Bandara Soetta dan Halim Perketat Protokol Kesehatan Jelang PSBB Jakarta
Kamis, 10 September 2020 - 16:30 WIB
JAKARTA - PT Angkasa Pura II (Persero) akan terus menerapkan protokol kesehatan secara ketat di Bandara Soekarno-Hatta dan Bandara Halim Perdanakusuma.
Ketatnya protokol kesehatan ini juga dalam rangka mendukung ditetapkannya kembali Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di DKI Jakarta mulai Senin, 14 September 2020.
President Director PT Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin mengatakan setiap personel di bandara harus memastikan dijalankannya protokol kesehatan di setiap bandara termasuk Soekarno-Hatta dan Halim Perdanakusuma. (Baca juga: Wali Kota Sorong: Hoax Soal Bandara dan Pelabuhan Ditutup Minggu Depan )
“Pengecekan suhu tubuh traveler dijalankan di terminal keberangkatan dan kedatangan, lalu pengecekan surat hasil rapid test dan PCR test dilakukan secara ketat dengan proses antrean yang sangat baik. Di seluruh area bandara juga rutin dilakukan disinfeksi dan disediakan berbagai fasilitas seperti hand sanitizer dan wastafel. Setiap orang di terminal penumpang juga wajib menggunakan masker,” ujarnya di Jakarta, Kamis (10/9/2020).
Awaluddin menambahkan, protokol kesehatan di Bandara Soekarno-Hatta dan Halim Perdanakusuma juga dimungkinkan untuk diperketat misalnya dengan penambahan personel aviation security atau customer service, peningkatan frekuensi disinfeksi di area bandara, penambahan titik hand sanitizer, fasilitas cuci tangan, serta berbagai upaya untuk menjaga kebersihan dan higienitas bandara.
Sebagai informasi, per 1 – 8 September 2020, rata-rata pergerakan penumpang di 19 bandara PT Angkasa Pura II sebanyak 66.032 orang/hari. Khusus di Bandara Soekarno-Hatta rata-rata pergerakan penumpang mencapai 38.852 orang/per hari.
PT Angkasa Pura II memperkirakan penerapan PSBB di DKI Jakarta pada pekan depan tidak berdampak signifikan terhadap pergerakan penumpang di 19 bandara termasuk di Bandara Soekarno-Hatta. (Baca juga: Jet-jet Tempur China Usik Taiwan Dua Hari Berturut-turut )
“PSBB penuh di DKI Jakarta pada 14 September nanti ditetapkan setelah ada angka psikologis baru pergerakan penumpang di tengah pandemi. Hal ini berbeda ketika PSBB diterapkan pertama kali yaitu tidak jauh ketika penerbangan di dalam kondisi normal, sehingga terjadi penurunan pergerakan penumpang pada April 2020 cukup signifikan,” pungkas Muhammad Awaluddin.
Dia meyakini, kepercayaan masyarakat terhadap sektor penerbangan juga mulai terjaga berkat berjalannya protokol kesehatan secara ketat.
Saat ini kondisi penerbangan di Bandara Soekarno-Hatta masih berada di dalam koridor regulasi yang ditetapkan sesuai dengan Surat Edaran Ditjen Perhubungan Udara Nomor SE 13/2020, diantaranya menyebutkan jumlah penumpang waktu sibuk di terminal bandara maksimal 50%.
Untuk bandara di Soekarno-Hatta rata-rata baru 35% dari kapasitas. Adapun load factor dibatasi maksimal 70%, sementara jumlah penumpang pesawat yang berangkat dari Soekarno-Hatta saat ini rata-rata berkisar 52% - 54% dari kapasitas pesawat.
Ketatnya protokol kesehatan ini juga dalam rangka mendukung ditetapkannya kembali Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di DKI Jakarta mulai Senin, 14 September 2020.
President Director PT Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin mengatakan setiap personel di bandara harus memastikan dijalankannya protokol kesehatan di setiap bandara termasuk Soekarno-Hatta dan Halim Perdanakusuma. (Baca juga: Wali Kota Sorong: Hoax Soal Bandara dan Pelabuhan Ditutup Minggu Depan )
“Pengecekan suhu tubuh traveler dijalankan di terminal keberangkatan dan kedatangan, lalu pengecekan surat hasil rapid test dan PCR test dilakukan secara ketat dengan proses antrean yang sangat baik. Di seluruh area bandara juga rutin dilakukan disinfeksi dan disediakan berbagai fasilitas seperti hand sanitizer dan wastafel. Setiap orang di terminal penumpang juga wajib menggunakan masker,” ujarnya di Jakarta, Kamis (10/9/2020).
Awaluddin menambahkan, protokol kesehatan di Bandara Soekarno-Hatta dan Halim Perdanakusuma juga dimungkinkan untuk diperketat misalnya dengan penambahan personel aviation security atau customer service, peningkatan frekuensi disinfeksi di area bandara, penambahan titik hand sanitizer, fasilitas cuci tangan, serta berbagai upaya untuk menjaga kebersihan dan higienitas bandara.
Sebagai informasi, per 1 – 8 September 2020, rata-rata pergerakan penumpang di 19 bandara PT Angkasa Pura II sebanyak 66.032 orang/hari. Khusus di Bandara Soekarno-Hatta rata-rata pergerakan penumpang mencapai 38.852 orang/per hari.
PT Angkasa Pura II memperkirakan penerapan PSBB di DKI Jakarta pada pekan depan tidak berdampak signifikan terhadap pergerakan penumpang di 19 bandara termasuk di Bandara Soekarno-Hatta. (Baca juga: Jet-jet Tempur China Usik Taiwan Dua Hari Berturut-turut )
“PSBB penuh di DKI Jakarta pada 14 September nanti ditetapkan setelah ada angka psikologis baru pergerakan penumpang di tengah pandemi. Hal ini berbeda ketika PSBB diterapkan pertama kali yaitu tidak jauh ketika penerbangan di dalam kondisi normal, sehingga terjadi penurunan pergerakan penumpang pada April 2020 cukup signifikan,” pungkas Muhammad Awaluddin.
Dia meyakini, kepercayaan masyarakat terhadap sektor penerbangan juga mulai terjaga berkat berjalannya protokol kesehatan secara ketat.
Saat ini kondisi penerbangan di Bandara Soekarno-Hatta masih berada di dalam koridor regulasi yang ditetapkan sesuai dengan Surat Edaran Ditjen Perhubungan Udara Nomor SE 13/2020, diantaranya menyebutkan jumlah penumpang waktu sibuk di terminal bandara maksimal 50%.
Untuk bandara di Soekarno-Hatta rata-rata baru 35% dari kapasitas. Adapun load factor dibatasi maksimal 70%, sementara jumlah penumpang pesawat yang berangkat dari Soekarno-Hatta saat ini rata-rata berkisar 52% - 54% dari kapasitas pesawat.
(ind)
tulis komentar anda