Siap-siap! Mentan Sebut RI Bisa Darurat Pangan Tahun Ini

Rabu, 13 Maret 2024 - 15:36 WIB
Menteri Pertanian atau Mentan, Andi Amran Sulaiman mengaku, ada kemungkinan terjadinya penurunan produksi beras sepanjang Juni-Oktober tahun ini. Foto/Dok
JAKARTA - Kementerian Pertanian ( Kementan ) mengutarakan, darurat pangan berpotensi terjadi tahun ini. Krisis tersebut menghantam Indonesia, bila tingkat produksi beras pada periode Juni-Oktober 2024 menurun drastis.



Menteri Pertanian atau Mentan, Andi Amran Sulaiman mengaku, ada kemungkinan terjadinya penurunan produksi beras sepanjang Juni-Oktober tahun ini. Penyebabnya karena luas tanam padi pada Oktober 2023 sampai Februari 2024 menurun 1,9 juta hektare atau setara 26,2% dibandingkan tahun sebelumnya.



Pernyataan ini disampaikan Amran kepada Komisi IV DPR RI dan Badan Pangan Nasional (Bapanas) saat rapat kerja (raker), Rabu (13/3/2024). “Kekhawatiran kami produksi padi Juni sampai Oktober (2024) dikarenakan luas tanam pada Februari 2024 ini lebih rendah dibandingkan periode 2019-2023,” ujar Amran.



Kekhawatiran itu berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), dimana BPS merilis bahwa luas tanam padi selama masa tanam Oktober 2023 hingga Februari 2024 hanya mencapai 5,4 juta ton saja. Artinya, ada penurunan seluas 1,9 juta hektar atau ambruk 26,2% dibandingkan tahun lalu.

Amran menyebut, penurunan luas tanam sangat berpengaruh besar pada panen dan selanjutnya akan berdampak pada penurunan produksi beras secara nasional. “Dengan periode yang sama tahun 2015-2019 yaitu 7,44 juta hektare, penurunan luas tanam ini sangat berpengaruh luas panen yang berdampak pada penurunan produksi padi yang dihadirkan,” papar dia.

Kementan juga mencatat luas tanam padi pada Februari 2024 ini lebih rendah dibandingkan periode 2019-2023. Dampaknya pun sudah dirasakan saat ini, salah satunya kenaikan harga beras hingga mencapai 56%.

“Karena itu kondisi beras naik kurang lebih 56 persen akibat dampak El Nino, karena itu kami menganggap kondisi ini merupakan darurat pangan yang harus segera dicarikan solusi,” bebernya.
(akr)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More