9 Ruas Tol Bakal Uji Coba Pembayaran Nirsentuh, Ini Lokasinya
Jum'at, 12 Juli 2024 - 16:21 WIB
JAKARTA - Juru Bicara Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Endra S. Atmawidjaja mengatakan uji coba tol nirsentuh atau Multi Lane Free Flow ( MLFF ) akan kembali dilaksanakan pada 9 ruas tol di Indonesia. Penambahan ruas uji coba itu menyusul terbentuknya Badan Usaha Pelaksana (BUP) yang terdiri dari PT Roatex Indonesia Toll System (RITS), PT Jasa Marga (Persero) Tbk, dan PT Hutama Karya (Persero).
Endra mengatakan, penambahan ruas yang akan diujicobakan menggunakan MLFF nantinya 2 ruas di Pulau Sumatera, 6 ruas di Pulau Jawa, dan 1 ruas di Pulau Dewata Bali. Meski demikian belum ada tanggalan pasti uji coba tersebut akan dilakukan.
"Ada 9 ruas di uji coba, masih kita pelajari juga. Trans Sumatera setau saya ada 2 ruas, Jawa, dan Bali," ujar Endra saat ditemui di Kantor Kementerian PUPR, Jumat (12/7/2024).
Lebih lanjut, Endra menjelaskan pemilihan ruas tol yang akan diujicobakan ini menimbang aspek kesiapan dari operator jalan tol sendiri. Adapun terkait penerapan sistem jalan tol nirsentuh ini masih dalam pembahasan dengan Bank Indonesia untuk sistem pembayaran baru ini.
Sekedar informasi tambahan, sebelumnya Menteri PUPR Basuki Hadimuljono telah menunjuk PT Hutama Karya (persero) dan PT Jasa Marga (Persero) Tbk. menjadi operator atau badan usaha pelaksana (BUP) jalan tol nirsentuh bersama PT Roatex Indonesia Toll System (RITS).
Menteri Basuki menjelaskan, kehadiran dua BUMN Karya tersebut dalam project tol nirsentuh ini akan mengambil bagian untuk mengumpulkan hasil transaksi pengendara di jalan tol. Sebab nantinya metode pembayaran tol berbasis pada platform dan tidak lagi dilakukan di gardu tol.
"Kami berpikir begitu makanya kita ajak BUJT untuk masuk sebagai pengelola. Jadi BUJT bagian dari pengelola nanti. Jadi bukan RITS sendiri, tapi sudah ada BUJT, Jasa Marga, Hutama Karya itu jadi pengelola," katanya.
Basuki menjelaskan penggabungan 3 perusahaan tersebut menjadi operator tol nirsentuh untuk menjawab kekhawatiran Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) dalam mengimplementasikan teknologi tol nir sentuh.
Sebab, selama ini yang kerap menjadi bahan pertimbangan diskusi adalah terkait penarikan tarif pengguna tol yang sudah tidak lagi dikelola oleh BUJT, melainkan penyedia jasa teknologi dalam hal ini Roatex Indonesia.
"Jadi sudah kita lebur, tidak hanya RITS (sebagai BUP). Karena kalo RITS sendiri pasti BUJT khawatir. Nah sekarang (BUMN) kita masuk dan alhamdulillah mereka bersedia," ujar Basuki.
Lihat Juga: Imbas Kecelakaan Beruntun di Tol Cipularang KM 92, Jasa Marga Tutup Jalan ke Arah Jakarta
Endra mengatakan, penambahan ruas yang akan diujicobakan menggunakan MLFF nantinya 2 ruas di Pulau Sumatera, 6 ruas di Pulau Jawa, dan 1 ruas di Pulau Dewata Bali. Meski demikian belum ada tanggalan pasti uji coba tersebut akan dilakukan.
"Ada 9 ruas di uji coba, masih kita pelajari juga. Trans Sumatera setau saya ada 2 ruas, Jawa, dan Bali," ujar Endra saat ditemui di Kantor Kementerian PUPR, Jumat (12/7/2024).
Lebih lanjut, Endra menjelaskan pemilihan ruas tol yang akan diujicobakan ini menimbang aspek kesiapan dari operator jalan tol sendiri. Adapun terkait penerapan sistem jalan tol nirsentuh ini masih dalam pembahasan dengan Bank Indonesia untuk sistem pembayaran baru ini.
Sekedar informasi tambahan, sebelumnya Menteri PUPR Basuki Hadimuljono telah menunjuk PT Hutama Karya (persero) dan PT Jasa Marga (Persero) Tbk. menjadi operator atau badan usaha pelaksana (BUP) jalan tol nirsentuh bersama PT Roatex Indonesia Toll System (RITS).
Menteri Basuki menjelaskan, kehadiran dua BUMN Karya tersebut dalam project tol nirsentuh ini akan mengambil bagian untuk mengumpulkan hasil transaksi pengendara di jalan tol. Sebab nantinya metode pembayaran tol berbasis pada platform dan tidak lagi dilakukan di gardu tol.
"Kami berpikir begitu makanya kita ajak BUJT untuk masuk sebagai pengelola. Jadi BUJT bagian dari pengelola nanti. Jadi bukan RITS sendiri, tapi sudah ada BUJT, Jasa Marga, Hutama Karya itu jadi pengelola," katanya.
Baca Juga
Basuki menjelaskan penggabungan 3 perusahaan tersebut menjadi operator tol nirsentuh untuk menjawab kekhawatiran Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) dalam mengimplementasikan teknologi tol nir sentuh.
Sebab, selama ini yang kerap menjadi bahan pertimbangan diskusi adalah terkait penarikan tarif pengguna tol yang sudah tidak lagi dikelola oleh BUJT, melainkan penyedia jasa teknologi dalam hal ini Roatex Indonesia.
"Jadi sudah kita lebur, tidak hanya RITS (sebagai BUP). Karena kalo RITS sendiri pasti BUJT khawatir. Nah sekarang (BUMN) kita masuk dan alhamdulillah mereka bersedia," ujar Basuki.
Lihat Juga: Imbas Kecelakaan Beruntun di Tol Cipularang KM 92, Jasa Marga Tutup Jalan ke Arah Jakarta
(nng)
tulis komentar anda