Harga Pertamax Cs Turun per Hari Ini, Berikut Daftar Lengkapnya
Minggu, 01 September 2024 - 14:58 WIB
JAKARTA - PT Pertamina Patra Niaga, Sub Holding Commercial & Trading PT Pertamina (Persero) melakukan penyesuaian berkala untuk harga BBM nonsubsidi. Per 1 September 2024, harga Pertamax series dan Dex series turun.
Pertamax Turbo (RON 98) turun dari Rp15.450 menjadi Rp 14.475, Pertamax Green (RON 95) turun dari Rp 15.000 menjadi Rp 13.650, dan untuk Pertamax (RON 92) turun dari Rp13.700 menjadi Rp12.950 per liter.
Dexlite (CN 51) juga turun dari Rp15.350 menjadi Rp 14.050, Pertamina Dex (CN 53) turun dari Rp15.650 menjadi Rp14.550 per liternya.
Harga ini berlaku untuk provinsi dengan besaran pajak bahan bakar kendaraan bermotor (PBBKB) sebesar 5% seperti di wilayah DKI Jakarta.
Corporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga, Heppy Wulansari mengatakan, harga BBM nonsubsidi akan terus disesuaikan mengikuti tren harga rata-rata publikasi minyak yakni Mean of Platts Singapore (MOPS) atau Argus dan juga mempertimbangkan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika.
“Evaluasi dan penyesuaian harga untuk BBM nonsubsidi akan terus kami lakukan secara berkala setiap bulannya. Bisa tetap, bisa naik dan bahkan bisa turun, tergantung tren harga minyak dunia dan nilai tukar rupiah. September ini, semua harga BBM nonsubsidi Pertamina mengalami penurunan harga," katanya dalam keterangan resmi, Sabtu (31/8).
Tidak hanya turun harga, Pertamina Patra Niaga juga memberikan banyak promo dan loyalty program di aplikasi MyPertamina. Selain itu, perusahaan juga terus berkomitmen menyediakan produk dengan kualitas yang terjamin dengan harga yang kompetitif di seluruh wilayah Indonesia.
Pertamax Turbo (RON 98) turun dari Rp15.450 menjadi Rp 14.475, Pertamax Green (RON 95) turun dari Rp 15.000 menjadi Rp 13.650, dan untuk Pertamax (RON 92) turun dari Rp13.700 menjadi Rp12.950 per liter.
Dexlite (CN 51) juga turun dari Rp15.350 menjadi Rp 14.050, Pertamina Dex (CN 53) turun dari Rp15.650 menjadi Rp14.550 per liternya.
Harga ini berlaku untuk provinsi dengan besaran pajak bahan bakar kendaraan bermotor (PBBKB) sebesar 5% seperti di wilayah DKI Jakarta.
Corporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga, Heppy Wulansari mengatakan, harga BBM nonsubsidi akan terus disesuaikan mengikuti tren harga rata-rata publikasi minyak yakni Mean of Platts Singapore (MOPS) atau Argus dan juga mempertimbangkan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika.
“Evaluasi dan penyesuaian harga untuk BBM nonsubsidi akan terus kami lakukan secara berkala setiap bulannya. Bisa tetap, bisa naik dan bahkan bisa turun, tergantung tren harga minyak dunia dan nilai tukar rupiah. September ini, semua harga BBM nonsubsidi Pertamina mengalami penurunan harga," katanya dalam keterangan resmi, Sabtu (31/8).
Tidak hanya turun harga, Pertamina Patra Niaga juga memberikan banyak promo dan loyalty program di aplikasi MyPertamina. Selain itu, perusahaan juga terus berkomitmen menyediakan produk dengan kualitas yang terjamin dengan harga yang kompetitif di seluruh wilayah Indonesia.
(akr)
tulis komentar anda