Indonesia Sukses Ekspor Bawang Goreng, Wamendag Tekankan Inovasi Produk
Kamis, 03 September 2020 - 17:47 WIB
Wamendag menekankan pentingnya pendekatan budaya sebagai bagian dari perluasan perdagangan. Ia mencontohkan bagaimana Jepang dengan bangganya memasarkan teh ocha. Teh ini laku sekali di Indonesia meskipun Indonesia sendiri punya berbagai macam jenis teh yang lebih enak daripada teh ocha. Hal yang sama terjadi di sector makanan yang lebih berat seperti sushi.
(Baca Juga: Potensi Melimpah, Wamendag Dorong Ekspor Pangan Dikembangkan)
"Dulu orang Indonesia merasa kurang sreg kalau harus menyantap sushi mengingat budaya Indonesia yang biasa memasak makanan sampai matang. Tetapi dengan pemasaran berbasis budaya, akhirnya sekarang kita juga jadi penikmat sushi. Nah dari situlah kita bisa memainkan produk-produk kita agar dengan mudah diterima oleh negara lain," imbuh mantan anggota Komisi I tersebut.
Pendekatan inovasi yang komprehensif menjadi titik tekan Wamendag. Menurutnya pendekatannya bukan hanya dari segi teknis semata tetapi juga dari segi sosial dan budaya. Ia ingin produk-produk Indonesia bukan hanya dinilai dari rasa tetapi juga punya aspek sentuhan emosional tersendiri.
"Dengan sentuhan emosional itu, ada cerita dari setiap produk kita. Dan pada akhirnya akan timbul loyalitas untuk memakai produk Indonesia. Bukan hanya produk yang sudah mainstream di dunia internasional, tetapi juga produk-produk yang unik dan khas Indonesia," tambahnya.
(Baca Juga: Potensi Melimpah, Wamendag Dorong Ekspor Pangan Dikembangkan)
"Dulu orang Indonesia merasa kurang sreg kalau harus menyantap sushi mengingat budaya Indonesia yang biasa memasak makanan sampai matang. Tetapi dengan pemasaran berbasis budaya, akhirnya sekarang kita juga jadi penikmat sushi. Nah dari situlah kita bisa memainkan produk-produk kita agar dengan mudah diterima oleh negara lain," imbuh mantan anggota Komisi I tersebut.
Pendekatan inovasi yang komprehensif menjadi titik tekan Wamendag. Menurutnya pendekatannya bukan hanya dari segi teknis semata tetapi juga dari segi sosial dan budaya. Ia ingin produk-produk Indonesia bukan hanya dinilai dari rasa tetapi juga punya aspek sentuhan emosional tersendiri.
"Dengan sentuhan emosional itu, ada cerita dari setiap produk kita. Dan pada akhirnya akan timbul loyalitas untuk memakai produk Indonesia. Bukan hanya produk yang sudah mainstream di dunia internasional, tetapi juga produk-produk yang unik dan khas Indonesia," tambahnya.
(fai)
tulis komentar anda