Gandeng Jepang, Pupuk Indonesia Kembangkan Amonia Hijau Hybrid

Rabu, 21 Agustus 2024 - 22:16 WIB
PT Pupuk Indonesia (Persero) berencana mengembangkan proyek amonia hijau hybrid. FOTO/dok.SINDOnews
JAKARTA - PT Pupuk Indonesia (Persero) berencana mengembangkan proyek amonia hijau hybrid pertama di dunia. Untuk mewujudkannya, perseroan melakukan kerja sama dengan dua korporasi asal Jepang yaitu ITOCHU Corporation (ITOCHU) dan Toyo Engineering Corporation (TOYO).

Kerja sama strategis ini ditandai dengan penandatanganan perjanjian kerja sama pengembangan/Joint Development Agreement (JDA) bertajuk Green Ammonia Initiative from Aceh (Project GAIA) yang dilaksanakan langsung oleh Direktur Utama Pupuk Indonesia, Rahmad Pribadi bersama dengan Presiden dan COO ITOCHU, Keita Ishii serta Presiden dan CEO TOYO, Eiji Hosoi.

Rahmad menjelaskan Project GAIA akan menjadi langkah penting dalam mendorong pengembangan ammonia hijau yang dinilai akan berdampak terhadap perekonomian nasional. Pupuk Indonesia akan memproduksi amonia hijau menggunakan pabrik amonia yang teknologi prosesnya dirancang dan dibangun oleh TOYO pada tahun 2000-an lalu.

"Amonia hijau ini kemudian akan dipasok kepada ITOCHU sebagai bahan baku marine fuel, sehingga membentuk sebuah value chain yang komprehensif, sekaligus menjadi yang pertama di Indonesia dan dunia,” jelasnya dalam siaran pers yang diterima SINDOnews, Rabu (21/8/2024).



Baca Juga: Pupuk Indonesia ke 202 Distibutor: Optimalkan Penyerapan Pupuk Bersubsidi

Produksi amonia hijau akan dilakukan di pabrik pupuk PIM-2 milik Pupuk Iskandar Muda yang berlokasi di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Arun Lhokseumawe, Aceh. Produksinya akan menggunakan teknologi electrolyzer untuk mendapatkan unsur hidrogen dari senyawa air dengan sumber energi untuk proses elektrolisis air yang berasal dari sumber energi terbarukan. Hidrogen yang dihasilkan dalam proses tersebut kemudian direaksikan dengan nitrogen untuk kemudian menjadi amonia. Proses ini tidak menghasilkan jejak karbon sama sekali, sehingga disebut juga dengan amonia hijau.

Nantinya inisiatif ini juga akan diperluas ke pabrik-pabrik amonia lain yang ada di bawah Pupuk Indonesia Grup maupun pabrik amonia di negara lainnya pada masa mendatang. Project GAIA ini sendiri dipilih oleh Kementerian Ekonomi, Perdagangan, dan Industri Jepang (METI) sebagai salah satu proyek dalam Global South Future-Oriented Co-Creation Business Expense Subsidy. Program ini memberikan subsidi kepada 13 proyek yang berorientasi masa depan di ASEAN.

Baca Juga: Komitmen Lindungi Pekerja, Pupuk Kaltim Raih Paritrana Award 2024 Tingkat Provinsi

Pengembangan tahap awal, yakni Front End Engineering Design Project GAIA akan dimulai pada Agustus 2024. Bersamaan dengan itu, Pupuk Indonesia, ITOCHU, dan TOYO akan membentuk perusahaan patungan (Joint Venture Company) dengan keputusan investasi final (Final Investment Decision) diharapkan dapat dicapai pada paruh pertama 2025 dan target operasi komersial pada 2027.
(nng)
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More