MBV dan Kulo Grup Hadirkan Kemitraan Terjangkau 'Mo Tahu Aja!'
Kamis, 01 Oktober 2020 - 09:15 WIB
JAKARTA - Pandemi Covid-19 mengakibatkan ekonomi terpuruk. Banyak pelaku usaha gulung tikar, baik skala besar maupun UMKM. Kondisi itu mengakibatkan banyak orang kehilangan pekerjaan. Hal ini perlu segera diatasi.
UMKM perlu digerakkan, sehingga roda perekonomian bisa kembali berputar. UMKM dinilai menjadi kunci keberhasilan pemerintah untuk memulihkan ekonomi saat pandemi dan pasca pandemi Covid-19. (Baca: Waspada dan Jangan Meremehkan Sifat Lalai)
Hal itu juga yang menjadi alasan dua perusahaan kuliner besar berpola kemitraan, Mitra Boga Ventura (MBV) dan Kulo Group kembali melakukan kolaborasi untuk sebuah konsep baru. Mereka ingin ikut menggerakkan kembali roda ekonomi yang terempas wabah corona, terutama di kalangan pelaku usaha kecil.
MBV dan Kulo Group menghadirkan gerobak kuliner “Mo Tahu Aja!” yakni usaha berpola kemitraan untuk menjual tahu goreng dengan harga terjangkau. “Saat ini banyak orang mencari pemulihan ekonomi masing-masing, sehingga mereka mencari usaha dengan modal ringan agar bisa segera mendapatkan penghasilan,” ujar petinggi grup MBV, Michael Marvy Jonathan kepada wartawan di sela-sela peluncuran gerai gerobak pertama “Mo Tahu Aja!” di Benhil, Jakarta, kemarin.
Marvy menjelaskan, selama pandemi, sebagian usaha makanan dan minuman atau food and beverage (FnB) masih bisa bernapas. Soalnya, ketika ada pembatasan, banyak orang bosan terkunci di rumah, mereka memilih untuk jajan secara online. Banyak orang kehilangan pekerjaan karena bisnis ritelnya tutup, pabrik tidak berjalan, toko kelontong tutup, ataupun usaha penjualan pakaian yang gulung tikar, ingin mencari peluang baru lewat bisnis kuliner. “Bisnis yang kami hadirkan ini menjual tahu dengan konsep gerobak, bukan booth, sehingga biaya investasinya sangat kecil,” ujarnya. (Baca juga: Bantu Guru PJJ, Kemendikbud Luncurkan Program Guru Belajar)
MBV dan Kulo Group akan memberikan pelatihan kepada mitra, termasuk promosi ketika peluncuran setiap gerai, dan menyiapkan koneksi untuk Grabfood dan Gofood. Mitra tidak perlu repot, cukup membayar biaya kemitraan yang terjangkau dan siap berjualan.
“Kami ingin mengambil momentum. Untuk kondisi seperti ini, perlu mencari momentum menggerakkan UMKM. Supaya yang tadinya mereka tidak memiliki peluang, bisa punya peluang lagi.
Biaya investasi untuk memulai usaha “Mo Tahu Aja!” dinilai cukup terjangkau. Sebab, hanya dengan modal 30 juta, mitra sudah bisa berjualan tahu dengan merek “Mo Tahu Aja!”. Mitra juga akan mendapatkan gerobak serta perlengkapan, dan tidak perlu mengeluarkan biaya marketing tambahan. (Baca juga: Pneumonia Butuh Penanganan Serius)
“Mo Tahu Aja!” memiliki beberapa menu, di antaranya “tahu kriuk aja” yang kekinian dan “tahu walik aja” yaitu tahu aci klasik. Dua macam tahu ini dilengkapi sambal merah, sambal kecap, dan cabai rawit. Satu boks “Mo Tahu Aja!” berisi 10 tahu dijual seharga Rp 15.000.
UMKM perlu digerakkan, sehingga roda perekonomian bisa kembali berputar. UMKM dinilai menjadi kunci keberhasilan pemerintah untuk memulihkan ekonomi saat pandemi dan pasca pandemi Covid-19. (Baca: Waspada dan Jangan Meremehkan Sifat Lalai)
Hal itu juga yang menjadi alasan dua perusahaan kuliner besar berpola kemitraan, Mitra Boga Ventura (MBV) dan Kulo Group kembali melakukan kolaborasi untuk sebuah konsep baru. Mereka ingin ikut menggerakkan kembali roda ekonomi yang terempas wabah corona, terutama di kalangan pelaku usaha kecil.
MBV dan Kulo Group menghadirkan gerobak kuliner “Mo Tahu Aja!” yakni usaha berpola kemitraan untuk menjual tahu goreng dengan harga terjangkau. “Saat ini banyak orang mencari pemulihan ekonomi masing-masing, sehingga mereka mencari usaha dengan modal ringan agar bisa segera mendapatkan penghasilan,” ujar petinggi grup MBV, Michael Marvy Jonathan kepada wartawan di sela-sela peluncuran gerai gerobak pertama “Mo Tahu Aja!” di Benhil, Jakarta, kemarin.
Marvy menjelaskan, selama pandemi, sebagian usaha makanan dan minuman atau food and beverage (FnB) masih bisa bernapas. Soalnya, ketika ada pembatasan, banyak orang bosan terkunci di rumah, mereka memilih untuk jajan secara online. Banyak orang kehilangan pekerjaan karena bisnis ritelnya tutup, pabrik tidak berjalan, toko kelontong tutup, ataupun usaha penjualan pakaian yang gulung tikar, ingin mencari peluang baru lewat bisnis kuliner. “Bisnis yang kami hadirkan ini menjual tahu dengan konsep gerobak, bukan booth, sehingga biaya investasinya sangat kecil,” ujarnya. (Baca juga: Bantu Guru PJJ, Kemendikbud Luncurkan Program Guru Belajar)
MBV dan Kulo Group akan memberikan pelatihan kepada mitra, termasuk promosi ketika peluncuran setiap gerai, dan menyiapkan koneksi untuk Grabfood dan Gofood. Mitra tidak perlu repot, cukup membayar biaya kemitraan yang terjangkau dan siap berjualan.
“Kami ingin mengambil momentum. Untuk kondisi seperti ini, perlu mencari momentum menggerakkan UMKM. Supaya yang tadinya mereka tidak memiliki peluang, bisa punya peluang lagi.
Biaya investasi untuk memulai usaha “Mo Tahu Aja!” dinilai cukup terjangkau. Sebab, hanya dengan modal 30 juta, mitra sudah bisa berjualan tahu dengan merek “Mo Tahu Aja!”. Mitra juga akan mendapatkan gerobak serta perlengkapan, dan tidak perlu mengeluarkan biaya marketing tambahan. (Baca juga: Pneumonia Butuh Penanganan Serius)
“Mo Tahu Aja!” memiliki beberapa menu, di antaranya “tahu kriuk aja” yang kekinian dan “tahu walik aja” yaitu tahu aci klasik. Dua macam tahu ini dilengkapi sambal merah, sambal kecap, dan cabai rawit. Satu boks “Mo Tahu Aja!” berisi 10 tahu dijual seharga Rp 15.000.
Lihat Juga :
tulis komentar anda