Bursa Saham Tertekan Aksi Jual, Tapi Minat Cari Duit di Pasar Modal Masih Tinggi

Kamis, 01 Oktober 2020 - 14:12 WIB
Sejalan dengan masih tingginya tekanan pada ekonomi domestik, kinerja pasar saham dan pasar Surat Berharga Negara (SBN) kembali mengalami tekanan di beberapa hari terakhir. Foto/SINDO Photo
JAKARTA - Sejalan dengan masih tingginya tekanan pada ekonomi domestik, kinerja pasar saham dan pasar Surat Berharga Negara (SBN) kembali mengalami tekanan di beberapa hari terakhir. Dimana pada perdagangan bursa saham domestik pada Rabu (30/9), kemarin ditutup melemah 22,7% ytd di level 4.870.

(Baca Juga: Sederet Sentimen Ini Bakal Pengaruhi Pasar Modal di Indonesia )

Sejak 8 Juli, IHSG di Bursa Efek Indonesia (BEI) konsisten berada di atas level 5.000. Namun sejak 21 September kembali melemah di bawah level 5.000 terkait kekhawatiran investor terhadap phase recovery pandemi yang lebih lambat dari ekspektasi sebelumnya dengan positivity rate Indonesia yang cukup tinggi.



Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso menuturkan, di pasar saham, tercatat net sell sebesar Rp15,1 triliun ytd. Sedangkan di pasar SBN tercatat net sell sebesar Rp3,2 triliun ytd dengan yield obligasi pemerintah di seluruh tenor masih membaik, tercatat menunjukkan penurunan sebesar 39,52 bps ytd.

"Yang menggembirakan, di tengah tekanan terhadap pasar keuangan domestik ternyata minat masyarakat untuk mencari pendanaan di pasar modal masih tinggi," ungkap Wimboh secara virtual di Jakarta, Kamis (1/10/2020).

(Baca Juga: BEI Catat Ada 127 Emiten Berpotensi Terbitkan Surat Utang Komersial )

Penghimpunan dana publik hingga September 2020 telah mencapai Rp85,9 triliun dengan 40 emiten baru. Saat ini, penawaran umum dalam proses tercatat sebesar Rp 20,5 triliun. "Adapun jumlah investor domestik juga terus meningkat mencapai 3,14 juta investor," katanya.
(akr)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More