Peran Asosiasi Sebagai Wadah Eskalasi Pengembangan Ekosistem Baterai di Indonesia

Sabtu, 07 September 2024 - 07:57 WIB
Indonesia punya potensi kuat untuk dapat bersaing secara global menjadi pemain kunci bidang ekosistem baterai. Foto/Dok
JAKARTA - Indonesia punya potensi kuat untuk dapat bersaing secara global menjadi pemain kunci bidang ekosistem batera i. Indonesia memiliki keunggulan kompetitif dalam pengembangan ekosistem baterai terintegrasi.



Faktanya bahwa Indonesia memiliki cadangan nikel terbesar di dunia, menduduki peringkat 7 (tujuh) teratas skala dunia untuk tembaga dan alumunium. Memiliki 6.2 juta pengguna kendaraan listrik 2-Wheelers dan 1 juta pengguna kendaraan listrik 4-Wheelers pada tahun 2023.

Untuk mendukung dan merealisasikan hal tersebut maka diperlukan upaya eskalasi industri yang relevan. Keberadaan forum komunikasi melalui asosiasi dalam hubungannya dengan permintaan akan baterai kendaraan listrik memegang peranan penting dalam mendukung ekosistem baterai secara terintegrasi.



Asosiasi dapat menjadi jembatan antara industri, pemerintah dan komunitas lainnya, termasuk pengguna/ konsumen. Asosiasi dapat berfungsi sebagai media bagi para pelaku industri untuk menyampaikan aspirasi, masukan serta usulan terhadap kebijakan - kebijakan pemerintah guna mendukung pertumbuhan industri baterai di Indonesia.



Advisory Board Id Battery yang juga Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur dan Transportasi, Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Republik Indonesia, Rachmat Kaimuddin dalam sambutanya pada peresmian Asosiasi Ekosistem Baterai Indonesia (Id Battery) menyampaikan bahwa "dengan perkembangan industri kendaraan listrik yang pesat di Indonesia dan tujuan untuk menjadi pemain global dalam ekosistem baterai dan kendaraan listrik, asosiasi industri diperlukan untuk dapat merumuskan pendekatan yang kolektif dan terorganisir untuk mendukung cita-cita nasional," terangnya dalam Indonesia International Sustainability Forum, Jumat (6/9/2024).

Chairman Id Battery, Reynaldi Istanto menyampaikan, bahwa untuk memperkuat tata kelola industri baterai di Indonesia, sebuah forum komunikasi pelaku industri diperlukan.

"Berangkat dari hal tersebut, kami melihat bahwa para pelaku industri perlu untuk mendukung pemerintah dalam merumuskan kebijakan dan program yang mendukung pertumbuhan berkelanjutan di Indonesia, khususnya terkait pengembangan ekosistem baterai," jelas Reynaldi.

"Oleh karena itu, kami, 6 (enam) perusahaan yang bergerak di berbagai bagian dalam rantai pasok ekosistem baterai, yaitu IBC, ABC, CATL, Gotion, Huayou, dan Puqing serta researcher partner, NBRI dan Pijar Foundation bersepakat membentuk sebuah asosiasi industri sebagai wadah untuk memberikan dukungan masukan kebijakan kepada pemerintah," lanjutnya.

Id Battery memiliki visi untuk menjadi aliansi industri baterai nasional yang kredibel dalam mengembangkan ekosistem baterai yang kompetitif dan berkelanjutan. Adapun aspirasi bersama Id Battery yaitu menciptakan iklim investasi yang berkelanjutan, mendukung penyusunan kebijakan yang komprehensif, market creation dan mendukung Research and development bagi perkembangan ekosistem baterai di Indonesia.

Kedepannya, Id Battery diharapkan mampu menjadi penggerak standardisasi ekosistem baterai, advokasi kebijakan pemerintah dan mampu menjadi fasilitas kolaborasi multi-stakeholder.
(akr)
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More