Selidiki Dugaan Kartel Beras, KPPU Bentuk Tim Khusus

Rabu, 28 Februari 2024 - 18:54 WIB
Komisioner KPPU (Komisi Pengawasan Persaingan Usaha), Hilman Pujana mengatakan, saat ini pihaknya telah membentuk tim khusus untuk menelisik penyebab harga beras di pasar yang terus mengalami peningkatan. Foto/Dok
JAKARTA - Komisioner KPPU (Komisi Pengawasan Persaingan Usaha), Hilman Pujana mengatakan, saat ini pihaknya telah membentuk tim khusus untuk menelisik penyebab harga beras di pasar yang terus mengalami peningkatan. Tim gabungan yang dibentuk untuk menyelidiki harga beras tersebut beranggotakan, Deputi Kajian Advokasi untuk Pencegahan hingga Komisioner Bidang Penegakan Hukum KPPU.

"Kemarin rapat Komisi bentuk tim khusus beras ini ada dari tim kajian dan penegakan hukum," ujarnya dalam konferensi pers di Kantornya, Rabu (28/2/2024).





Lebih jauh Hilman menjelaskan, tim khusus bentukan KPPU itu bertujuan untuk menganalisa seluruh aktivitas perberasan mulai dari hulu sampai hilir. Sejak padi di panen, dibawa kepenggilingan, hingga pendistribusian sampai pasar. Aktivitas tersebut tentunya melibatkan banyak pihak yang berpengaruh pada kondisi perberasan dipasar.

"Indikasi kartel belum, tentu belum bisa kita simpulkan saat ini, proses pengumpulan data informasi ini jadi dasar ktia, tak bisa simpulkan di awal," kata Hilman.



"Tentunya kenapa kita bentuk semacam tim khusus tentunya kita melihat semacam apa namanya hal-hal yang, oh ini tim KPPU perlu turun untuk lihat sektor ini," sambungnya.

Selain itu, tim khusus tersebut juga bekerja untuk menganalisis regulasi Pemerintah soal perberasan. Dikhawatirkan ada pula regulasi yang justru menjadi hambatan atau penyebab harga beras di pasar menjadi mahal.

"Sumbernya ini apakah masalah di regulasi, kalau ada regulasi oh berimplikasi ke harga ini nanti kami memberikan saran dan pertimbangan," pungkasnya.
(akr)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More