Cerita Thomas Djiwandono di Balik APBN 2025, 'Magang' di Kemenkeu Empat Bulan
Rabu, 25 September 2024 - 21:44 WIB
JAKARTA - Wakil Menteri Keuangan atau Wamenkeu II , Thomas Djiwandono bercerita terkait latar belakang penyusunan Anggaran Pendapatan Belanja Negara yang APBN 2025 dalam masa transisi pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi), menuju Presiden terpilih Prabowo Subianto.
"Cerita sebetulnya waktu itu peran Kemenkeu khususnya dan tim saya even sebelum saya masuk ke Kemenkeu. Ini saatnya konteks itu bisa dijelaskan, mungkin banyak yang enggak tahu, sebelum saya diangkat, saya sudah bekerja erat dengan Kemenkeu selama empat bulan, tim inti sinkronisasi," jelas Tommy dalam diskusi media di Anyer, Rabu (25/9/2024).
Baik Tommy dan Tim Sinkronisasi saat itu menyambangi Kemenkeu didasari oleh transisi pemerintahan dan APBN yang harus berjalan lancar.
"Saya rasa ini penting, waktu terakhir ketemu, saya menjelaskan bahwa transisi yang lancar ini seyogyanya dianggap penting, nggak selalu seperti ini, artinya antara Kemenkeu dan tim transisi Prabowo-Gibran, dan ujung-ujungnya DPR nyambung," ungkap Tommy.
Tommy juga menegaskan, bahwa transisi adalah suatu kontinuitas pemerintah yang sangat baik karena di negara lain tidak seperti ini. Bukan berarti, lanjut dia, transisi adalah gonjang-ganjing dari pemerintahan yang akan selesai bekerja, untuk pemerintahan yang akan datang.
"Itu perlu dihargai, publik harus tahu. Ini suatu proses yang perlu dihargai dan saya merasa terhormat ikut dalam proses tersebut," kata Tommy.
Dengan demikian, APBN 2025 ini didesain untuk menangkap program-program unggulan Presiden terpilih Prabowo di dalam prinsip fiskal yang prudent yang sudah sering dibahas sejak Juni silam.
"Di bulan Juni/Juli banyak sekali pembahasan program-program unggulan presiden terpilih bisa defisit lebih dari 3 persen, itu bulan Juni/Juli nggak terlalu lama dari saat ini, sekarang buktinya program itu tertampung di dalam prinsip-prinsip itu, memperlihatkan keberlanjutan dan menampung hal-hal yang baru," jelas Tommy.
Tommy menambahkan, APBN 2025 bukan hanya angka-angka semata, tetapi representasi yang baik, kerja sama dan kekompakkan Presiden yang akan datang dan menangkap program-program unggulan terpilih.
"Cerita sebetulnya waktu itu peran Kemenkeu khususnya dan tim saya even sebelum saya masuk ke Kemenkeu. Ini saatnya konteks itu bisa dijelaskan, mungkin banyak yang enggak tahu, sebelum saya diangkat, saya sudah bekerja erat dengan Kemenkeu selama empat bulan, tim inti sinkronisasi," jelas Tommy dalam diskusi media di Anyer, Rabu (25/9/2024).
Baik Tommy dan Tim Sinkronisasi saat itu menyambangi Kemenkeu didasari oleh transisi pemerintahan dan APBN yang harus berjalan lancar.
"Saya rasa ini penting, waktu terakhir ketemu, saya menjelaskan bahwa transisi yang lancar ini seyogyanya dianggap penting, nggak selalu seperti ini, artinya antara Kemenkeu dan tim transisi Prabowo-Gibran, dan ujung-ujungnya DPR nyambung," ungkap Tommy.
Tommy juga menegaskan, bahwa transisi adalah suatu kontinuitas pemerintah yang sangat baik karena di negara lain tidak seperti ini. Bukan berarti, lanjut dia, transisi adalah gonjang-ganjing dari pemerintahan yang akan selesai bekerja, untuk pemerintahan yang akan datang.
"Itu perlu dihargai, publik harus tahu. Ini suatu proses yang perlu dihargai dan saya merasa terhormat ikut dalam proses tersebut," kata Tommy.
Dengan demikian, APBN 2025 ini didesain untuk menangkap program-program unggulan Presiden terpilih Prabowo di dalam prinsip fiskal yang prudent yang sudah sering dibahas sejak Juni silam.
"Di bulan Juni/Juli banyak sekali pembahasan program-program unggulan presiden terpilih bisa defisit lebih dari 3 persen, itu bulan Juni/Juli nggak terlalu lama dari saat ini, sekarang buktinya program itu tertampung di dalam prinsip-prinsip itu, memperlihatkan keberlanjutan dan menampung hal-hal yang baru," jelas Tommy.
Tommy menambahkan, APBN 2025 bukan hanya angka-angka semata, tetapi representasi yang baik, kerja sama dan kekompakkan Presiden yang akan datang dan menangkap program-program unggulan terpilih.
(akr)
Lihat Juga :
tulis komentar anda