Ekonomi Tangguh, Rusia Tak Gentar Hadapi Ancaman Embargo AS

Rabu, 29 Mei 2024 - 21:21 WIB
Rusia secara konsisten menduduki peringkat teratas sebagai pemasok minyak ke India. FOTO/AP
JAKARTA - Moskow bereaksi terhadap peringatan embargo perdagangan Amerika Serikat (AS). Duta Besar Moskow untuk Washington, Anatoly Antonov menegaskan potensi embargo perdagangan AS terhadap Rusia tidak akan merusak ekonomi negara itu tetapi perdagangan internasional akan menghadapi risiko besar.

Hal itu disampaikan saat berbicara di sebuah acara yang diselenggarakan oleh Brookings Institution di Washington pada Selasa (28/5), sebagai respons terhadap wakil penasihat keamanan nasional Gedung Putih untuk ekonomi internasional, Daleep Singh saat ditanya apakah AS akan mengenakan tarif pada semua yang di ekspor Rusia sebagai bagian dari sanksi.

"Sejarah embargo bukanlah sejarah yang bagus. Namun, sejauh Rusia mengubah ekonominya sepenuhnya menjadi pabrik mesin perang, kita akan sampai pada titik di mana secara de facto di situlah kita akan berakhir," ujar Singh, yang digambarkan oleh beberapa media sebagai arsitek sanksi-sanksi terhadap Rusia.





Antonov menanggapi Singh dalam sebuah unggahan Telegram pada hari Rabu, menegaskan bahwa tidak ada embargo atau sanksi yang akan menghancurkan ekonomi Rusia.

"Tidak mungkin memaksa Rusia untuk menyimpang dari jalur prinsipnya. Kami terus membangun potensi sosioekonomi dan industri kami," kata dia dikutip dari Russia Today, Rabu (29/5/2024).

Meskipun Rusia adalah negara yang paling banyak dijatuhi sanksi di dunia PDB negara itu meningkat 3,6% lebih tinggi dari rata-rata global pada 2023, menurut Presiden Rusia Vladimir Putin. Bank Sentral Rusia mengatakan bulan lalu bahwa mereka memperkirakan pertumbuhan antara 2,5% dan 3,5% tahun ini.



Anatoly Antonov menegaskan, para pejabat AS tidak memiliki sesuatu yang bisa dibanggakan ketika mengancam terkait embargo.

"Pada intinya, Amerika secara terbuka mengisyaratkan kesiapan untuk menghancurkan hubungan ekonomi global yang sudah mapan," tandasnya.
(nng)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More