Langkah SKK Migas-Petrochina Genjot Eksplorasi Peroleh Dukungan
Kamis, 13 Juni 2024 - 16:16 WIB
JAKARTA - Langkah Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi ( SKK Migas ) dan PetroChina International Jabung Ltd ( PCJL ) meningkatkan aktivitas eksplorasi secara besar-besaran sepanjang tahun 2024 mendapat dukungan. Hal itu penting untuk mendukung pencapaian target lifting nasional.
Direktur Lembaga Kajian dan Advokasi Energi dan Sumber Daya Alam (LKA ESDA) Rio HC mengatakan, eksplorasi oleh kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) ini penting untuk menjaga ketahanan energi nasional. Karena itu, kata dia, kegiatan usaha hulu migas yang dijalankan PCJL tersebut masuk dalam kategori program strategis nasional.
"Karena itu pemerintah pusat dan daerah maupun lembaga kemasyarakatan selalu memberikan dukungan kuat kepada SKK Migas bersama KKKS PetroChina Jabung di Jambi supaya WP&B 2024 (work program and budget) terlaksana sesuai jadwal, agresif dan efisien," kata Rio dalam keterangannya, Kamis (13/6/2024).
Dia menambahkan, sinergi dan dukungan kuat terhadap kegiatan eksplorasi dan pengembangan migas dari berbagai pihak menjadikan SKK Migas bersama KKKS lebih leluasa. KKS menurutnya bisa melakukan inovasi dan menjalankan langkah strategis seperti meningkatkan kegiatan workover, well service, juga pemboran sumur pengembangan dalam jumlah yang signifikan.
"Tidak ada kendala lagi yang dihadapi oleh KKKS. Apalagi mulai dari proses pengadaan barang dan jasa benar-benar telah dilakukan secara transparan hingga kegiatan operasional di lapangan yang sesuai jadwal. Jadi kalau masih ada pihak tertentu yang berusaha mempermasalahkan manajemen rantai pasok atau SCM yang dilakukan KKKS, maka jelas akan berhadapan dengan seluruh komponen bangsa yang menginginkan produksi migas meningkat," tandasnya.
Hal senada disampaikan Ketua Komisi VII DPR Sugeng Suparwoto kepada media. Dia menyebutkan bahwa untuk pencapaian target lifting dan mendukung prospek sektor hulu migas ke depan, perlu dilakukan berbagai pendekatan, terutama keharusan melakukan eksplorasi besar-besaran.
"Setelah dilakukan uji seismik 2D dan 3D, pemetaan jauh lebih akurat tentang potensi-potensi di wilayah kerja atau blok-blok tersebut, segera lakukan eksplorasi," tuturnya.
Menurut Sugeng, Komisi VII telah berdiskusi dengan SKK Migas dan KKKS seperti Pertamina dan KKKS besar lainnya seperti ExxonMobil, PetroChina, CNOOC, BP dan lainnya. Dalam catatannya, setidaknya ada dua hal harus dilakukan.
"Pertama, kita harus melakukan eksplorasi secara massif dan kedua melakukan EOR, karena kita memasuki produksi tahap ketiga. Ini yang harus kita dorong, karena kita percaya masih ada minyak di reservoir-reservoir yang bisa diangkat dengan EOR," ujarnya.
Sugeng menambahkan, Komisi VII DPR juga mendorong KKKS melakukan pengeboran menggunakan teknologi unconventional drilling yang sudah dilakukan di berbagai negara lain. Unconventional drilling menurutnya perlu dilakukan karena teknologi itu diketahui mampu meningkatkan produksi minyak. "Ini yang menjadi catatan-catatan kita. Di samping itu, di KKKS tingkat reserve replacement ratio masih bagus rata-rata di atas 100%," ungkapnya.
Direktur Lembaga Kajian dan Advokasi Energi dan Sumber Daya Alam (LKA ESDA) Rio HC mengatakan, eksplorasi oleh kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) ini penting untuk menjaga ketahanan energi nasional. Karena itu, kata dia, kegiatan usaha hulu migas yang dijalankan PCJL tersebut masuk dalam kategori program strategis nasional.
"Karena itu pemerintah pusat dan daerah maupun lembaga kemasyarakatan selalu memberikan dukungan kuat kepada SKK Migas bersama KKKS PetroChina Jabung di Jambi supaya WP&B 2024 (work program and budget) terlaksana sesuai jadwal, agresif dan efisien," kata Rio dalam keterangannya, Kamis (13/6/2024).
Dia menambahkan, sinergi dan dukungan kuat terhadap kegiatan eksplorasi dan pengembangan migas dari berbagai pihak menjadikan SKK Migas bersama KKKS lebih leluasa. KKS menurutnya bisa melakukan inovasi dan menjalankan langkah strategis seperti meningkatkan kegiatan workover, well service, juga pemboran sumur pengembangan dalam jumlah yang signifikan.
"Tidak ada kendala lagi yang dihadapi oleh KKKS. Apalagi mulai dari proses pengadaan barang dan jasa benar-benar telah dilakukan secara transparan hingga kegiatan operasional di lapangan yang sesuai jadwal. Jadi kalau masih ada pihak tertentu yang berusaha mempermasalahkan manajemen rantai pasok atau SCM yang dilakukan KKKS, maka jelas akan berhadapan dengan seluruh komponen bangsa yang menginginkan produksi migas meningkat," tandasnya.
Hal senada disampaikan Ketua Komisi VII DPR Sugeng Suparwoto kepada media. Dia menyebutkan bahwa untuk pencapaian target lifting dan mendukung prospek sektor hulu migas ke depan, perlu dilakukan berbagai pendekatan, terutama keharusan melakukan eksplorasi besar-besaran.
"Setelah dilakukan uji seismik 2D dan 3D, pemetaan jauh lebih akurat tentang potensi-potensi di wilayah kerja atau blok-blok tersebut, segera lakukan eksplorasi," tuturnya.
Menurut Sugeng, Komisi VII telah berdiskusi dengan SKK Migas dan KKKS seperti Pertamina dan KKKS besar lainnya seperti ExxonMobil, PetroChina, CNOOC, BP dan lainnya. Dalam catatannya, setidaknya ada dua hal harus dilakukan.
"Pertama, kita harus melakukan eksplorasi secara massif dan kedua melakukan EOR, karena kita memasuki produksi tahap ketiga. Ini yang harus kita dorong, karena kita percaya masih ada minyak di reservoir-reservoir yang bisa diangkat dengan EOR," ujarnya.
Sugeng menambahkan, Komisi VII DPR juga mendorong KKKS melakukan pengeboran menggunakan teknologi unconventional drilling yang sudah dilakukan di berbagai negara lain. Unconventional drilling menurutnya perlu dilakukan karena teknologi itu diketahui mampu meningkatkan produksi minyak. "Ini yang menjadi catatan-catatan kita. Di samping itu, di KKKS tingkat reserve replacement ratio masih bagus rata-rata di atas 100%," ungkapnya.
(fjo)
tulis komentar anda