Pengaruh FOMO Masih Kuat, 80 Persen Anak Muda Habiskan Duit Buat Gaya Hidup
Sabtu, 17 Agustus 2024 - 18:44 WIB
"Dengan informasi yang tepat, inklusi produk perbankan, dan pengelolaan keuangan yang baik, mereka bisa menjadi smart spender dan smart saver. Hasil akhirnya mereka akan menciptakan keseimbangan antara kesenangan saat ini dan kesejahteraan finansial jangka panjang," lanjutnya.
Hal senada juga diungkapkan oleh Inggit Primadevi, Director Consumer Insights di NielsenIQ (NIQ) Indonesia. Ia mengutarakan, anak Indonesia sebenarnya sudah menunjukkan perubahan positif dalam perilaku keuangan.
"Di antara mereka yang sudah mencatat keuangan, 41% sudah memiliki dana darurat (sebesar 6 bulan gaji), angka ini naik sebesar 12% dari tahun sebelumnya. Di sisi lain, anak muda yang belum melakukan pencatatan keuangan, baru 21% yang punya dana darurat," ujar Inggit.
"Hal ini menandakan peningkatan kesadaran akan literasi keuangan, bukan hanya dalam pengetahuan tapi juga dalam praktik, dengan memiliki dana darurat dan menerapkan kebiasaan mencatat keuangan mereka," pungkasnya.
Lihat Juga: Ikuti Webinar MNC Asset Bersama BRI Danareksa Sekuritas, Inovasi dan Peluang Baru: Update Produk Reksa Dana
Hal senada juga diungkapkan oleh Inggit Primadevi, Director Consumer Insights di NielsenIQ (NIQ) Indonesia. Ia mengutarakan, anak Indonesia sebenarnya sudah menunjukkan perubahan positif dalam perilaku keuangan.
"Di antara mereka yang sudah mencatat keuangan, 41% sudah memiliki dana darurat (sebesar 6 bulan gaji), angka ini naik sebesar 12% dari tahun sebelumnya. Di sisi lain, anak muda yang belum melakukan pencatatan keuangan, baru 21% yang punya dana darurat," ujar Inggit.
"Hal ini menandakan peningkatan kesadaran akan literasi keuangan, bukan hanya dalam pengetahuan tapi juga dalam praktik, dengan memiliki dana darurat dan menerapkan kebiasaan mencatat keuangan mereka," pungkasnya.
Lihat Juga: Ikuti Webinar MNC Asset Bersama BRI Danareksa Sekuritas, Inovasi dan Peluang Baru: Update Produk Reksa Dana
(akr)
tulis komentar anda