Genjot Penetrasi Asuransi ke Generasi Muda
Senin, 28 Oktober 2024 - 19:20 WIB
JAKARTA - Hasil Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) 2024 menunjukkan bahwa tingkat indeks literasi asuransi pada tahun 2024 mengalami peningkatan yang cukup signifikan menjadi 76,25% dari posisi 2022 sebesar 31,72%. Sementara itu indeks inklusi asuransi pada tahun 2024 tercatat 12,21% atau turun dari tahun 2022 di level 16,63%.
Tren peningkatan indeks literasi tersebut nampaknya akan berlanjut pada tahun-tahun mendatang. Meski meningkat, masih terdapat gap yang cukup lebar antara indeks literasi dan indeks inklusi asuransi yang menandakan pemahaman terhadap produk asuransi belum diikuti dengan keinginan untuk membeli produk asuransi.
Dalam rangka Hari Asuransi dan Bulan Inklusi Keuangan , melalui Talkshow “ Generasi Muda Paham Asuransi” PT Askrindo terus berupaya meningkatkan penetrasi asuransi khususnya kepada Generasi Muda atau usia produktif dengan rentang usia 18 – 25 tahun.
Direktur Utama PT Askrindo, Fankar Umran mengatakan, pentingnya memberikan kesadaran mengelola keuangan dengan bijak di usia muda.
“Generasi muda khususnya anak-anak pelajar masih banyak yang belum memahami dengan benar bagaimana cara pengelolaan keuangan mereka, apalagi memilih asuransi sebagai opsi. Disini Askrindo mengajak teman-teman usia muda agar lebih paham asuransi sehingga tahu pentingnya cara memproteksi diri serta memproteksi asset-asset atau usaha yang mereka miliki dari resiko seperti kecelakaan diperjalanan maupun kebakaran bangunan usaha, gerobak maupun tempat,” ujar Fankar.
Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) Tahun 2024, untuk Generasi Muda di rentang usia 18 hingga 25 tahun, pemahaman literasi keuangan mencapai 70%, sedangkan rate inklusinya di 79%.
Certified Financial Planner, Tania Putri mengatakan, Generasi Muda dikenal sebagai generasi yang adaptif dengan perkembangan zaman, banyak anak muda yang mengeluarkan uang sesuai kebutuhannya terlebih dahulu, setelah itu mereka baru akan menabung sisa uangnya setelah memenuhi kebutuhannya.
“Literasi keuangan harus terus ditingkatkan terhindar dari penipuan dan aktivitas-aktivitas keuangan yang ilegal. Dalam mengatur keuangan yang harus diatur terlebih dahulu adalah diri kita sendiri, ketika kita punya self-control yang bagus biasanya akan diimbangi dengan manajemen keuangan yang bagus juga. Ketika seseorang sudah mampu mengatur keuangannya, maka mereka akan mengerti risikonya. Kunci dari kesuksesan pengelolaan keuangan adalah kesadaran diri kita sendiri,” tambah Tania.
Tren peningkatan indeks literasi tersebut nampaknya akan berlanjut pada tahun-tahun mendatang. Meski meningkat, masih terdapat gap yang cukup lebar antara indeks literasi dan indeks inklusi asuransi yang menandakan pemahaman terhadap produk asuransi belum diikuti dengan keinginan untuk membeli produk asuransi.
Dalam rangka Hari Asuransi dan Bulan Inklusi Keuangan , melalui Talkshow “ Generasi Muda Paham Asuransi” PT Askrindo terus berupaya meningkatkan penetrasi asuransi khususnya kepada Generasi Muda atau usia produktif dengan rentang usia 18 – 25 tahun.
Direktur Utama PT Askrindo, Fankar Umran mengatakan, pentingnya memberikan kesadaran mengelola keuangan dengan bijak di usia muda.
“Generasi muda khususnya anak-anak pelajar masih banyak yang belum memahami dengan benar bagaimana cara pengelolaan keuangan mereka, apalagi memilih asuransi sebagai opsi. Disini Askrindo mengajak teman-teman usia muda agar lebih paham asuransi sehingga tahu pentingnya cara memproteksi diri serta memproteksi asset-asset atau usaha yang mereka miliki dari resiko seperti kecelakaan diperjalanan maupun kebakaran bangunan usaha, gerobak maupun tempat,” ujar Fankar.
Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) Tahun 2024, untuk Generasi Muda di rentang usia 18 hingga 25 tahun, pemahaman literasi keuangan mencapai 70%, sedangkan rate inklusinya di 79%.
Certified Financial Planner, Tania Putri mengatakan, Generasi Muda dikenal sebagai generasi yang adaptif dengan perkembangan zaman, banyak anak muda yang mengeluarkan uang sesuai kebutuhannya terlebih dahulu, setelah itu mereka baru akan menabung sisa uangnya setelah memenuhi kebutuhannya.
“Literasi keuangan harus terus ditingkatkan terhindar dari penipuan dan aktivitas-aktivitas keuangan yang ilegal. Dalam mengatur keuangan yang harus diatur terlebih dahulu adalah diri kita sendiri, ketika kita punya self-control yang bagus biasanya akan diimbangi dengan manajemen keuangan yang bagus juga. Ketika seseorang sudah mampu mengatur keuangannya, maka mereka akan mengerti risikonya. Kunci dari kesuksesan pengelolaan keuangan adalah kesadaran diri kita sendiri,” tambah Tania.
Lihat Juga :
tulis komentar anda