Ekonomi Tumbuh Negatif, Waspadai Ancaman Kelaparan

Jum'at, 07 Agustus 2020 - 05:05 WIB
Konsumsi rumah tangga pada kuartal kedua 2020 turun. Foto/Ilustrasi
JAKARTA - Direktur Eksekutif Indef, Tauhid Ahmad mengingatkan pemerintah akan adanya ancaman kelaparan saat pelemahan ekonomi yang terkontraksi hingga 5,32% pada kuartal II/2020. Menurut dia, hal itu tidak bisa dilepaskan dari adanya kenyataan bahwa terjadi penurunan pada sektor konsumsi rumah tangga. (Baca: Dear Ibu-Ibu Rumah Tangga, Pemerintah Mau Beri Utangan Tanpa Bunga Nih! )

“Konsumsi rumah tangga pada kuartal kedua turun, jadi masyarakat juga sudah mengurangi konsumsi makanan dan minuman. Artinya apa, artinya ini adalah ancaman kelaparan yang menimpa masyarakat,” ujar Tauhid dalam diskusi virtual, Kamis (6/8/2020).

Kata dia, sektor konsumsi rumah tangga ini adalah salah satu aspek yang dapat menopang pertumbuhan ekonomi. Adapun, pelemahan sektor ekonomi rumah tangga ini tidak hanya disebabkan oleh pandemi Covid-19 saja, tetapi juga tidak terealisasinya bantuan sosial dengan baik. (Baca juga: Logistik Cukup, Tak Ada Pengungsi yang Kelaparan di Luwu Utara )

“Kenapa hanya yang 15,5 juta peserta BPJS Ketenagakerjaan saja yang dapat bantuan, padahal ada banyak warga yang tidak mendapatkan,” katanya.

Dia menambahkan, pemerintah tidak akan bisa terbebas dari resesi walaupun mengeluarkan jurus kebijakan ekonomi, jika masalah pandeminya disepelekan. Kalau penanganan kesehatannya masih seperti ini, Tauhid yakin Indonesia akan masuk jurang resesi lebih dalam di kuartal III/2020. (Baca juga: Rupiah Tetap Adem Meski Ekonomi Minus 5,32%, Ini Penyebabnya )



"Kebijakan pandemi ini pemerintah itu sumber masalah. Di awal bulan Maret itu komunikasi pemerintah sangat buruk mengacaukan disiplin masyarakat dan sekarang masyarakat tidak disiplin karena dimulai dari pemerintah," tandasnya.
(ind)
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More