IHSG Akhir Pekan Berpeluang Menguat di Kisaran 7.030-7.300
Jum'at, 03 Mei 2024 - 07:18 WIB
JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG hari ini diprediksi dalam kecenderungan menguat pada sepanjang perdagangan dengan pergerakan indeks akan berada di kisaran 7.030 – 7.300.
Pengamat pasar modal sekaligus Founder WH Project, William Hartanto mengatakan, dari perdagangan sebelumnya, IHSG dan posisi demand zone, ini semakin terlihat dan menjadi area penentu apakah IHSG akan semakin memburuk atau malah menjadi titik balik.
"Pada dasarnya jika diperhatikan dalam jangka waktu 2 bulan terakhir alias Maret sampai dengan Mei 2024, IHSG akan terlihat membentuk demand zone pada kisaran area 7.000 – 7.180," tulis William dalam analisisnya, Jumat (3/5/2024).
Menurut William, dengan tambahan indikator MACD membentuk bullish divergence memberikan indikasi jenuh jual, sebenarnya ini bisa menjadi titik balik IHSG dimana IHSG memiliki potensi untuk mengakhiri pelemahannya sampai dengan pengujian terakhir di support 7.000.
"Namun beberapa hal perlu diperhatikan. Pertama, mampukah level 7.000 dipertahankan? Dan kedua, apakah tekanan jual asing bisa terhenti atau justru malah asing akan terus menjual walaupun kondisi pelemahan saham-saham big caps sudah tidak menguntungkan mereka lagi?," katanya.
Jika level 7.000 bisa dipertahankan (dan IHSG menguat kembali di atas 7.180 mengkonfirmasi demand zone), lalu net sell asing bisa berhenti, maka pada saat itu bisa dikatakan IHSG sudah memasuki fase bottoming.
Secara teknikal, IHSG dengan tema “foreign sell vs demand zone“, dimana IHSG masih dalam tekanan jual asing namun secara teknikal IHSG membentuk demand zone pada area 7.000 – 7.180.
Pengamat pasar modal sekaligus Founder WH Project, William Hartanto mengatakan, dari perdagangan sebelumnya, IHSG dan posisi demand zone, ini semakin terlihat dan menjadi area penentu apakah IHSG akan semakin memburuk atau malah menjadi titik balik.
"Pada dasarnya jika diperhatikan dalam jangka waktu 2 bulan terakhir alias Maret sampai dengan Mei 2024, IHSG akan terlihat membentuk demand zone pada kisaran area 7.000 – 7.180," tulis William dalam analisisnya, Jumat (3/5/2024).
Baca Juga
Menurut William, dengan tambahan indikator MACD membentuk bullish divergence memberikan indikasi jenuh jual, sebenarnya ini bisa menjadi titik balik IHSG dimana IHSG memiliki potensi untuk mengakhiri pelemahannya sampai dengan pengujian terakhir di support 7.000.
"Namun beberapa hal perlu diperhatikan. Pertama, mampukah level 7.000 dipertahankan? Dan kedua, apakah tekanan jual asing bisa terhenti atau justru malah asing akan terus menjual walaupun kondisi pelemahan saham-saham big caps sudah tidak menguntungkan mereka lagi?," katanya.
Jika level 7.000 bisa dipertahankan (dan IHSG menguat kembali di atas 7.180 mengkonfirmasi demand zone), lalu net sell asing bisa berhenti, maka pada saat itu bisa dikatakan IHSG sudah memasuki fase bottoming.
Secara teknikal, IHSG dengan tema “foreign sell vs demand zone“, dimana IHSG masih dalam tekanan jual asing namun secara teknikal IHSG membentuk demand zone pada area 7.000 – 7.180.
Lihat Juga :
tulis komentar anda