Gunakan Senjata Minyak, Trump Berencana Bangkrutkan Iran

Senin, 18 November 2024 - 07:40 WIB
Pemerintahan Presiden AS terpilih Donald Trump sedang mempersiapkan untuk mengembalikan strategi tekanan maksimum terhadap Iran. FOTO/Reuters
JAKARTA - Sumber-sumber mengungkapkan pemerintahan Trump berencana untuk menjatuhkan sanksi-sanksi yang lebih ketat, terutama pada ekspor minyak Iran, yang merupakan sumber pendapatan ekonomi yang sangat penting.

Pemerintahan Presiden AS terpilih Donald Trump sedang mempersiapkan untuk mengembalikan strategi tekanan maksimum terhadap Iran, menargetkan stabilitas ekonomi Teheran dan kemampuannya untuk mendukung proksi militan dan pengembangan nuklir, The Financial Times melaporkan pada hari Sabtu, mengutip sumber-sumber yang dekat dengan tim transisi.





Sumber-sumber tersebut mengungkapkan bahwa pemerintah berencana untuk menjatuhkan sanksi-sanksi yang lebih ketat, terutama terhadap ekspor minyak Iran, yang merupakan sumber pemasukan yang sangat penting.

Sanksi yang diantisipasi dapat secara drastis mengurangi ekspor minyak Iran, yang saat ini melebihi 1,5 juta barel per hari (bph), naik dari titik terendah 400.000 bph pada 2020. Para ahli berpendapat langkah-langkah ini akan sangat berdampak pada perekonomian Iran.

Bob McNally, seorang konsultan energi dan mantan penasihat presiden AS, mengindikasikan bahwa mengurangi ekspor ke tingkat yang lebih rendah dari level saat ini akan membuat Iran berada dalam posisi ekonomi yang jauh lebih buruk daripada selama masa jabatan pertama Trump, Financial Times melaporkan.



Menurut laporan tersebut, strategi baru ini bertujuan untuk membawa Iran kembali ke meja perundingan untuk kesepakatan nuklir. Menurut tim transisi Trump, pendekatan ini melibatkan pelumpuhan sumber-sumber keuangan Iran untuk mendorong para pemimpinnya ke dalam perundingan.

Namun, para ahli yang dikutip dalam laporan tersebut menyatakan skeptisisme, mencatat bahwa Teheran tidak mungkin menyetujui apa yang diperkirakan akan menjadi persyaratan AS yang ketat. Financial Times menyoroti pernyataan kampanye Trump mengenai Iran pada bulan September, dengan mengatakan, "Kita harus membuat kesepakatan karena konsekuensinya tidak mungkin."

Iran Tak Bisa Ditekan

Para pejabat Iran telah menolak kemungkinan untuk melanjutkan negosiasi di bawah tekanan. Dalam sebuah pernyataan yang diposting di X/Twitter awal pekan ini, Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araghchi memperingatkan bahwa mengulangi kebijakan tekanan maksimum akan mengakibatkan kegagalan, seperti yang terjadi pada masa jabatan pertama Trump.

Selain itu, laporan tersebut menyoroti upaya legislatif oleh penasihat Trump, seperti Mike Waltz, untuk menjatuhkan sanksi sekunder terhadap entitas China yang membeli minyak Iran.
(nng)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More