Di Hadapan Pemodal Singapura, Bahlil Pastikan Pemilu Tak Akan Ganggu Investasi
Sabtu, 09 Desember 2023 - 10:35 WIB
JAKARTA - Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia memastikan bahwa pemilihan umum 2024 nanti tidak akan mengganggu iklim investasi di Indonesia. Pernyataan itu diungkapkan Bahlil di hadapan lebih dari 200 peserta Forum Investasi yang mengusung tema "Tren Investasi Indonesia 2024 dan Peluang Ekonomi Hijau" Jumat (8/12/2023) di Singapura.
"Saya tahu bahwa Indonesia menghadapi tahun politik, tapi kami yakin politik tidak akan ganggu investasi di Indonesia. Bagaimana caranya? Pemerintah mempermudah izin usaha melalui aplikasi OSS Indonesia," katanya dalam keterangan tertulis, Sabtu (9/12/2023).
"Semuanya gratis, kalau bayar itu pengusaha pakai konsultan. Bukankah kita harus lebih percaya pada pemerintah?" tambahnya.
Bahlil menyatakan bahwa iklim investasi di Indonesia terus berkembang dan Indonesia masih terbuka untuk berkolaborasi dengan investor dari Singapura untuk menanamkan modal di Indonesia. Bahlil juga menekankan bahwa Indonesia tidak memberikan fasilitas khusus terhadap beberapa negara saja.
"Indonesia terbuka bagi semua penanam modal dari berbagai negara," katanya.
Dari sisi industri, Duta Besar Republik Indonesia Untuk Republik Singapura Suryo Pratomo juga menambahkan bahwa Indonesia memiliki sumber daya alam yang melimpah dan dapat menjadi potensi yang besar. Akan tetapi, Indonesia memiliki urgensi dalam memperhatikan industri yang berfokus pada pelestarian lingkungan, dan memastikan kesejahteraan untuk generasi di masa depan.
“Pemerintah berkomitmen untuk mengurangi emisi gas rumah kaca, mempromosikan sumber energi terbarukan dan melestarikan sumber daya alam yang telah diakui tingkat internasional. Kami telah memulai langkah ambisius untuk menjadi salah satu pemimpin global dalam ekonomi ramah lingkungan,” jelas Suryo.
Untuk diketahui, Singapura merupakan negara asal penanaman modal asing (PMA) terbesar selama tiga tahun terakhir, dengan investasi signifikan sebesar USD12,1 miliar dari Januari hingga September 2023.
Investasi yang mendominasi berasal dari sektor industri logam dasar (USD11,3 miliar), transportasi pergudangan, dan telekomunikasi (USD7,9 miliar), serta real estate, kawasan industri, perumahan (USD7,8 miliar).
Top lokasi tujuan investasi Singapura berada di DKI Jakarta (USD12,4 miliar), Sulawesi Tengah (USD6,5 miliar), dan Jawa Barat (USD6 miliar).
"Saya tahu bahwa Indonesia menghadapi tahun politik, tapi kami yakin politik tidak akan ganggu investasi di Indonesia. Bagaimana caranya? Pemerintah mempermudah izin usaha melalui aplikasi OSS Indonesia," katanya dalam keterangan tertulis, Sabtu (9/12/2023).
"Semuanya gratis, kalau bayar itu pengusaha pakai konsultan. Bukankah kita harus lebih percaya pada pemerintah?" tambahnya.
Bahlil menyatakan bahwa iklim investasi di Indonesia terus berkembang dan Indonesia masih terbuka untuk berkolaborasi dengan investor dari Singapura untuk menanamkan modal di Indonesia. Bahlil juga menekankan bahwa Indonesia tidak memberikan fasilitas khusus terhadap beberapa negara saja.
"Indonesia terbuka bagi semua penanam modal dari berbagai negara," katanya.
Dari sisi industri, Duta Besar Republik Indonesia Untuk Republik Singapura Suryo Pratomo juga menambahkan bahwa Indonesia memiliki sumber daya alam yang melimpah dan dapat menjadi potensi yang besar. Akan tetapi, Indonesia memiliki urgensi dalam memperhatikan industri yang berfokus pada pelestarian lingkungan, dan memastikan kesejahteraan untuk generasi di masa depan.
“Pemerintah berkomitmen untuk mengurangi emisi gas rumah kaca, mempromosikan sumber energi terbarukan dan melestarikan sumber daya alam yang telah diakui tingkat internasional. Kami telah memulai langkah ambisius untuk menjadi salah satu pemimpin global dalam ekonomi ramah lingkungan,” jelas Suryo.
Untuk diketahui, Singapura merupakan negara asal penanaman modal asing (PMA) terbesar selama tiga tahun terakhir, dengan investasi signifikan sebesar USD12,1 miliar dari Januari hingga September 2023.
Investasi yang mendominasi berasal dari sektor industri logam dasar (USD11,3 miliar), transportasi pergudangan, dan telekomunikasi (USD7,9 miliar), serta real estate, kawasan industri, perumahan (USD7,8 miliar).
Top lokasi tujuan investasi Singapura berada di DKI Jakarta (USD12,4 miliar), Sulawesi Tengah (USD6,5 miliar), dan Jawa Barat (USD6 miliar).
(uka)
tulis komentar anda