Jalur Laut Merah Makin Mencekam, Maersk Memperingatkan Terjadinya Gangguan Pasokan

Sabtu, 06 Januari 2024 - 08:15 WIB
Perusahaan raksasa pengiriman kontainer, Maersk (MAERSKb.CO) mengalihkan semua kapalnya dari rute Laut Merah menuju Cape of Good Hope di sekitar Afrika untuk jangka waktu yang belum ditentukan. Foto/Dok
KOPENHAGEN - Perusahaan raksasa pengiriman kontainer, Maersk (MAERSKb.CO) mengalihkan semua kapalnya dari rute Laut Merah menuju Cape of Good Hope di sekitar Afrika untuk jangka waktu yang belum ditentukan. Group besar pelayaran asal Denmark itu juga memperingatkan, adanya gangguan pasokan yang signifikan.



Jasa pengiriman di seluruh dunia mulai beralih dari Laut Merah yang merupakan rute terpendek dari Asia ke Eropa melalui Terusan Suez, setelah militan Houthi yang didukung Iran di Yaman meningkatkan serangan terhadap kapal-kapal di wilayah Teluk untuk menunjukkan dukungan mereka bagi kelompok Islam Palestina Hamas yang memerangi Israel di Gaza.



Perjalanan mengelilingi Afrika dapat menambah waktu perjalanan hingga 10 hari dan membutuhkan lebih banyak bahan bakar, kru serta mendongkrak biaya pengiriman.

Maersk mengatakan, bakal menghentikan sementara semua kapal yang menuju Laut Merah menyusul serangan terhadap salah satu kapalnya oleh militan Houthi, dan sejak itu mereka mulai mengarahkan kapal-kapal melalui sekitar Afrika.

"Situasi ini terus berkembang dan tetap sangat fluktuatif, semua intelijen menerangkan bahwa risiko keamanan terus berada pada tingkat yang meningkat secara signifikan," kata Maersk dalam sebuah pernyataan pada hari Jumat.

Akibatnya, perusahaan akan mengalihkan semua kapal Maersk ke sekitar Cape of Good Hope (Tanjung Harapan) "untuk ke depannya".

Serangan oleh militan Houthi Yaman terhadap kapal-kapal di Laut Merah telah mengganggu perdagangan maritim melalui Terusan Suez, ketika beberapa kapal mengubah rute Timur-Barat menjadi jauh lebih panjang melalui ujung selatan Afrika.

Sementara itu Amerika Serikat pada 19 Desember, lalu meluncurkan operasi multinasional untuk mencoba melindungi perdagangan di Laut Merah. Akan tetapi banyak perusahaan pelayaran dan pemilik kargo masih mengalihkan kapal di sekitar Afrika karena masih adanya serangan lanjutan.

Pada hari Kamis, Maersk mengalihkan empat dari lima kapal kontainer ke selatan yang telah melewati Terusan Suez kembali ke utara untuk perjalanan panjang di sekitar Afrika.

"Kami terus berharap untuk resolusi berkelanjutan dalam waktu dekat dan melakukan semua yang kami bisa untuk berkontribusi ke arah situ. Kami mendorong pelanggan untuk mempersiapkan komplikasi di daerah tersebut untuk bertahan karena adanya gangguan signifikan terhadap jaringan global," kata Maersk.

Terusan Suez digunakan oleh sekitar sepertiga kargo kapal kontainer global, dan mengarahkan kapal-kapal menuju sekitar ujung selatan Afrika diperkirakan akan menelan biaya tambahan bahan bakar hingga USD1 juta untuk setiap perjalanan pulang pergi antara Asia dan Eropa Utara.
(akr)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More