Dukung Keamanan Siber di Dunia Perbankan dengan Sertifikasi Elektronik

Senin, 05 Agustus 2024 - 10:32 WIB
Transformasi digital yang terjadi di dunia keuangan dan perbankan saat ini belum dibarengi oleh sistem keamanan siber yang mumpuni. Foto/Dok
JAKARTA - Privy sebagai penyedia layanan digital trust terkemuka kembali menekankan pentingnya keamanan siber di tengah masifnya transformasi digital industri keuangan dan perbankan. VP Business Development PT Privy Identitas Digital (Privy), Rony Tanrim menegaskan, hal itu dalam Talkshow dan Peluncuran Buku ‘Keamanan Siber Bank’ oleh Infobank di Universitas Atma Jaya, Yogyakarta, 30 Juli 2024.



Transformasi digital yang terjadi di dunia keuangan dan perbankan saat ini belum dibarengi oleh sistem keamanan siber yang mumpuni. Salah satu kendalanya adalah soal biaya yang tak murah. Pelaku bisnis industri keuangan menganggap hal tersebut masih baru dan lisensi untuk keamanan siber dianggap sebagai biaya atau cost.



“Kalau dari saya sebenarnya itu klise tapi simple, dalam artian gini, karena saya yakin para pelaku bisnis di industri keuangan atau perbankan ini merasa ini masih dibilang hal baru. Jadi hal ini dianggapnya sebagai biaya atau cost, sedangkan mindset yang perlu ditanam ini adalah investasi,” ucap Rony Tanrim.

Sambung Rony Tanrim menekankan, bahwa bisnis di industri keuangan atau perbankan merupakan bisnis yang berdasarkan kepercayaan terhadap para nasabahnya. “Bisnis perbankan ini adalah sebenarnya bisnis kepercayaan, jadi risiko reputasi itu ya tetap segala-galanya,” tambahnya.

Untuk menjaga reputasi dan kepercayaan nasabah, dunia perbankan perlu melakukan inovasi dalam transformasi digital industri keuangan saat ini.

Rony Tanrim menyebut dua hal yang perlu dilakukan industri perbankan, yakni memiliki ISO 27001 dan satu Data Center (DC), serta satu Disaster Recovery Center (DRC) untuk memperkuat keamanan siber. ISO yang terkait dengan sistem informasi dan data privasi menjadi kekuatan dari dalam suatu bisnis, sementara DC dan DRC sebagai langkah mitigasi risiko dan keamanan dalam proses digitalisasi.

“Keamanan siber membutuhkan adanya ISO 27001 itu tentang sistem informasi dan juga data privacy. Itu maksudnya apa? ISO itu bukan hanya bapak ibu datangkan untuk perusahaan bapak ibu semua, tetapi menjadi back power yang bekerja di dalam itu harus melakukan benar-benar secara disiplin semua suggestion atau pelaporan ceklis dari ISO tersebut yang pertama,” ucap Rony Tanrim.

“Sebenarnya kita semua tidak perlu takut. Kita butuh disiplin melakukan mirroring data antara DC dan DRC itu sehingga dengan sepersekian menit memang tidak mungkin sepersekian detik. Jadi DRC-nya itu seperti genset Bapak-Ibu semua. Gampangnya seperti genset apabila let’s say ruangan ini, mohon maaf ya Bu dekan ya, misalnya lampunya mati. Tapi saya yakin Bu dekan sudah punya genset yang bisa sepersekian menit menyala,” lanjutnya.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More