Kabar Gembira, Ekspor Perikanan ke Jepang Kini Bisa Langsung dari Manado
Jum'at, 25 September 2020 - 16:40 WIB
JAKARTA - Sebagai salah satu komoditas pangan, produk perikanan Indonesia tetap diburu oleh pasar internasional. Karenanya, Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (BKIPM) berupaya menghadirkan terobosan agar produk-produk dalam negeri bisa menjangkau berbagai negara.
(Baca Juga: China Larang Produk Seafood Indonesia karena Terkontaminasi Covid-19, Ini Kata Kadin )
Terbaru, BKIPM meluncurkan layanan ekspor langsung dari Manado ke Jepang, pada Rabu (23/9). Layanan ini terselenggara berkat kerjasama, koordinasi dan komunikasi intensif antara BKIPM dengan Bea Cukai, Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara, PT. Angkasa Pura, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) dan Maskapai Garuda Indonesia.
Peluncuran layanan ditandai dengan ekspor perdana 10,39 ton ikan tuna sirip kuning dari Manado dan Ambon ke negeri sakura. "Ekspor langsung dari Manado ke Jepang merupakan salah satu terobosan yang sangat baik terlebih ekspor langsung ini terjadi di masa pandemi Covid-19," kata Kepala BKIPM, Rina terkait ekspor perdana hasil perikanan senilai USD66.423,94 tersebut.
Sambung Rina mengungkapkan, direct call ekspor Manado-Jepang sekaligus menjadi kabar gembira, khususnya bagi pelaku usaha perikanan Sulawesi Utara dan sekitarnya. Terlebih provinsi tersebut memiliki potensi perikanan yang luar biasa.
Sebagai gambaran, nilai ekspor komoditas perikanan Sulawesi Utara pada tahun 2019 mencapai USD144.88 juta atau setara dengan Rp2,15 triliun. Nilai tersebut diperoleh dari volume ekspor yang mencapai 24,8 juta kilogram dan diekspor ke 31 negara.
Sementara Jepang, termasuk dalam tiga besar negara tujuan ekspor produk perikanan Sulawesi Utara. Pada tahun 2019, volume ekspor ke negeri sakura mencapai 3,9 juta kilogram dengan nilai USD29,09 juta.
"Tentunya potensi yang besar ini harus dikelola dengan semaksimal mungkin dan rasanya sangatlah tepat jika direct call ekspor Manado-Jepang diwujudkan karena ditunjang dengan potensi perikanan yang melimpah serta letak geografis Sulut yang sangat strategis," urainya.
Dikatakannya, BKIPM selalu siap mendukung dengan penjaminan mutu dan keamanan hasil perikanan serta penjaminan kesehatan ikan melalui sertifikasi Hazard Analysis Critical Control Point (HACCP) dan Cara karantina Ikan yang Baik (CKIB). Selain itu, Rina memastikan jajarannya berkomitmen untuk percepatan dan peningkatan kualitas pelayanan, baik untuk penerbitan Health Certificate, HACCP dan CKIB.
(Baca Juga: China Larang Produk Seafood Indonesia karena Terkontaminasi Covid-19, Ini Kata Kadin )
Terbaru, BKIPM meluncurkan layanan ekspor langsung dari Manado ke Jepang, pada Rabu (23/9). Layanan ini terselenggara berkat kerjasama, koordinasi dan komunikasi intensif antara BKIPM dengan Bea Cukai, Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara, PT. Angkasa Pura, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) dan Maskapai Garuda Indonesia.
Peluncuran layanan ditandai dengan ekspor perdana 10,39 ton ikan tuna sirip kuning dari Manado dan Ambon ke negeri sakura. "Ekspor langsung dari Manado ke Jepang merupakan salah satu terobosan yang sangat baik terlebih ekspor langsung ini terjadi di masa pandemi Covid-19," kata Kepala BKIPM, Rina terkait ekspor perdana hasil perikanan senilai USD66.423,94 tersebut.
Sambung Rina mengungkapkan, direct call ekspor Manado-Jepang sekaligus menjadi kabar gembira, khususnya bagi pelaku usaha perikanan Sulawesi Utara dan sekitarnya. Terlebih provinsi tersebut memiliki potensi perikanan yang luar biasa.
Sebagai gambaran, nilai ekspor komoditas perikanan Sulawesi Utara pada tahun 2019 mencapai USD144.88 juta atau setara dengan Rp2,15 triliun. Nilai tersebut diperoleh dari volume ekspor yang mencapai 24,8 juta kilogram dan diekspor ke 31 negara.
Sementara Jepang, termasuk dalam tiga besar negara tujuan ekspor produk perikanan Sulawesi Utara. Pada tahun 2019, volume ekspor ke negeri sakura mencapai 3,9 juta kilogram dengan nilai USD29,09 juta.
"Tentunya potensi yang besar ini harus dikelola dengan semaksimal mungkin dan rasanya sangatlah tepat jika direct call ekspor Manado-Jepang diwujudkan karena ditunjang dengan potensi perikanan yang melimpah serta letak geografis Sulut yang sangat strategis," urainya.
Dikatakannya, BKIPM selalu siap mendukung dengan penjaminan mutu dan keamanan hasil perikanan serta penjaminan kesehatan ikan melalui sertifikasi Hazard Analysis Critical Control Point (HACCP) dan Cara karantina Ikan yang Baik (CKIB). Selain itu, Rina memastikan jajarannya berkomitmen untuk percepatan dan peningkatan kualitas pelayanan, baik untuk penerbitan Health Certificate, HACCP dan CKIB.
tulis komentar anda