Indonesia Gabung Jadi Anggota Penuh BRICS, Dominasi Dolar dalam Bahaya?
Rabu, 08 Januari 2025 - 08:23 WIB
JAKARTA - Indonesia telah resmi bergabung dengan kelompok negara-negara berkembang BRICS , sebuah langkah yang dilihat sebagai strategi lebih luas untuk meningkatkan kolaborasi di antara negara-negara berkembang dan mengimbangi dominasi Barat.
Pengumuman ini disampaikan oleh Brasil sebagai ketua BRICS saat ini, pada Senin (6/1), dan Jakarta mengukuhkan keanggotaannya pada Selasa (7/1). Negara-negara pendiri BRICS, yang terdiri dari Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan terus memperluas pengaruhnya di kancah global.
Kementerian Luar Negeri Indonesia memuji keanggotaan ini sebagai sebuah langkah strategis untuk membina kerja sama dengan negara-negara berkembang dengan prinsip-prinsip kesetaraan, saling menghormati dan pembangunan berkelanjutan. Kemenlu RI juga menyampaikan rasa terima kasih kepada Rusia sebagai ketua BRICS tahun lalu, atas dukungannya dalam memfasilitasi keanggotaan Indonesia.
Kementerian Luar Negeri Brasil menegaskan bahwa Indonesia memiliki visi yang sama dengan blok tersebut dalam mereformasi institusi pemerintahan global dan memajukan kerja sama di negara-negara belahan selatan. Permohonan keanggotaan Indonesia telah disetujui pada KTT Johannesburg 2023.
Kelompok ini, yang awalnya dinamai "BRIC" oleh seorang ekonom Goldman Sachs pada tahun 2001, secara resmi terbentuk pada 2009, dengan Afrika Selatan bergabung pada tahun berikutnya. Ekspansi baru-baru ini telah mencakup Iran, Mesir, Ethiopia, dan UEA, yang menyoroti daya tarik blok ini yang semakin meningkat di antara negara-negara berkembang.
BRICS semakin memposisikan dirinya sebagai alternatif dari kerangka kerja ekonomi Barat, dengan fokus untuk mengurangi ketergantungan pada dolar AS dalam perdagangan internasional.
Pengumuman ini disampaikan oleh Brasil sebagai ketua BRICS saat ini, pada Senin (6/1), dan Jakarta mengukuhkan keanggotaannya pada Selasa (7/1). Negara-negara pendiri BRICS, yang terdiri dari Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan terus memperluas pengaruhnya di kancah global.
Kementerian Luar Negeri Indonesia memuji keanggotaan ini sebagai sebuah langkah strategis untuk membina kerja sama dengan negara-negara berkembang dengan prinsip-prinsip kesetaraan, saling menghormati dan pembangunan berkelanjutan. Kemenlu RI juga menyampaikan rasa terima kasih kepada Rusia sebagai ketua BRICS tahun lalu, atas dukungannya dalam memfasilitasi keanggotaan Indonesia.
Komitmen terhadap Reformasi Global
Kementerian Luar Negeri Brasil menegaskan bahwa Indonesia memiliki visi yang sama dengan blok tersebut dalam mereformasi institusi pemerintahan global dan memajukan kerja sama di negara-negara belahan selatan. Permohonan keanggotaan Indonesia telah disetujui pada KTT Johannesburg 2023.
Kelompok ini, yang awalnya dinamai "BRIC" oleh seorang ekonom Goldman Sachs pada tahun 2001, secara resmi terbentuk pada 2009, dengan Afrika Selatan bergabung pada tahun berikutnya. Ekspansi baru-baru ini telah mencakup Iran, Mesir, Ethiopia, dan UEA, yang menyoroti daya tarik blok ini yang semakin meningkat di antara negara-negara berkembang.
Baca Juga
Mendorong Dedolarisasi
BRICS semakin memposisikan dirinya sebagai alternatif dari kerangka kerja ekonomi Barat, dengan fokus untuk mengurangi ketergantungan pada dolar AS dalam perdagangan internasional.
Lihat Juga :
tulis komentar anda