Energi Terbarukan Terus Dioptimalkan Demi Masa Depan Berkelanjutan

Senin, 11 Desember 2023 - 19:26 WIB
Diskusi panel bertajuk Renewable Energy Spotlight Shaping a Sustainable Future yang digelar di Paviliun Indonesia, pada Konferensi Perubahan Iklim COP28 UNFCCC, Dubai, Uni Emirat Arab. FOTO/dok.SINDOnews
JAKARTA - Indonesia terus mendorong optimalisasi berbagai potensi sumber daya energi baru dan terbarukan (EBT), seperti biomassa, panas bumi, bahkan hidrogen untuk mencapai target pengurangan emisi gas rumah kaca (GRK) dari sektor energi.

Demikian terungkap pada diskusi panel bertajuk "Renewable Energy Spotlight Shaping a Sustainable Future" yang digelar di Paviliun Indonesia, pada Konferensi Perubahan Iklim COP28 UNFCCC, Dubai, Uni Emirat Arab.

Hadir sebagai pembicara pada diskusi tersebut Analis Kebijakan Senior Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi Kementerian ESDM, Nurcahyanto, Head Corporate Environmental and Sustainability Development Division Sampoerna Kayoe, Caroline Rosa Wijaya, Deputy Chief Asset Management Officer Star Energy Geothermal Boyke Bratakusuma, dan Senior Manager BUsiness, Development Renewable Energy, and Green Hydrogen, ACWA Power Imane Benhayoun.





Menurut Nurcahyanto, Indonesia memiliki potensi sumber daya EBT yang sangat besar serta bervariasi. "Saat ini baru 0,3 persen saja potensi EBT Indonesia yang sudah termanfaatkan," kata dia dikutip, Senin (11/12/2023).

Untuk mendorong pemanfaatan EBT, Indonesia mendorong peningkatan bauran energi. Pada tahun 2025 mendatang, EBT diharapkan bisa berkontribusi hingga 23% dari penyediaan energi primer nasional.

Menurut Nurcahyanto, ada peluang untuk terus meningkatkan pemanfaatan EBT di Indonesia mengingat biaya produksinya kini semakin terjangkau. Dia menekankan pentingnya pembangunan supergrid, jaringan kelistrikan yang handal untuk menyalurkan energi yang dihasilkan dari pembangkit-pembangkit EBT ke seluruh nusantara.

Caroline Rosa Wijaya menjelaskan, Sampoerna Kayoe mendukung pencapaian penurunan emisi gas rumah kaca di hulu maupun di hilir.

Di hulu, Sampoerna Kayu menerapkan pengelolaan hutan lestari untuk penyediaan bahan baku kayu. "Kami mendukung pengelolaan hutan rakyat dan mengelola hutan tanaman sebagai sumber bahan baku," katanya.
Halaman :
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More