Prospek Emas Makin Berkilau, HRTA Perluas Pasar Ekspor
Minggu, 03 Desember 2023 - 06:48 WIB
JAKARTA - PT Hartadinata Abadi Tbk ( HRTA ), perusahaan manufaktur perhiasan emas terintegrasi di Indonesia, memperluas pasar ekspor perhiasan emas ke mancanegara. Langkah itu dilakukan perseroan seiring makin baiknya prospek emas.
Direktur Utama HRTA Sandra Sunanto mengatakan, selain melanjutkan ekspor ke India di kuartal IV-2023, perusahaan juga telah mengembangkan pasar ekspor ke Uni Emirat Arab (UEA).
HRTA, lanjut Sandra, juga telah memperpanjang kontrak kerja sama ekspor dengan LP Commodities Private Limited (LPCPL) dari periode 16 Oktober 2023 hingga 31 Desember 2023. Perpanjangan kontrak ini merupakan keberlanjutan kerja sama yang dilakukan sebelumnya yang telah dimulai sejak 25 Mei 2023.
"Dengan perpanjangan kontrak kerja sama ini diperkirakan ekspor perhiasan emas dengan kadar 91,6% akan mencapai 5 ton sampai dengan akhir tahun 2023," ungkap Sandra melalui siaran pers, Minggu (3/12/2023).
Keberlanjutan kerja sama ini, jelasnya, semakin memperkuat posisi HRTA sebagai pemain ekspor perhiasan asal Indonesia di pasar perhiasan dunia. Awal kerja sama ekspor tersebut sebelumnya hanya ditujukan bagi pasar India, tetapi kini HRTA memperluas pasar ekspornya hingga ke UEA.
"Diversifikasi tujuan pasar ekspor menjadi strategi HRTA dalam mengantisipasi terjadinya perubahan regulasi yang diterapkan oleh negara tertentu," jelasnya.
Sandra menjelaskan bahwa keberlanjutan ekspor perhiasan memberikan kontribusi yang sangat positif bagi pertumbuhan laba khususnya di kuartal IV-2023. Karena itu, dia optimistis aktivitas ekspor dapat semakin meningkatkan pertumbuhan bisnis HRTA di 2023.
"Ekspor perhiasan emas telah berkontribusi sebesar 39% atau sebanyak 3,63 ton terhadap total volume penjualan emas HRTA dalam satuan emas murni hingga September 2023," paparnya.
Dengan pencapaian strategis yang telah dilakukan perseroan, tegas dia, HRTA terus memperkuat posisi sebagai perusahaan perhiasan emas dan emas batangan paling terintegrasi dari industri antara hingga industri hilir di Indonesia. "HRTA siap menjadi partner bagi Pemerintah Indonesia dalam menyukseskan program hilirisasi, terutama di industri emas Indonesia," pungkasnya.
Direktur Utama HRTA Sandra Sunanto mengatakan, selain melanjutkan ekspor ke India di kuartal IV-2023, perusahaan juga telah mengembangkan pasar ekspor ke Uni Emirat Arab (UEA).
HRTA, lanjut Sandra, juga telah memperpanjang kontrak kerja sama ekspor dengan LP Commodities Private Limited (LPCPL) dari periode 16 Oktober 2023 hingga 31 Desember 2023. Perpanjangan kontrak ini merupakan keberlanjutan kerja sama yang dilakukan sebelumnya yang telah dimulai sejak 25 Mei 2023.
"Dengan perpanjangan kontrak kerja sama ini diperkirakan ekspor perhiasan emas dengan kadar 91,6% akan mencapai 5 ton sampai dengan akhir tahun 2023," ungkap Sandra melalui siaran pers, Minggu (3/12/2023).
Keberlanjutan kerja sama ini, jelasnya, semakin memperkuat posisi HRTA sebagai pemain ekspor perhiasan asal Indonesia di pasar perhiasan dunia. Awal kerja sama ekspor tersebut sebelumnya hanya ditujukan bagi pasar India, tetapi kini HRTA memperluas pasar ekspornya hingga ke UEA.
"Diversifikasi tujuan pasar ekspor menjadi strategi HRTA dalam mengantisipasi terjadinya perubahan regulasi yang diterapkan oleh negara tertentu," jelasnya.
Sandra menjelaskan bahwa keberlanjutan ekspor perhiasan memberikan kontribusi yang sangat positif bagi pertumbuhan laba khususnya di kuartal IV-2023. Karena itu, dia optimistis aktivitas ekspor dapat semakin meningkatkan pertumbuhan bisnis HRTA di 2023.
"Ekspor perhiasan emas telah berkontribusi sebesar 39% atau sebanyak 3,63 ton terhadap total volume penjualan emas HRTA dalam satuan emas murni hingga September 2023," paparnya.
Dengan pencapaian strategis yang telah dilakukan perseroan, tegas dia, HRTA terus memperkuat posisi sebagai perusahaan perhiasan emas dan emas batangan paling terintegrasi dari industri antara hingga industri hilir di Indonesia. "HRTA siap menjadi partner bagi Pemerintah Indonesia dalam menyukseskan program hilirisasi, terutama di industri emas Indonesia," pungkasnya.
(fjo)
tulis komentar anda