Jokowi: Bulan Depan RI Kuasai 61% Saham Freeport

Selasa, 28 Mei 2024 - 10:13 WIB
Presiden Joko Widodo (Jokowi) cukup yakin bahwa Indonesia pada bulan depan bakal menguasai 61% saham PT Freeport. Foto/Dok
JAKARTA - Presiden Joko Widodo ( Jokowi ) cukup yakin bahwa Indonesia pada bulan depan bakal menguasai 61% saham PT Freeport . Kepastian ini disampaikan dalam acara Pelantikan Pengurus GP Anshor 2024-2029 di GBK, Jakarta, Senin (27/5/2024).

"Saya cerita sedikit mengenai Freeport. Karena dalam ambil alih Freeport menuju sekarang 51%, dari semula 9% ini memerlukan waktu 3,5 tahun dan kita bekerja diam-diam. Engga ada yang tahu, tahu-tahu kita ambil alih dan sebentar lagi, Insyaallah dalam bulan-bulan ke depan ini, kita akan tambah lagi 10% menjadi 61%," jelas Jokowi.



Dikatakannya, apabila Indonesia telah memegang 61% saham, maka diperkirakan 70 hingga 80% keuntungan Freeport masuk ke kas negara, baik dalam bentuk royalti, PPH Badan, PPH Karyawan, dalam bentuk bea ekspor, bea keluar, dan semuanya yang jika dikumpulkan jumlahnya akan sangat besar.



"Sekali lagi, kalau kita bicara Freeport itu bukan milik Amerika lagi, tapi sudah menjadi milik negara kita Indonesia. Sudah menjadi milik kita dan itu pengambilalihannya saya buka sedikit, pakai uang. Tidak pakai kekuatan, tapi pakai uang. Uangnya ngambilnya dari Amerika, kita bayar ke Freeport," tegasnya.

Jokowi juga memastikan, uang yang dipakai Indonesia untuk mengambil alih saham Freeport akan lunas dalam waktu 4 tahun. Baca Juga: Jokowi Pastikan Perpanjang Izin Ekspor Tembaga Freeport

"Dalam 4 tahun pasti akan sudah lunas dan insyaAllah tahun ini sudah lunas. Dan harganya sekarang sudah 4 kali lipat dari harga waktu kita beli, karena harga tembaga dunia sekarang ini naik drastis. Artinya kita untung dan untung, untungnya saat itu pemiliknya mau melepas," terangnya.

Jokowi juga mengakui bahwa saat proses pengambilalihan saham, dirinya banyak ditakut-takuti mengenai kondisi Papua ke depan apabila Indonesia mau menguasai saham Freeport.

"Saya banyak ditakut-takuti saat itu, waktu proses pengambilalihan, Pak hati-hati, Papua bisa bergejolak. Besoknya ada lagi, Pak, hati-hati Papua bisa lepas dari Indonesia. Besoknya lagi memberitahu pak hati-hati Indonesia akan bergejolak kalau Freeport diambil oleh negara. Tapi pengambilalihan itu tidak dengan menggunakan kekuatan power negara kok, dengan cara-bisnis, tapi dapat," tutupnya.
(akr)
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More