Rupiah Hari Ini Berakhir Jatuh ke Rp15.555 per Dolar AS, Berikut Sentimennya
Senin, 15 Januari 2024 - 15:51 WIB
JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) kembali ditutup melemah pada perdagangan awal pekan, Senin (15/1/2024). Kurs rupiah hari ini melemah 5 poin ke level Rp15.555 setelah sebelumnya menguat.
Pengamat pasar uang, Ibrahim Assuaibi mengatakan, penguatan dolar AS karena pasar tampaknya mempertahankan ekspektasi mereka terhadap penurunan suku bunga lebih awal oleh Federal Reserve (bank sentral AS).
"Alat CME Fedwatch menunjukkan para pedagang memperkirakan peluang sebesar 70% untuk penurunan suku bunga sebesar 25 basis poin pada bulan Maret, naik dari peluang 64% yang terlihat pada minggu lalu," tulis Ibrahim dalam risetnya, Senin (15/1/2024).
Taruhan terhadap penurunan suku bunga lebih awal diperkuat oleh data pada hari Jumat, yang menunjukkan inflasi indeks harga produsen turun lebih dari perkiraan pada bulan Desember. Namun laporan tersebut didahului oleh data yang menunjukkan kenaikan inflasi CPI yang lebih besar dari perkiraan pada bulan tersebut.
Fokus kini tertuju pada pidato sejumlah pejabat The Fed pada minggu ini, yang diperkirakan akan memberikan lebih banyak petunjuk mengenai rencana bank tersebut untuk menurunkan suku bunga tahun ini. Data penjualan ritel AS juga akan dirilis akhir pekan ini, dan diperkirakan akan menjadi faktor dalam prospek inflasi negara tersebut.
Dari sentimen domestik, neraca perdagangan Indonesia surplus, namun akan sedikit menyusut bila dibandingkan dengan bulan sebelumnya.
Sebelumnya pasar telah mengantisipasi penurunan ekspor karena permintaan yang lemah, terutama dari negara-negara mitra dagang karena aktivitas perdagangan global masih lemah. Sementara impor sudah mulai menunjukkan perbaikan impor bahan baku dan konsumsi karena ekonomi domestik yang kuat.
Berdasarkan data di atas, mata uang rupiah hari ini melemah tipis, selanjutnya untuk perdagangan besok diprediksi bergerak fluktuatif dan kemudian ditutup lanjutkan pelemahan di rentang Rp15.530 - Rp15.590.
Pengamat pasar uang, Ibrahim Assuaibi mengatakan, penguatan dolar AS karena pasar tampaknya mempertahankan ekspektasi mereka terhadap penurunan suku bunga lebih awal oleh Federal Reserve (bank sentral AS).
"Alat CME Fedwatch menunjukkan para pedagang memperkirakan peluang sebesar 70% untuk penurunan suku bunga sebesar 25 basis poin pada bulan Maret, naik dari peluang 64% yang terlihat pada minggu lalu," tulis Ibrahim dalam risetnya, Senin (15/1/2024).
Taruhan terhadap penurunan suku bunga lebih awal diperkuat oleh data pada hari Jumat, yang menunjukkan inflasi indeks harga produsen turun lebih dari perkiraan pada bulan Desember. Namun laporan tersebut didahului oleh data yang menunjukkan kenaikan inflasi CPI yang lebih besar dari perkiraan pada bulan tersebut.
Fokus kini tertuju pada pidato sejumlah pejabat The Fed pada minggu ini, yang diperkirakan akan memberikan lebih banyak petunjuk mengenai rencana bank tersebut untuk menurunkan suku bunga tahun ini. Data penjualan ritel AS juga akan dirilis akhir pekan ini, dan diperkirakan akan menjadi faktor dalam prospek inflasi negara tersebut.
Dari sentimen domestik, neraca perdagangan Indonesia surplus, namun akan sedikit menyusut bila dibandingkan dengan bulan sebelumnya.
Sebelumnya pasar telah mengantisipasi penurunan ekspor karena permintaan yang lemah, terutama dari negara-negara mitra dagang karena aktivitas perdagangan global masih lemah. Sementara impor sudah mulai menunjukkan perbaikan impor bahan baku dan konsumsi karena ekonomi domestik yang kuat.
Berdasarkan data di atas, mata uang rupiah hari ini melemah tipis, selanjutnya untuk perdagangan besok diprediksi bergerak fluktuatif dan kemudian ditutup lanjutkan pelemahan di rentang Rp15.530 - Rp15.590.
(akr)
tulis komentar anda