Dukung Transisi Energi, Tripatra Perkuat Pengembangan Ekosistem Biofuel
Senin, 30 September 2024 - 16:46 WIB
JAKARTA - PT Tripatra Engineers and Constructors (Tripatra) berkomitmen mendukung pemerintah dalam upaya mendorong percepatan transisi energi nasional. Hal tersebut sejalan dengan visi perusahaan untuk membangun solusi berkelanjutan dalam mengaplikasikan praktis efisiensi energi dan transisi dari energi bahan bakar fosil ke energi terbarukan.
Salah satu solusi yang dapat diandalkan untuk transisi energi adalah pengembangan biofuel, sebuah alternatif bahan bakar yang berasal dari sumber daya hayati. Biofuel tidak hanya memberikan manfaat lingkungan dengan emisi karbon yang lebih rendah, tetapi juga membuka peluang ekonomi baru, terutama dalam sektor pertanian.
Pakar Bioenergi Institut Teknologi Bandung (ITB), Dr. Tatang Hernas Soerawidjaja mengatakan sumber energi terbarukan menjadi fokus riset para peneliti di dunia di tengah isu menipisnya bahan bakar fosil minyak bumi.
Biomassa adalah satu-satunya sumber energi terbarukan yang berkarakter bahan bakar. Karena ini, pemanfaatan bioenergi dan bahan bakar nabati (BBN) adalah jembatan kritikal transisi sektor energi dari sumber daya energi fosil ke sumber daya energi terbarukan atau nir-karbon.
"Terlebih lagi, Indonesia sebagai negara pemilik kekayaan spesies flora yang luar biasa dinilai akan menjadi negara yang menguasai bahan bakar nabati (BBN) dalam beberapa tahun kedepan, salah satunya biofuel," katanya dalam kegiatan Tripatra Media Forum 2024 yang bertajuk “Menuju Era Baru Energi Bersih: Biofuel dan Transisi Energi” di Jakarta, Senin (30/9/2024)
Perekonomian berbasis nabati (bio-based economy atau bioekonomi) dipandang akan sangat mendukung tercapainya 11 dari 17 Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals, SDGs) yang sudah disepakati dunia pada tahun 2015 di Paris. Penggunaan biofuel telah menjadi fokus negara-negara dunia dalam mempercepat transisi energi sekaligus mempertahankan ketahanan dan kemandirian energi.
Biofuel merupakan bahan bakar baik padatan, cairan ataupun gas yang dihasilkan dari bahan-bahan nabati. Biofuel dapat dihasilkan secara langsung dari tanaman atau secara tidak langsung dari limbah industri, komersial, domestik atau pertanian.
Biofuel juga dapat dihasilkan dari tanaman non pangan, limbah pertanian dan residu yang tidak dapat dikonsumsi manusia dengan menggunakan teknologi maju. Oleh karena itu, tidak seperti bahan lain yang tak terbaharui, biofuel dapat diproduksi terus-menerus karena kita selalu dapat menanam lebih banyak tanaman untuk menjadi bahan bakar.
Salah satu solusi yang dapat diandalkan untuk transisi energi adalah pengembangan biofuel, sebuah alternatif bahan bakar yang berasal dari sumber daya hayati. Biofuel tidak hanya memberikan manfaat lingkungan dengan emisi karbon yang lebih rendah, tetapi juga membuka peluang ekonomi baru, terutama dalam sektor pertanian.
Pakar Bioenergi Institut Teknologi Bandung (ITB), Dr. Tatang Hernas Soerawidjaja mengatakan sumber energi terbarukan menjadi fokus riset para peneliti di dunia di tengah isu menipisnya bahan bakar fosil minyak bumi.
Biomassa adalah satu-satunya sumber energi terbarukan yang berkarakter bahan bakar. Karena ini, pemanfaatan bioenergi dan bahan bakar nabati (BBN) adalah jembatan kritikal transisi sektor energi dari sumber daya energi fosil ke sumber daya energi terbarukan atau nir-karbon.
"Terlebih lagi, Indonesia sebagai negara pemilik kekayaan spesies flora yang luar biasa dinilai akan menjadi negara yang menguasai bahan bakar nabati (BBN) dalam beberapa tahun kedepan, salah satunya biofuel," katanya dalam kegiatan Tripatra Media Forum 2024 yang bertajuk “Menuju Era Baru Energi Bersih: Biofuel dan Transisi Energi” di Jakarta, Senin (30/9/2024)
Perekonomian berbasis nabati (bio-based economy atau bioekonomi) dipandang akan sangat mendukung tercapainya 11 dari 17 Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals, SDGs) yang sudah disepakati dunia pada tahun 2015 di Paris. Penggunaan biofuel telah menjadi fokus negara-negara dunia dalam mempercepat transisi energi sekaligus mempertahankan ketahanan dan kemandirian energi.
Biofuel merupakan bahan bakar baik padatan, cairan ataupun gas yang dihasilkan dari bahan-bahan nabati. Biofuel dapat dihasilkan secara langsung dari tanaman atau secara tidak langsung dari limbah industri, komersial, domestik atau pertanian.
Biofuel juga dapat dihasilkan dari tanaman non pangan, limbah pertanian dan residu yang tidak dapat dikonsumsi manusia dengan menggunakan teknologi maju. Oleh karena itu, tidak seperti bahan lain yang tak terbaharui, biofuel dapat diproduksi terus-menerus karena kita selalu dapat menanam lebih banyak tanaman untuk menjadi bahan bakar.
tulis komentar anda