Mentan Pastikan Tambahan Anggaran Subsidi Pupuk Segera Cair
Kamis, 21 Maret 2024 - 17:52 WIB
JAKARTA - Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman memastikan tambahan anggaran Rp5,83 triliun untuk peningkatan produksi pangan dan antisipasi krisis pangan akibat El Nino segera terealisasi. Anggaran tersebut untuk mendukung upaya khusus percepatan tanam dan peningkatan produksi padi dan jagung.
"Ada tambahan ABT (Anggaran Belanja Tambahan) Rp5,8 triliun. Jadi ada hikmah dibalik El Nino, petani mendapatkan insentif berupa pompa, benih, bibit unggul untuk padi dan jagung," jelas Mentan dalam keterangan resmi, Kamis (21/3/2024).
Dia mengatakan penambahan anggaran pupuk bersubsidi juga sudah disetujui Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan diharapkan dapat segera terealisasi. Hal ini juga disusul kabar akan terbitnya surat keputusan Menteri Keuangan, tentang anggaran biaya tambahan pupuk bersubsidi 2024 sebesar Rp14 triliun dalam waktu dekat.
"Ini berita baik untuk petani, mudah-mudahan dalam waktu dekat, SK pupuk segera keluar, yang dulunya kuota pupuk bersubsidi hanya 50 % yaitu 4,7 juta ton, sekarang ini sudah disetujui Presiden, naik menjadi 9,5 juta ton. Dalam waktu dekat SK-nya turun, dan kami tindak lanjuti ke gubernur dan bupati se-Indonesia," kata dia.
Menurut dia saat ini Indonesia dalam kondisi darurat pangan. Tambahan anggaran baik untuk peningkatan produksi pangan maupun penambahan kuota pupuk bersubsidi diharapkan dapat menjadi langkah strategis mengantisipasi dampak El Nino dan perubahan iklim.
"Ada tambahan ABT (Anggaran Belanja Tambahan) Rp5,8 triliun. Jadi ada hikmah dibalik El Nino, petani mendapatkan insentif berupa pompa, benih, bibit unggul untuk padi dan jagung," jelas Mentan dalam keterangan resmi, Kamis (21/3/2024).
Dia mengatakan penambahan anggaran pupuk bersubsidi juga sudah disetujui Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan diharapkan dapat segera terealisasi. Hal ini juga disusul kabar akan terbitnya surat keputusan Menteri Keuangan, tentang anggaran biaya tambahan pupuk bersubsidi 2024 sebesar Rp14 triliun dalam waktu dekat.
"Ini berita baik untuk petani, mudah-mudahan dalam waktu dekat, SK pupuk segera keluar, yang dulunya kuota pupuk bersubsidi hanya 50 % yaitu 4,7 juta ton, sekarang ini sudah disetujui Presiden, naik menjadi 9,5 juta ton. Dalam waktu dekat SK-nya turun, dan kami tindak lanjuti ke gubernur dan bupati se-Indonesia," kata dia.
Menurut dia saat ini Indonesia dalam kondisi darurat pangan. Tambahan anggaran baik untuk peningkatan produksi pangan maupun penambahan kuota pupuk bersubsidi diharapkan dapat menjadi langkah strategis mengantisipasi dampak El Nino dan perubahan iklim.
(nng)
tulis komentar anda