Resmi Pensiun, Kapal Arco Ardjuna Tampung 1,28 Miliar Barel Minyak
Kamis, 15 Agustus 2024 - 08:30 WIB
JAKARTA - Kapal penampung produksi minyak mentah milik Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java (PHE ONWJ) Arco Ardjuna resmi pensiun. Kapal berusia 52 tahun berkontribusi terhadap kebutuhan minyak dan gas Tanah Air akan digantikan oleh FSO Ardjuna Prima yang mulai beroperasi pada September 2024. Dalam masa transisi, tugas FSO Arco Ardjuna sementara diambil alih oleh Temporary Storage Tanker (TST) MT. Seaborne Petro.
General Manager PHE ONWJ Muzwir Wiratama mengatakan, FSO Arco Ardjuna telah menjadi bagian penting dalam sejarah operasional PHE ONWJ. Menurut dia kapal ini tidak hanya menjadi saksi perkembangan industri migas di Indonesia tetapi juga memberikan kontribusi signifikan bagi ketahanan energi nasional.
"Kami mengucapkan terima kasih atas dedikasi yang diberikan oleh seluruh kru yang telah menjaga dan mengoperasikan FSO Arco Ardjuna dengan baik selama lebih dari lima dekade," kata Muzwir dalam keterangan resmi, Kamis (15/8/2024).
Selama masa bakti, FSO Arco Ardjuna yang mulai beroperasi sejak 1972 ini, telah menampung dan menyalurkan total minyak mentah sebanyak sekitar 1,28 miliar barel. Kapal ini tidak hanya menjadi saksi perkembangan industri minyak dan gas di Indonesia, tetapi juga memberikan kontribusi signifikan bagi ketahanan energi nasional.
FSO Arco Arjuna mulai menampung produksi minyak di Blok ONWJ pada 4 Juni 1972. Dikenal sebagai FSO terlama yang beroperasi di dunia, tercatat 4.350 kali lifting dilakukan dari fasilitas ini. Dengan panjang 142,6 meter dan lebar 48,2 meter, FSO Arco Ardjuna berbobot 153.202 ton. Berjarak sekitar 95 km dari Jakarta, kapal penampung minyak mentah ini memiliki kapasitas penyimpanan terpasang sebesar satu juta barel.
Baca Juta: Kapal Tanker Filipina Tenggelam, 1,4 Juta Liter BBM Tumpah di Laut
Sebelum meninggalkan lapangan lepas pantai di Laut Jawa, FSO Arco Ardjuna dijadwalkan melakukan lifting minyak mentah terakhir ke kapal tanker MT. Success Dalia XLVIII milik Pertamina International Shipping. Sebanyak 200 ribu barel minyak mentah produksi PHE ONWJ ini akan diangkut menuju kilang Plaju di Palembang. Selepas menyelesaikan tugas terakhir, FSO Arco Ardjuna akan dibawa ke Bintan, Kepulauan Riau. Di sana, kapal buatan Jepang itu akan dibersihkan tangki penyimpanannya.
General Manager PHE ONWJ Muzwir Wiratama mengatakan, FSO Arco Ardjuna telah menjadi bagian penting dalam sejarah operasional PHE ONWJ. Menurut dia kapal ini tidak hanya menjadi saksi perkembangan industri migas di Indonesia tetapi juga memberikan kontribusi signifikan bagi ketahanan energi nasional.
"Kami mengucapkan terima kasih atas dedikasi yang diberikan oleh seluruh kru yang telah menjaga dan mengoperasikan FSO Arco Ardjuna dengan baik selama lebih dari lima dekade," kata Muzwir dalam keterangan resmi, Kamis (15/8/2024).
Baca Juga
Selama masa bakti, FSO Arco Ardjuna yang mulai beroperasi sejak 1972 ini, telah menampung dan menyalurkan total minyak mentah sebanyak sekitar 1,28 miliar barel. Kapal ini tidak hanya menjadi saksi perkembangan industri minyak dan gas di Indonesia, tetapi juga memberikan kontribusi signifikan bagi ketahanan energi nasional.
FSO Arco Arjuna mulai menampung produksi minyak di Blok ONWJ pada 4 Juni 1972. Dikenal sebagai FSO terlama yang beroperasi di dunia, tercatat 4.350 kali lifting dilakukan dari fasilitas ini. Dengan panjang 142,6 meter dan lebar 48,2 meter, FSO Arco Ardjuna berbobot 153.202 ton. Berjarak sekitar 95 km dari Jakarta, kapal penampung minyak mentah ini memiliki kapasitas penyimpanan terpasang sebesar satu juta barel.
Baca Juta: Kapal Tanker Filipina Tenggelam, 1,4 Juta Liter BBM Tumpah di Laut
Sebelum meninggalkan lapangan lepas pantai di Laut Jawa, FSO Arco Ardjuna dijadwalkan melakukan lifting minyak mentah terakhir ke kapal tanker MT. Success Dalia XLVIII milik Pertamina International Shipping. Sebanyak 200 ribu barel minyak mentah produksi PHE ONWJ ini akan diangkut menuju kilang Plaju di Palembang. Selepas menyelesaikan tugas terakhir, FSO Arco Ardjuna akan dibawa ke Bintan, Kepulauan Riau. Di sana, kapal buatan Jepang itu akan dibersihkan tangki penyimpanannya.
(nng)
Lihat Juga :
tulis komentar anda