Pemerintah Pesimistis Target 1 Juta Barel Minyak Tercapai di 2030
Kamis, 14 Desember 2023 - 17:40 WIB
JAKARTA - Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Dirjen Migas) Tutuka Ariadji mengungkapkan target produksi siap jual atau lifting minyak 1 juta barel per hari (bph) pada 2030 sulit tercapai. Mengingat sejumlah tantangan dan kondisi di lapangan.
"Sulit, dari awal juga sulit. Tapi bukan tidak mungkin," jelas dia saat ditemui di Kementerian ESDM, Rabu (13/12/2023).
Dia mengatakan saat ini yang menjadi fokus ialah pada pencapaian target lifting sampai akhir tahun ini yang ditetapkan sebesar 660 ribu bph sesuai dengan asumsi makro 2023. Sementara, target tahun depan dipatok 635 ribu bph.
"Target 1 juta barel itu kan masih lama ini. Target tahun depan yang kita kejar dulu," terangnya.
Menteri ESDM Arifin Tasrif sebelumnya menjelaskan target lifting minyak tahun ini sebesar 660 ribu bph itu tidak akan tercapai. Namun, target gas sebesar 6.160 mmscfd kemungkinan dapat tercapai. "Gas insya Allah," jelasnya.
Lebih lanjut, produksi akan dioptimlakan dari sumur-sumur marjinal. Meskipun upaya tersebut tidak begitu berpengaruh terhadap capaian lifting minyak nasional.
"Apalagi kita sudah lama tidak melakukan eksplorasi. Baru sekarang ini kita lakukan eksplorasi besar-besaran itu ada di Andaman 1, Andaman 2, lalu sudah nemu juga Andaman 3 yang Mubadala," jelas Arifin.
"Sulit, dari awal juga sulit. Tapi bukan tidak mungkin," jelas dia saat ditemui di Kementerian ESDM, Rabu (13/12/2023).
Baca Juga
Dia mengatakan saat ini yang menjadi fokus ialah pada pencapaian target lifting sampai akhir tahun ini yang ditetapkan sebesar 660 ribu bph sesuai dengan asumsi makro 2023. Sementara, target tahun depan dipatok 635 ribu bph.
"Target 1 juta barel itu kan masih lama ini. Target tahun depan yang kita kejar dulu," terangnya.
Menteri ESDM Arifin Tasrif sebelumnya menjelaskan target lifting minyak tahun ini sebesar 660 ribu bph itu tidak akan tercapai. Namun, target gas sebesar 6.160 mmscfd kemungkinan dapat tercapai. "Gas insya Allah," jelasnya.
Lebih lanjut, produksi akan dioptimlakan dari sumur-sumur marjinal. Meskipun upaya tersebut tidak begitu berpengaruh terhadap capaian lifting minyak nasional.
"Apalagi kita sudah lama tidak melakukan eksplorasi. Baru sekarang ini kita lakukan eksplorasi besar-besaran itu ada di Andaman 1, Andaman 2, lalu sudah nemu juga Andaman 3 yang Mubadala," jelas Arifin.
(nng)
tulis komentar anda