Ekonomi Tersendat-sendat, China Dikabarkan Galang Dana Rp13.500 Triliun
Jum'at, 18 Oktober 2024 - 17:35 WIB
JAKARTA - China dikabarkan menggalang dana hingga USD846 miliar atau setara Rp13.500 triliun dari obligasi pemerintah khusus jangka panjang selama tiga tahun sebagai bagian dari usaha untuk mendorong ekonomi yang tersendat-sendat.
Caixin melaporkan dana tersebut sebagian akan digunakan untuk membantu pemerintah daerah meringankan beban mereka dari utang luar negeri. Para investor dan analis telah berspekulasi mengenai berapa banyak yang akan dipinjam oleh China untuk mendanai paket stimulus fiskal. Menteri Keuangan Lan Fo'an mengisyaratkan adanya ruang bagi pemerintah pusat untuk meningkatkan pinjaman pada hari Sabtu tanpa menyebutkan angka dolar yang dicari pasar.
Peningkatan belanja fiskal masih dipandang sebagai kunci untuk mempertahankan rebound yang dipicu oleh stimulus bank sentral di akhir September. Para trader bertaruh bahwa Komite Tetap Kongres Rakyat Nasional, badan legislatif tertinggi di China, akan menyetujui pendanaan anggaran tambahan pada pertemuannya akhir bulan ini.
Lan mengatakan akan ada upaya satu kali untuk mengganti utang tersembunyi pemerintah daerah, atau pinjaman di luar neraca keuangan oleh perusahaan-perusahaan yang mereka kendalikan. Program tersebut akan menjadi yang terbesar dalam beberapa tahun terakhir.
Langkah ini dapat menjadi kunci untuk menyelesaikan risiko-risiko yang berhubungan dengan kendaraan pembiayaan pemerintah daerah, yang diperkirakan oleh Dana Moneter Internasional (IMF) memiliki lebih dari 60 triliun yuan utang tahun lalu.
Baca Juga: Gebuk Dolar AS, Ini Keuntungan BRICS Pay vs SWIFT Barat
Pinjaman tersebut mahal untuk dilunasi dan menambah beban keuangan pemerintah daerah dalam menghadapi penurunan pemasukan dari penjualan tanah dan pajak.
Caixin melaporkan dana tersebut sebagian akan digunakan untuk membantu pemerintah daerah meringankan beban mereka dari utang luar negeri. Para investor dan analis telah berspekulasi mengenai berapa banyak yang akan dipinjam oleh China untuk mendanai paket stimulus fiskal. Menteri Keuangan Lan Fo'an mengisyaratkan adanya ruang bagi pemerintah pusat untuk meningkatkan pinjaman pada hari Sabtu tanpa menyebutkan angka dolar yang dicari pasar.
Peningkatan belanja fiskal masih dipandang sebagai kunci untuk mempertahankan rebound yang dipicu oleh stimulus bank sentral di akhir September. Para trader bertaruh bahwa Komite Tetap Kongres Rakyat Nasional, badan legislatif tertinggi di China, akan menyetujui pendanaan anggaran tambahan pada pertemuannya akhir bulan ini.
Lan mengatakan akan ada upaya satu kali untuk mengganti utang tersembunyi pemerintah daerah, atau pinjaman di luar neraca keuangan oleh perusahaan-perusahaan yang mereka kendalikan. Program tersebut akan menjadi yang terbesar dalam beberapa tahun terakhir.
Langkah ini dapat menjadi kunci untuk menyelesaikan risiko-risiko yang berhubungan dengan kendaraan pembiayaan pemerintah daerah, yang diperkirakan oleh Dana Moneter Internasional (IMF) memiliki lebih dari 60 triliun yuan utang tahun lalu.
Baca Juga: Gebuk Dolar AS, Ini Keuntungan BRICS Pay vs SWIFT Barat
Pinjaman tersebut mahal untuk dilunasi dan menambah beban keuangan pemerintah daerah dalam menghadapi penurunan pemasukan dari penjualan tanah dan pajak.
(nng)
tulis komentar anda