juga berhasil membukukan profit sebesar USD20,6 miliar atau setara Rp318,9 triliun. Tiko memastikan nilainya akan naik hingga akhir tahun ini.
"Tapi yang menarik, profitnya. Profitnya tahun lalu sudah mencapai 20,6 billion dollar dan tahun ini insya Allah akan meningkat lagi," bebernya.
Dari aset hingga profit yang dibukukan BUMN, lanjut Tiko, membuat BUMN menjadi perusahaan raksasa di level Asia. "Artinya apa? Kita ini sudah menjadi portofolio besar dengan skala usaha yang raksasa. Dan ini return-nya juga sudah baik," pungkasnya.
Return on equity (ROE) dan return on assets (ROA) juga membaik. ROE mencapai 10% secara average, sedangkan ROA 3,2%.
Karena itu, Kementerian BUMN berharap dalam waktu 5 tahun ke depan, ROE BUMN bisa mencapai ke 14-15% dan ROA-nya ke-4%.
tulis komentar anda