PLN Gandeng Sembcorp dan TGI Kembangkan Megaproyek Hidrogen Hijau di ASEAN
Kamis, 14 November 2024 - 16:21 WIB
JAKARTA - PT PLN (Persero) melalui Subholding Energi Primer Indonesia ( PLN EPI ) menandatangani Kerangka Kerja Pengembangan Bersama/Joint Development Framework Agreement (JDFA) dengan Sembcorp Industries (Sembcorp) dan PT Transportasi Gas Indonesia (TGI).PLN bersama pemerintah terus menjalin kolaborasi dengan mitra dalam negeri maupun internasional untuk menyukseskan agenda transisi energi.
JDFA yang ditandatangani pada Rabu (13/11) di sela perhelatan COP 29 di Baku Azerbaijan ini bertujuan untuk melakukan studi bersama lanjutan dalam pembangunan ekosistem green hydrogen (hidrogen hijau) di Sumatera dan Singapura melalui pembangunan pipa transportasi hidrogen yang menghubungkan Sumatera dengan Singapura. Studi bersama ini melanjutkan studi bersama antara PLN EPI dan Sembcorp yang diteken24 Oktober 2023 lalu.
"Kolaborasi tingkat global terus diupayakan untuk meningkatkan pemanfaatan sumber energi baru terbarukan (EBT) yang melimpah di tanah air salah satunya melalui upaya pembangunan ekosistem green hydrogen," ujar Direktur Utama PLN EPI Iwan Agung Firstantara dalam keterangannya, Kamis (14/11/2024).
Iwan menjelaskan, kolaborasi tripartit lintas batas antara PLN-Sembcorp-TGI bertujuan untuk mendukung ambisi hidrogen hijau dan rencana dekarbonisasi di kawasan regional. Dengan kolaborasi ini diharapkan akan tercipta beberapa pusat hidrogen hijau regional ASEAN. Hal ini juga sejalan dengan upaya mencapai swasembada energi dan mendorong pertumbuhan ekonomi 8%. "Proyek ini juga akan menjadi inisiatif pengembangan hidrogen hijau terbesar di Asia Tenggara. Seluruh pihak berkomitmen merealisasikan inisiatif menuju energi bersih untuk keberlangsungan di kemudian hari," tuturnya.
President Director Sembcorp Energy Indonesia Jen Tan mengatakan, kolaborasi ini sejalan dengan misi perusahaan untuk menjalin kolaborasi internasional guna membangun solusi energi lintas batas. Proyek pipa transportasi hidrogen hijau ini diperkirakan mampu mengantarkan hidrogen sebesar 100 ribu metrik ton per tahun. "Melalui kolaborasi ini, kami telah membuka peluang dekarbonisasi transformatif di ASEAN, menyatukan kekuatan dan visi bersama untuk mendorong perubahan berkelanjutan," ujar Jen Tan.
Dia juga berharap kolaborasi ini akan menjadi fondasi untuk hub hidrogen hijau di ASEAN. Dengan demikian, proyek ini tidak hanya membantu mewujudkan pengembangan hidrogen hijau Singapura dan Indonesia, tetapi juga negara-negara tetangga di ASEAN. "Kami harap kolaborasi seperti ini akan menginspirasi kemitraan regional ASEAN di masa depan menuju interkontivitas dan nol emisi," tandasnya.
Sementara, Direktur Utama TGI Anak Agung Putu Bagus Putra menegaskan bahwa pihaknya berkomitmen untuk mendukung penuh pengembangan infrastruktur transportasi energi ramah lingkungan. TGI, tegas dia, meyakini transisi menuju energi bersih dan berkelanjutan akan sangat penting untuk masa depan. "Kami ingin memperkuat kolaborasi ini dan memberikan dampak positif untuk lingkungan dan masyarakat. Bersama, kita bangun fondasi untuk masa depan energi yang lebih bersih dan berkelanjutan," pungkas Bagus.
JDFA yang ditandatangani pada Rabu (13/11) di sela perhelatan COP 29 di Baku Azerbaijan ini bertujuan untuk melakukan studi bersama lanjutan dalam pembangunan ekosistem green hydrogen (hidrogen hijau) di Sumatera dan Singapura melalui pembangunan pipa transportasi hidrogen yang menghubungkan Sumatera dengan Singapura. Studi bersama ini melanjutkan studi bersama antara PLN EPI dan Sembcorp yang diteken24 Oktober 2023 lalu.
"Kolaborasi tingkat global terus diupayakan untuk meningkatkan pemanfaatan sumber energi baru terbarukan (EBT) yang melimpah di tanah air salah satunya melalui upaya pembangunan ekosistem green hydrogen," ujar Direktur Utama PLN EPI Iwan Agung Firstantara dalam keterangannya, Kamis (14/11/2024).
Iwan menjelaskan, kolaborasi tripartit lintas batas antara PLN-Sembcorp-TGI bertujuan untuk mendukung ambisi hidrogen hijau dan rencana dekarbonisasi di kawasan regional. Dengan kolaborasi ini diharapkan akan tercipta beberapa pusat hidrogen hijau regional ASEAN. Hal ini juga sejalan dengan upaya mencapai swasembada energi dan mendorong pertumbuhan ekonomi 8%. "Proyek ini juga akan menjadi inisiatif pengembangan hidrogen hijau terbesar di Asia Tenggara. Seluruh pihak berkomitmen merealisasikan inisiatif menuju energi bersih untuk keberlangsungan di kemudian hari," tuturnya.
President Director Sembcorp Energy Indonesia Jen Tan mengatakan, kolaborasi ini sejalan dengan misi perusahaan untuk menjalin kolaborasi internasional guna membangun solusi energi lintas batas. Proyek pipa transportasi hidrogen hijau ini diperkirakan mampu mengantarkan hidrogen sebesar 100 ribu metrik ton per tahun. "Melalui kolaborasi ini, kami telah membuka peluang dekarbonisasi transformatif di ASEAN, menyatukan kekuatan dan visi bersama untuk mendorong perubahan berkelanjutan," ujar Jen Tan.
Dia juga berharap kolaborasi ini akan menjadi fondasi untuk hub hidrogen hijau di ASEAN. Dengan demikian, proyek ini tidak hanya membantu mewujudkan pengembangan hidrogen hijau Singapura dan Indonesia, tetapi juga negara-negara tetangga di ASEAN. "Kami harap kolaborasi seperti ini akan menginspirasi kemitraan regional ASEAN di masa depan menuju interkontivitas dan nol emisi," tandasnya.
Sementara, Direktur Utama TGI Anak Agung Putu Bagus Putra menegaskan bahwa pihaknya berkomitmen untuk mendukung penuh pengembangan infrastruktur transportasi energi ramah lingkungan. TGI, tegas dia, meyakini transisi menuju energi bersih dan berkelanjutan akan sangat penting untuk masa depan. "Kami ingin memperkuat kolaborasi ini dan memberikan dampak positif untuk lingkungan dan masyarakat. Bersama, kita bangun fondasi untuk masa depan energi yang lebih bersih dan berkelanjutan," pungkas Bagus.
(fjo)
Lihat Juga :
tulis komentar anda