Setelah Microsoft, Malaysia Bungkus Investasi Google Rp32 Triliun
Kamis, 30 Mei 2024 - 15:28 WIB
JAKARTA - Google menyatakan akan berinvestasi sebesar USD2 miliar atau sekira Rp32 triliun (kurs Rp16.000 per USD) di Malaysia. Sebagian dari dana tersebut akan digunakan untuk membangun pusat data dan wilayah cloud pertama di negara tersebut, seiring dengan meningkatnya permintaan akan AI (artificial intelligence) dan layanan cloud.
“Investasi ini dibangun berdasarkan kemitraan kami dengan Pemerintah Malaysia untuk memajukan ‘Kebijakan Cloud First’, termasuk standar keamanan siber terbaik di kelasnya,” kata Ruth Porat, presiden, CFO, dan CIO di Alphabet dan Google, dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir CNBC, Kamis (30/5/2024).
Porat menambahkan bahwa investasi tersebut akan menjadi yang terbesar yang pernah dilakukan Google di Malaysia selama 13 tahun beroperasi di sana. Pusat data ini akan mendukung layanan digital Google, seperti Penelusuran, Maps, dan Workspace, sementara wilayah cloud akan menyediakan layanan kepada perusahaan dan organisasi di sektor publik dan swasta. Google juga meluncurkan dua program literasi AI di negara tersebut untuk pelajar dan pendidik.
Investasi dan program ini disebut akan mendukung 26.500 lapangan kerja pada tahun 2030 di Negeri Jiran. Wilayah cloud Malaysia adalah tambahan terbaru dalam jaringan Google yang mencakup 40 wilayah dan 121 zona di dunia, kata raksasa teknologi AS tersebut.
Investasi jumbo ini terjadi setelah Microsoft menyatakan pada awal bulan ini pihaknya akan menginvestasikan USD2,2 miliar di Malaysia untuk memajukan infrastruktur cloud dan AI baru. Diketahui, Microsoft juga mengumumkan akan berinvestasi di Indonesia dan Thailand pada tahun ini.
Raksasa teknologi seperti Google dan Microsoft telah menjanjikan miliaran dolar ke Asia Tenggara untuk memanfaatkan meningkatnya permintaan layanan AI dan komputasi awan. Booming AI telah meningkatkan permintaan akan layanan komputasi awan dan pusat data, karena diperlukan sejumlah besar data untuk melatih model AI dan cloud menyediakan akses ke kumpulan data yang sangat besar. Pusat data adalah fasilitas yang berisi server dan infrastruktur lain yang diperlukan untuk menyimpan data dan menjalankan aplikasi atau layanan.
“Investasi Google sebesar USD2 miliar di Malaysia akan secara signifikan memajukan ambisi digital yang diuraikan dalam Rencana Induk Industri Baru 2030," kata Senator YB Tengku Datuk Seri Utama Zafrul Aziz, menteri investasi, perdagangan dan industri, dalam siaran persnya. Dia menambahkan bahwa investasi Google akan memungkinkan industri manufaktur dan berbasis jasa memanfaatkan AI dan teknologi canggih lainnya sehingga mereka dapat meningkatkan rantai global.
“Investasi ini dibangun berdasarkan kemitraan kami dengan Pemerintah Malaysia untuk memajukan ‘Kebijakan Cloud First’, termasuk standar keamanan siber terbaik di kelasnya,” kata Ruth Porat, presiden, CFO, dan CIO di Alphabet dan Google, dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir CNBC, Kamis (30/5/2024).
Porat menambahkan bahwa investasi tersebut akan menjadi yang terbesar yang pernah dilakukan Google di Malaysia selama 13 tahun beroperasi di sana. Pusat data ini akan mendukung layanan digital Google, seperti Penelusuran, Maps, dan Workspace, sementara wilayah cloud akan menyediakan layanan kepada perusahaan dan organisasi di sektor publik dan swasta. Google juga meluncurkan dua program literasi AI di negara tersebut untuk pelajar dan pendidik.
Investasi dan program ini disebut akan mendukung 26.500 lapangan kerja pada tahun 2030 di Negeri Jiran. Wilayah cloud Malaysia adalah tambahan terbaru dalam jaringan Google yang mencakup 40 wilayah dan 121 zona di dunia, kata raksasa teknologi AS tersebut.
Investasi jumbo ini terjadi setelah Microsoft menyatakan pada awal bulan ini pihaknya akan menginvestasikan USD2,2 miliar di Malaysia untuk memajukan infrastruktur cloud dan AI baru. Diketahui, Microsoft juga mengumumkan akan berinvestasi di Indonesia dan Thailand pada tahun ini.
Baca Juga
Raksasa teknologi seperti Google dan Microsoft telah menjanjikan miliaran dolar ke Asia Tenggara untuk memanfaatkan meningkatnya permintaan layanan AI dan komputasi awan. Booming AI telah meningkatkan permintaan akan layanan komputasi awan dan pusat data, karena diperlukan sejumlah besar data untuk melatih model AI dan cloud menyediakan akses ke kumpulan data yang sangat besar. Pusat data adalah fasilitas yang berisi server dan infrastruktur lain yang diperlukan untuk menyimpan data dan menjalankan aplikasi atau layanan.
“Investasi Google sebesar USD2 miliar di Malaysia akan secara signifikan memajukan ambisi digital yang diuraikan dalam Rencana Induk Industri Baru 2030," kata Senator YB Tengku Datuk Seri Utama Zafrul Aziz, menteri investasi, perdagangan dan industri, dalam siaran persnya. Dia menambahkan bahwa investasi Google akan memungkinkan industri manufaktur dan berbasis jasa memanfaatkan AI dan teknologi canggih lainnya sehingga mereka dapat meningkatkan rantai global.
(fjo)
Lihat Juga :
tulis komentar anda