Bagaimana BI Memandang Surplus Neraca Perdagangan Beruntun

Rabu, 16 September 2020 - 07:19 WIB
Dengan perkembangan tersebut, secara keseluruhan neraca perdagangan Indonesia pada Januari-Agustus 2020 mencatat surplus USD11,05 miliar. Foto/Dok
JAKARTA - Bank Indonesia (BI) menilai neraca dagang yang surplus akan berkontribusi untuk ekonomi Indonesia. Sebagai informasi, neraca perdagangan Indonesia Agustus 2020 kembali mencatat surplus yakni USD2,33 miliar setelah pada bulan sebelumnya mencatat surplus USD3,24 miliar.

(Baca Juga: Mantap! Neraca Dagang Agustus 2020 Surplus USD2,33 Miliar )

Dengan perkembangan tersebut, secara keseluruhan neraca perdagangan Indonesia pada Januari-Agustus 2020 mencatat surplus USD11,05 miliar. Raihan itu meningkat signifikan dari capaian pada periode yang sama tahun sebelumnya yang mengalami defisit UD2,06 miliar.

"Bank Indonesia memandang surplus neraca perdagangan tersebut berkontribusi positif dalam menjaga ketahanan eksternal perekonomian Indonesia," ujar Direktur Esekutif Komunikasi BI Onny Widjarnako dalam siaran pers di Jakarta, Rabu (16/9/2020)



Ke depan, Bank Indonesia terus memperkuat sinergi kebijakan dengan Pemerintah dan otoritas terkait untuk meningkatkan ketahanan eksternal, termasuk prospek kinerja neraca perdagangan. Sementara itu, surplus neraca perdagangan Agustus 2020 dipengaruhi oleh kembali surplusnya neraca perdagangan nonmigas dan meningkatnya defisit neraca perdagangan migas.

(Baca Juga: Ekspor Terus Turun, Ekonom Khawatir Akan Ada PHK Massal )

Neraca perdagangan nonmigas Agustus 2020 mencatat surplus USD2,67 miliar, sedikit menurun dibandingkan dengan surplus pada bulan sebelumya sebesar USD3,52 miliar. "Perkembangan ini dipengaruhi tetap terjaganya ekspor nonmigas, terutama pada komoditas besi dan baja, logam mulia serta lemak dan minyak hewan/nabati," katanya.

Sementara itu, impor nonmigas khususnya pada kelompok barang konsumsi dan bahan baku, meningkat, sejalan mulai membaiknya aktivitas ekonomi pascarelaksasi Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Adapun neraca perdagangan migas masih mengalami defisit, yakni sebesar USD0,34 miliar, dipengaruhi oleh penurunan ekspor migas, terutama komoditas hasil minyak.
(akr)
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More