Indonesia Sukses Ekspor Bawang Goreng, Wamendag Tekankan Inovasi Produk
Kamis, 03 September 2020 - 17:47 WIB
JAKARTA - Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) Jerry Sambuaga bersama Menteri Perdagangan Agus Suparmanto ikut dalam pelepasan ekspor 20 ton bawang goreng Indonesia ke Malaysia beberapa hari lalu.
Pelepasan ekspor bawang merah goreng Indonesia dengan tujuan Malaysia itu dilakukan di halaman parkir Kementerian Perdagangan (Kemendag) . Hadir dalam kesempatan itu mendag dan wamendag beserta para pejabat eselon 1 Kemendag. Mendag dalam sambutannya menyinggung perlunya peningkatan ekspor sebagai penopang ekonomi Indonesia selama dan pasca pandemi.
Saat pelepasan ekspor, Wamendag mengatakan bahwa kekuatan produk sekarang terletak pada inovasi. "Kelihatannya sederhana, tetapi semua produk sebenarnya terletak pada bagaimana ia diinovasikan sehingga punya nilai tambah, termasuk bawang ini. Semua pada dasarnya punya peluang ekspor, asal ada nilai tambah sehingga konsumen memang akhirnya membutuhkan produk tersebut," katanya dalam siaran pers, Kamis (3/9/2020).
(Baca Juga: Ekspor 100 Ton Bawang Goreng ke Malaysia, Mendag: Jaga Neraca Dagang Tetap Surplus)
Jerry mengatakan bahwa inovasi dilakukan dalam beberapa tahap produk yaitu dalam produksi, penanganan pasca produksi, pengemasan, pemasaran dan pengiriman. Fokus Kementerian Perdagangan (Kemendag), katanya, adalah mendorong dan membantu inovasi dalam pengemasan, pemasaran dan pengiriman.
Lebih lanjut Wamendag mengemukakan bahwa inovasi dalam produk komoditas Indonesia, khususnya komoditas pertanian akan menguntungkan bukan hanya perluasan akses pasar tetapi juga akan mengangkat kesejahteraan petani dan mereka yang bekerja di sektor tersebut.
"Sekarang bayangkan, dalam panen raya bawang merah di Brebes, kadang kala harganya jatuh sehingga petani rugi, mereka yang bekerja sebagai buruh juga ikut terdampak. Semua terdampak. Nah, kalau bawang merah itu dkelola dengan inovasi lebih lanjut tentu akan menekan dampak kerugian itu. Termasuk dalam hal ini dijadikan bawang goreng, dibuat lebih awet dan kemudian dipasarkan di negara lain," ujar Jerry.
Jerry berharap petani atau perajin dan produsen di sektor komoditas yang lain juga mengambil inspirasi dari ekspor bawang merah ini. Ia mencontohkan produk jengkol dan petai yang ternyata juga punya pasaran di luar negeri.
"Nah, kalau jengkol dan petai saja punya potensi ekspor, tentu komoditas yang lain seperti buah-buahan maupun kacang-kacangan dan lain-lain bisa juga diekspor. Kita pasti bantu dalam pembukaan akses pasar dan hal-hal yang berkaitan dengan perdagangan lainnya," ujarnya.
Pelepasan ekspor bawang merah goreng Indonesia dengan tujuan Malaysia itu dilakukan di halaman parkir Kementerian Perdagangan (Kemendag) . Hadir dalam kesempatan itu mendag dan wamendag beserta para pejabat eselon 1 Kemendag. Mendag dalam sambutannya menyinggung perlunya peningkatan ekspor sebagai penopang ekonomi Indonesia selama dan pasca pandemi.
Saat pelepasan ekspor, Wamendag mengatakan bahwa kekuatan produk sekarang terletak pada inovasi. "Kelihatannya sederhana, tetapi semua produk sebenarnya terletak pada bagaimana ia diinovasikan sehingga punya nilai tambah, termasuk bawang ini. Semua pada dasarnya punya peluang ekspor, asal ada nilai tambah sehingga konsumen memang akhirnya membutuhkan produk tersebut," katanya dalam siaran pers, Kamis (3/9/2020).
(Baca Juga: Ekspor 100 Ton Bawang Goreng ke Malaysia, Mendag: Jaga Neraca Dagang Tetap Surplus)
Jerry mengatakan bahwa inovasi dilakukan dalam beberapa tahap produk yaitu dalam produksi, penanganan pasca produksi, pengemasan, pemasaran dan pengiriman. Fokus Kementerian Perdagangan (Kemendag), katanya, adalah mendorong dan membantu inovasi dalam pengemasan, pemasaran dan pengiriman.
Lebih lanjut Wamendag mengemukakan bahwa inovasi dalam produk komoditas Indonesia, khususnya komoditas pertanian akan menguntungkan bukan hanya perluasan akses pasar tetapi juga akan mengangkat kesejahteraan petani dan mereka yang bekerja di sektor tersebut.
"Sekarang bayangkan, dalam panen raya bawang merah di Brebes, kadang kala harganya jatuh sehingga petani rugi, mereka yang bekerja sebagai buruh juga ikut terdampak. Semua terdampak. Nah, kalau bawang merah itu dkelola dengan inovasi lebih lanjut tentu akan menekan dampak kerugian itu. Termasuk dalam hal ini dijadikan bawang goreng, dibuat lebih awet dan kemudian dipasarkan di negara lain," ujar Jerry.
Jerry berharap petani atau perajin dan produsen di sektor komoditas yang lain juga mengambil inspirasi dari ekspor bawang merah ini. Ia mencontohkan produk jengkol dan petai yang ternyata juga punya pasaran di luar negeri.
"Nah, kalau jengkol dan petai saja punya potensi ekspor, tentu komoditas yang lain seperti buah-buahan maupun kacang-kacangan dan lain-lain bisa juga diekspor. Kita pasti bantu dalam pembukaan akses pasar dan hal-hal yang berkaitan dengan perdagangan lainnya," ujarnya.
tulis komentar anda