Menaker Sebut Industri RI Butuh Tenaga Kerja yang Kuasai AI
Jum'at, 21 Maret 2025 - 10:40 WIB

Menaker Yassierli menyebutkan, sektor industri di Tanah Air membutuhkan tenaga kerja yang mampu menguasai teknologi berbasis kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI). Foto/Dok
JAKARTA - Menteri Ketenagakerjaan ( Menaker ) Yassierli menyebutkan, sektor industri di Tanah Air membutuhkan tenaga kerja yang mampu menguasai teknologi berbasis kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) . Hal ini sejalan dengan perkembangan teknologi terbarukan dan tuntutan bisnis pelaku industri.
Menurutnya, revolusi industri 4.0 yang ditandai dengan fenomena transformasi di segala lini produksi membuat pelaku pasar bersaing ketat. Pusatnya adalah penguatan sumber daya manusia (SDM) yang mahir dalam teknologi.
Terdapat lima teknologi yang menjadi pilar utama dalam mengembangkan industri siap digital, yaitu internet of things, big data, artificial intelligence, cloud computing, dan additive manufacturing. Penegasan Yassierli disampaikan dalam program One on One SindonewsTV yang disiarkan pada Jumat (21/3/2025).
“Yang dibutuhkan sekarang di industri itu mereka bersaing. Kemudian ada teknologi 4.0, artificial intelligence, internet of things, dan macam-macam, itu kemudian dibutuhkan di industri,” ujar Yassierli.
Kendati begitu, tenaga kerja di sektor ini masih menjadi pekerjaan rumah. Yassierli menyebut perlu perhatian lintas kementerian untuk bisa menjawab tantangan tersebut.
“Sehingga tentu sekali lagi ini membutuhkan perhatian dari lintas kementerian,” paparnya.
Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) sendiri tengah menyiapkan program yang menjadi wadah bagi mereka yang ingin meningkatkan kemampuan di bidang internet of things, big data, hingga artificial intelligence.
Yassierli mencontohkan, dalam pelatihan para peserta diarahkan untuk menjadi digital talent atau orang yang dapat mengintervensi produk digitalisasi.
Menurutnya, revolusi industri 4.0 yang ditandai dengan fenomena transformasi di segala lini produksi membuat pelaku pasar bersaing ketat. Pusatnya adalah penguatan sumber daya manusia (SDM) yang mahir dalam teknologi.
Terdapat lima teknologi yang menjadi pilar utama dalam mengembangkan industri siap digital, yaitu internet of things, big data, artificial intelligence, cloud computing, dan additive manufacturing. Penegasan Yassierli disampaikan dalam program One on One SindonewsTV yang disiarkan pada Jumat (21/3/2025).
“Yang dibutuhkan sekarang di industri itu mereka bersaing. Kemudian ada teknologi 4.0, artificial intelligence, internet of things, dan macam-macam, itu kemudian dibutuhkan di industri,” ujar Yassierli.
Kendati begitu, tenaga kerja di sektor ini masih menjadi pekerjaan rumah. Yassierli menyebut perlu perhatian lintas kementerian untuk bisa menjawab tantangan tersebut.
“Sehingga tentu sekali lagi ini membutuhkan perhatian dari lintas kementerian,” paparnya.
Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) sendiri tengah menyiapkan program yang menjadi wadah bagi mereka yang ingin meningkatkan kemampuan di bidang internet of things, big data, hingga artificial intelligence.
Yassierli mencontohkan, dalam pelatihan para peserta diarahkan untuk menjadi digital talent atau orang yang dapat mengintervensi produk digitalisasi.
Lihat Juga :
tulis komentar anda