Merger 3 Bank Syariah BUMN, Pengusaha: Dorong Kemajuan Umat dalam Konteks Ekonomi
Rabu, 14 Oktober 2020 - 22:50 WIB
JAKARTA - Penggabungan tiga bank umum syariah pelat merah oleh Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) disambut positif oleh kalangan pengusaha muda dan organisasi Islam. Pasalnya karena langkah tersebut dinilai tepat untuk memperkuat pengembangan serta posisi ekonomi dan keuangan syariah Indonesia.
(Baca Juga: OJK Bantu Merger 3 Bank Syariah BUMN Tidak Molor )
Tanggapan positif salah satunya disampaikan oleh Wakil Sekretaris Jendral (Wasekjen) BPP Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Arief Rosyid. Menurutnya merger bank-bank umum syariah anggota Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) merupakan kebijakan yang tepat.
Penggabungan ini dipercaya bisa meningkatkan dan memperkuat pengembangan serta posisi ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia.
"Menurut saya, langkah yang diambil Erick Thohir selaku Menteri BUMN tepat dan membawa angin segar untuk kemajuan ekonomi dan keuangan syariah, mengingat sekitar 70 persen kegiatan ekonomi dan keuangan syariah saat ini masih berpusat di perbankan syariah," kata Arief di Jakarta, Rabu (14/10/2020).
Arief memandang merger bank umum syariah milik negara merupakan bukti komitmen pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma’ruf Amin dalam mendorong kemajuan ekonomi syariah di Indonesia. Kebijakan ini dianggapnya tepat dilakukan ketika pandemi Covid-19 masih belum mereda.
(Baca Juga: Merger 3 Bank Syariah BUMN Akan Sodok RI Masuk 10 Besar Ekonomi Syariah )
Alasannya, di tengah pandemi Covid-19 terbuka lebar kesempatan Indonesia untuk mengambil momentum memajukan perekonomian nasional. Momentum ini bisa didorong dengan aksi merger bank umum syariah milik Himbara, yang selama pandemi tercatat memiliki kinerja baik dan di atas rata-rata industri perbankan nasional.
“Keberpihakan Menteri Erick Thohir ini melanjutkan komitmen Presiden Jokowi dan Wakil Presiden KH Ma’ruf Amin yang selama ini berupaya mendorong kemajuan umat Islam dalam konteks ekonomi,” terangnya.
(Baca Juga: OJK Bantu Merger 3 Bank Syariah BUMN Tidak Molor )
Tanggapan positif salah satunya disampaikan oleh Wakil Sekretaris Jendral (Wasekjen) BPP Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Arief Rosyid. Menurutnya merger bank-bank umum syariah anggota Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) merupakan kebijakan yang tepat.
Penggabungan ini dipercaya bisa meningkatkan dan memperkuat pengembangan serta posisi ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia.
"Menurut saya, langkah yang diambil Erick Thohir selaku Menteri BUMN tepat dan membawa angin segar untuk kemajuan ekonomi dan keuangan syariah, mengingat sekitar 70 persen kegiatan ekonomi dan keuangan syariah saat ini masih berpusat di perbankan syariah," kata Arief di Jakarta, Rabu (14/10/2020).
Arief memandang merger bank umum syariah milik negara merupakan bukti komitmen pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma’ruf Amin dalam mendorong kemajuan ekonomi syariah di Indonesia. Kebijakan ini dianggapnya tepat dilakukan ketika pandemi Covid-19 masih belum mereda.
(Baca Juga: Merger 3 Bank Syariah BUMN Akan Sodok RI Masuk 10 Besar Ekonomi Syariah )
Alasannya, di tengah pandemi Covid-19 terbuka lebar kesempatan Indonesia untuk mengambil momentum memajukan perekonomian nasional. Momentum ini bisa didorong dengan aksi merger bank umum syariah milik Himbara, yang selama pandemi tercatat memiliki kinerja baik dan di atas rata-rata industri perbankan nasional.
“Keberpihakan Menteri Erick Thohir ini melanjutkan komitmen Presiden Jokowi dan Wakil Presiden KH Ma’ruf Amin yang selama ini berupaya mendorong kemajuan umat Islam dalam konteks ekonomi,” terangnya.
(akr)
tulis komentar anda