PEP Sangatta Berdayakan Petani Madu Kelulut dan Wisata Edukatif di TN Kutai
Sabtu, 28 September 2024 - 21:23 WIB
JAKARTA - PT Pertamina EP (PEP) Sangatta Field melakukan pemberdayaan masyarakat melalui Program Pengembangan Tani Hutan Kelulut Sangatta (Prolekta), di kawasan Taman Nasional Kutai, Kalimantan Timur. Program ini bertujuan untuk mengoptimalkan budidaya lebah kelulut sekaligus mendukung pengembangan pariwisata edukatif di area konservasi tersebut.
Langkah ini ditujukan untuk memberikan dampak positif pada perekonomian lokal dan lingkungan sekitar. Prolekta dimulai pada 2021 dengan fokus awal pada pembangunan infrastruktur dan peningkatan keterampilan para petani kelulut melalui pelatihan budidaya dan keamanan pangan.
Baca Juga: ESDM Beri Kabar Terbaru Soal Pembatasan BBM Subsidi, Jadi 1 Oktober?
Berawal dari perbaikan sistem budidaya yang kurang efisien, program ini berhasil melahirkan berbagai inovasi, termasuk alat hisap madu sederhana yang kini telah mendapatkan hak paten. Program ini juga didukung oleh kegiatan edukasi untuk meningkatkan pemahaman petani tentang teknik budidaya yang berkelanjutan.
Manager Sangatta Field Cahyo Nugroho menegaskan, program CSR yang dikembangkan PEP Sangatta Field berlandaskan pada hasil pemetaan sosial di wilayah operasi perusahaan. "Dengan memahami kebutuhan masyarakat lokal, kami bisa memastikan bahwa program yang dijalankan benar-benar berdampak positif dan sesuai dengan potensi lokal yang ada," ujarnya melalui keterangan tertulis, Sabtu (28/9/2024).
Program ini, jelas Cahyo, juga mengedepankan aspek keberlanjutan dan kolaborasi dengan berbagai pemangku kepentingan, termasuk pemerintah daerah, UMKM, dan masyarakat. Pada 2022, pengembangan Prolekta semakin luas dengan inisiasi gerakan Satu Orang Satu Pohon dan inovasi alat panen madu yang efisien.
Program ini juga merambah sektor pariwisata melalui Eduwisata Budidaya Kelulut. Pengunjung dapat belajar langsung dari para petani kelulut yang dilatih sebagai edukator, termasuk dari kelompok rentan yang kini terlibat dalam pengelolaan wisata ini.
Pada 2023,diperkenalkannya lima subunit usaha baru dalam program tersebut. Head of Communication Relations & CID Zona 9 Elis Fauziyah menjelaskan, subunit ini mencakup UMKM Produsen Madu Kelulut, Gerai Kreativitas Produk Khas Kutai Timur & Cafetaria Zero Waste, serta Depot Energi dan Bank Sampah Sederhana Trigona.
Langkah ini ditujukan untuk memberikan dampak positif pada perekonomian lokal dan lingkungan sekitar. Prolekta dimulai pada 2021 dengan fokus awal pada pembangunan infrastruktur dan peningkatan keterampilan para petani kelulut melalui pelatihan budidaya dan keamanan pangan.
Baca Juga: ESDM Beri Kabar Terbaru Soal Pembatasan BBM Subsidi, Jadi 1 Oktober?
Berawal dari perbaikan sistem budidaya yang kurang efisien, program ini berhasil melahirkan berbagai inovasi, termasuk alat hisap madu sederhana yang kini telah mendapatkan hak paten. Program ini juga didukung oleh kegiatan edukasi untuk meningkatkan pemahaman petani tentang teknik budidaya yang berkelanjutan.
Manager Sangatta Field Cahyo Nugroho menegaskan, program CSR yang dikembangkan PEP Sangatta Field berlandaskan pada hasil pemetaan sosial di wilayah operasi perusahaan. "Dengan memahami kebutuhan masyarakat lokal, kami bisa memastikan bahwa program yang dijalankan benar-benar berdampak positif dan sesuai dengan potensi lokal yang ada," ujarnya melalui keterangan tertulis, Sabtu (28/9/2024).
Program ini, jelas Cahyo, juga mengedepankan aspek keberlanjutan dan kolaborasi dengan berbagai pemangku kepentingan, termasuk pemerintah daerah, UMKM, dan masyarakat. Pada 2022, pengembangan Prolekta semakin luas dengan inisiasi gerakan Satu Orang Satu Pohon dan inovasi alat panen madu yang efisien.
Program ini juga merambah sektor pariwisata melalui Eduwisata Budidaya Kelulut. Pengunjung dapat belajar langsung dari para petani kelulut yang dilatih sebagai edukator, termasuk dari kelompok rentan yang kini terlibat dalam pengelolaan wisata ini.
Pada 2023,diperkenalkannya lima subunit usaha baru dalam program tersebut. Head of Communication Relations & CID Zona 9 Elis Fauziyah menjelaskan, subunit ini mencakup UMKM Produsen Madu Kelulut, Gerai Kreativitas Produk Khas Kutai Timur & Cafetaria Zero Waste, serta Depot Energi dan Bank Sampah Sederhana Trigona.
tulis komentar anda