Gandeng Petani Tebu, PTPN III Dorong Pertanian Berkelanjutan

Selasa, 27 Februari 2024 - 22:07 WIB
Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero) menggelar pelatihan peningkatan kompetensi petani tebu mitra binaan. FOTO/dok.SINDOnews
JAKARTA - Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero) berkolaborasi dengan PT LPP Agro Nusantara menggelar pelatihan peningkatan kompetensi petani tebu mitra binaan PT Sinergi Gula Nusantara (SGN). Kegiatan yang dilaksanakan di Yogyakarta ini diikuti 40 petani SGN sekaligus memperkuat kemitraan.

"Untuk mewujudkan cita-cita swasembada gula sangat membutuhkan sinergitas dari petani tebu, perusahaan, dan dinas perkebunan terkait," ujar Direktur Produksi dan Pengembangan Holding PTPN III Mahmudi saat membuka pelatihan, dikutip, Selasa (27/2/2024).



Program ini merupakan salah satu program tanggung jawab sosial lingkungan (TJSL) PTPN dengan sasaran tujuan pembangunanberkelanjutan (TPB) 17, yakni kemitraan untuk mencapai tujuan. PTPN III dan mitranya dapat memberikan kontribusi positif terhadap pembangunan berkelanjutan, serta menciptakan dampak positif tidak hanya dalam ranah ekonomi, tetapi juga dalam aspek sosial dan lingkungan.



“Program ini tidak hanya memberikan manfaat jangka pendek bagi petani tebu, tetapi juga mendukung visi keberlanjutan jangka panjang yang merangkul prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan,” tambah Mahmudi.

Menurut Mahmudi, kegiatan ini merupakan salah satu program pembinaan dan pengembangan yang penting peranannya bagi petani tebu rakyat. Untuk mencapai hasil yang baik, diperlukan pembinaan dan pengembangan yang intensif, demi terwujudnya keberlanjutan suatu usaha perkebunan.

“Perusahaan memiliki tanggung jawab untuk memberikan akses pengetahuan, dalam rangka untuk menciptakan kesejahteraan masyarakat, khususnya petani tebu mitra,” ucap Mahmudi.



Wadah kemitraan, lanjut Mahmudi, menjadi salah satu upaya dalam mencapai suatu tujuan yang sama antara petani rakyat dan perusahaan perkebunan agar terwujud suatu industri tebu yang berkelanjutan. Kemitraan merupakan elemen penting dalam industri tebu, karena terkait aspek persaingan usaha dan keberlanjutan industri tebu ke depan.

"Serta merupakan kunci dasar kekuatan dalam peningkatan daya saing," jelas Mahmudi.

Selama kegiatan pelatihan, para petani tebu mitra dibekali pengetahuan dari aspek hard kompetensi, yaitu standar teknis budidaya tebu dan mekanisasi. Sedangkan aspek soft kompetensi, antara lain yakni terkait kemitraan komunikasi sosial dalam industri tebu, serta membangun jiwa kewirausahaan dan peningkatan kelembagaan tebu rakyat.
(nng)
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More