Bank OCBC NISP Catat Laba Bersih Rp791 Miliar di Kuartal I
Rabu, 06 Mei 2020 - 16:30 WIB
JAKARTA - Bank OCBC NISP mencatat laba bersih sebesar Rp791 miliar, naik tipis dari Rp765 miliar pada kuartal I/2019. Sedangkan pertumbuhan laba sebelum pajak mencapai 12,1% yoy menjadi Rp1,1 triliun.
Presiden Direktur Bank OCBC NISP Parwati Surjaudaja mengakui, pandemi Covid-19 berpengaruh mulai dari cara bekerja pelaku usaha untuk memberikan pelayanan sampai ke cara nasabah untuk mengatur keuangannya.
"Bank OCBC NISP menjadi salah satu dari sekian banyak Perbankan yang terdampak serangan virus Corona. Namun, Bank OCBC NISP tetap berupaya menjaga kinerjanya agar tidak merosot," kata Parwati di Jakarta, Rabu (6/5/2020).
Ia mengatakan, penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di beberapa wilayah juga mengubah kebiasaan, gaya hidup, dan pemanfaatan teknologi digital sebagian besar masyarakat Indonesia, termasuk cara masyarakat melakukan kegiatan perbankan.
"Kasus Covid-19 di Indonesia mendorong Bank OCBC NISP untuk melakukan penyesuaian guna memastikan keberlanjutan operasional Bank. Kami juga terus memastikan bank menjalankan strategi yang difokuskan pada peningkatan pendapatan non-bunga, melakukan efisiensi dan menjaga kualitas kredit," katanya.
Parwati mengungkapkan pihaknya sudah mempunyai banyak pengalaman dalam menghadapi berbagai krisis yang terjadi khususnya sejak 79 tahun Bank OCBC NISP ada. Serta, perseoran bakal terus menjaga kinerja keuangan secara maksimal.
"Dengan kesehatan keuangan bank yang masih tetap terjaga pada kuartal I 2020, yang terlihat dari rasio kecukupan modal yang berada pada level 18,8% dan juga rasio ketersediaan dana untuk memenuhi kewajiban (Liquidity Coverage Ratio) yang mencapai 156,2%, kami siap memberikan dukungan kepada nasabah dan masyarakat Indonesia untuk melalui kondisi menantang ini," tegasnya.
Sebagai informasi, total aset bank tumbuh sebesar 7,8% menjadi Rp191,5 triliun pada akhir kuartal I/2020 dari Rp177,5 triliun pada kuartal I/2019.
Di tengah penyesuaian operasional bisnis akibat pandemi Covid-19, Bank OCBC NISP mempertahankan fungsi intermediasi dengan pertumbuhan DPK sebesar 5,2% (yoy) menjadi Rp137,4 triliun pada kuartal I/2020 dari Rp130,5 triliun pada kuartal I/2019. Penyaluran kredit senilai Rp123,9 triliun pada kuartal I/2020 atau tumbuh 5,4% dari Rp117,5 triliun pada kuartal I/2019.
Sementara itu, rasio NPL (non-performing loan) net tercatat hanya sebesar 0,9% dan bruto sebesar 1,8%. Dalam kondisi yang menantang ini, likuiditas bank pun terjaga memadai dengan LDR sebesar 89,9% dan LFR 87,3%.
Presiden Direktur Bank OCBC NISP Parwati Surjaudaja mengakui, pandemi Covid-19 berpengaruh mulai dari cara bekerja pelaku usaha untuk memberikan pelayanan sampai ke cara nasabah untuk mengatur keuangannya.
"Bank OCBC NISP menjadi salah satu dari sekian banyak Perbankan yang terdampak serangan virus Corona. Namun, Bank OCBC NISP tetap berupaya menjaga kinerjanya agar tidak merosot," kata Parwati di Jakarta, Rabu (6/5/2020).
Ia mengatakan, penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di beberapa wilayah juga mengubah kebiasaan, gaya hidup, dan pemanfaatan teknologi digital sebagian besar masyarakat Indonesia, termasuk cara masyarakat melakukan kegiatan perbankan.
"Kasus Covid-19 di Indonesia mendorong Bank OCBC NISP untuk melakukan penyesuaian guna memastikan keberlanjutan operasional Bank. Kami juga terus memastikan bank menjalankan strategi yang difokuskan pada peningkatan pendapatan non-bunga, melakukan efisiensi dan menjaga kualitas kredit," katanya.
Parwati mengungkapkan pihaknya sudah mempunyai banyak pengalaman dalam menghadapi berbagai krisis yang terjadi khususnya sejak 79 tahun Bank OCBC NISP ada. Serta, perseoran bakal terus menjaga kinerja keuangan secara maksimal.
"Dengan kesehatan keuangan bank yang masih tetap terjaga pada kuartal I 2020, yang terlihat dari rasio kecukupan modal yang berada pada level 18,8% dan juga rasio ketersediaan dana untuk memenuhi kewajiban (Liquidity Coverage Ratio) yang mencapai 156,2%, kami siap memberikan dukungan kepada nasabah dan masyarakat Indonesia untuk melalui kondisi menantang ini," tegasnya.
Sebagai informasi, total aset bank tumbuh sebesar 7,8% menjadi Rp191,5 triliun pada akhir kuartal I/2020 dari Rp177,5 triliun pada kuartal I/2019.
Di tengah penyesuaian operasional bisnis akibat pandemi Covid-19, Bank OCBC NISP mempertahankan fungsi intermediasi dengan pertumbuhan DPK sebesar 5,2% (yoy) menjadi Rp137,4 triliun pada kuartal I/2020 dari Rp130,5 triliun pada kuartal I/2019. Penyaluran kredit senilai Rp123,9 triliun pada kuartal I/2020 atau tumbuh 5,4% dari Rp117,5 triliun pada kuartal I/2019.
Sementara itu, rasio NPL (non-performing loan) net tercatat hanya sebesar 0,9% dan bruto sebesar 1,8%. Dalam kondisi yang menantang ini, likuiditas bank pun terjaga memadai dengan LDR sebesar 89,9% dan LFR 87,3%.
(fai)
Lihat Juga :
tulis komentar anda